20 Jan 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hipoksemia dan hipoksia adalah dua kondisi yang berbeda
Hipoksemia adalah kondisi yang menunjukan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Oksigen sangat dibutuhkan berbagai organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Normalnya, oksigen yang berada di dalam darah akan disalurkan ke setiap jaringan tubuh agar organ dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Namun, kadar oksigen yang rendah di dalam darah dapat membuat kinerja tubuh terganggu.
Hipoksemia biasanya menandakan adanya masalah yang berkaitan dengan pernapasan atau sirkulasi. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala ringan seperti sakit kepala dan sesak napas.
Pada kasus yang parah, hipoksemia bahkan dapat mengganggu fungsi jantung dan otak.
Meski mirip, hipoksemia dan hipoksia adalah dua kondisi yang berbeda, sekalipun sama-sama menunjukkan rendahnya kadar oksigen.
Hipoksia adalah kondisi ketika jaringan tubuh kekurangan oksigen. Artinya, kurangnya oksigen dalam darah (hipoksemia) dalam jangka waktu lama dapat berakibat pada hipoksia.
Hipoksemia dan hipoksia tidak selalu terjadi bersamaan. Seseorang bisa saja mengalami hipoksemia tanpa hipoksia jika kondisinya segera diobati. Demikian pula pada hipoksia yang tidak selalu terjadi karena hipoksemia.
Gejala hipoksemia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Termasuk ke dalamnya adalah:
Oksigen merupakan elemen penting bagi berjalannya fungsi tubuh. Dalam memenuhi kebutuhan akan oksigen bagi sel dan jaringan tubuh, terdapat beberapa faktor yang diperlukan, antara lain:
Jika terdapat gangguan atau kelainan pada berbagai faktor di atas, sel dan jaringan tubuh tidak akan mendapat pasokan oksigen yang cukup.
Adapun berbagai kondisi yang dapat memicu kurangnya oksigen dalam darah penyebab hipoksemia, antara lain:
Baca juga: 9 Tanaman Penghasil Oksigen yang Bisa Buat Anda Makin Sehat
Untuk mendiagnosis hipoksemia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan stetoskop untuk mendengarkan jantung dan paru-paru Anda. Adanya kelainan pada organ tersebut bisa menandakan oksigen darah yang rendah.
Dokter juga mungkin akan melihat apakah kulit, bibir, atau kuku Anda terlihat kebiruan.
Ada beberapa tes tambahan yang biasanya direkomendasikan untuk menilai kadar oksigen dan fungsi pernapasan, antara lain:
Oxymeter adalah alat kecil berbentuk klip yang dapat mengukur kadar atau saturasi oksigen dalam darah. Anda hanya perlu menjepitkan alat ini ke salah satu jari tangan.
Sensor pada alat ini kemudian akan mulai menghitung kadar oksigen yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh.
Nantinya, melalui monitor kecil pada oksimeter akan muncul hasil pengukuran kadar oksigen dan detak jantung. Oksigen arteri normal berada di kisaran 75-100 mm Hg. Nilai di bawah 60 mm Hg menunjukkan kurangnya oksigen dalam darah.
Analisis gas darah atau arterial blood gas dilakukan dengan memeriksa sampel darah pasien untuk mengukur kadar oksigen darah. Pemeriksaan ini dapat mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah.
Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi udara dari hasil pernapasan Anda yang diembuskan ke dalam suatu tabung yang terhubung ke komputer atau mesin lain.
Advertisement
Pengobatan untuk hipoksemia bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Dokter umumnya akan menangani penyebab yang mendasari kondisi hipoksemia.
Obat-obatan biasanya diberikan melalui inhaler sehingga memungkinkan Anda untuk menghirup obat tersebut langsung ke dalam paru-paru.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan terapi oksigen. Terapi ini melibatkan penggunaan masker oksigen atau tabung kecil (kanula) yang dipasang di bagian luar hidung untuk menerima oksigen tambahan.
Anda dapat menjalani terapi oksigen di rumah, dengan mesin portabel atau di rumah sakit.
Baca juga: Bagaimana cara menyimpan tabung oksigen yang benar?
Jika tidak ditangani dengan baik, hipoksemia bisa berakibat fatal bagi tubuh. Sebab, tanpa adanya oksigen yang memadai, organ-organ vital, seperti jantung dan otak dapat rusak dan tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung, kematian jaringan, masalah otak.
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah agar terhindar dari hipoksemia, antara lain:
Baca juga: Adakah Makanan Penambah Oksigen dalam Darah?
Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi ini:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hipoksemia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved