25 Agt 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hipertensi pulmonal terjadi karena penyempitan pembuluh darah arteri paru-paru
Pada tahap awal, kondisi ini sulit dideteksi. Dokter biasanya akan menanyakan riwayat kondisi ini dalam keluarga serta gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani beberapa tes di bawah ini guna menentukan diagnosis hipertensi pulmonal:
Prosedur EKG dilakukan untuk mendeteksi aktivitas listrik di jantung. Tes ini merupakan pemeriksaan utama dalam mendiagnosis hipertensi pulmonal.
Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk memperoleh gambaran mengenai ukuran, struktur, gerakan, dan kinerja jantung. Tes ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis hipertensi pulmonal dan menentukan efektivitas pengobatan.
Jika hasil pemeriksaan ekokardiogram menunjukkan adanya hipertensi pulmonal, dokter kemungkinan menganjurkan kateterisasi jantung.
Pemeriksaan ini bertujuan mengukur tekanan di arteri pulmonalis dan ventrikel kanan jantung secara langsung.
Polisomnogram adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa pola tidur. Pasien akan diminta untuk menginap di rumah sakit untuk mengetahui apakah pasien mengidap sleep apnea atau tidak karena gangguan tidur ini termasuk faktor risiko hipertensi pulmonal.
Pemeriksaan ventilasi atau perfusi paru (VQ scan) adalah tes yang bertujuan mencari tahu apakah pasien memiliki pembekuan darah di paru-paru atau tidak.
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved