25 Agt 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hipertensi pulmonal terjadi karena penyempitan pembuluh darah arteri paru-paru
Hipertensi pulmonal adalah jenis tekanan darah tinggi yang mempengaruhi pembuluh darah di paru-paru. Kondisi yang dikenal dengan julukan hipertensi paru ini terjadi ketika tekanan darah di paru-paru lebih tinggi dari biasanya.
Hipertensi paru mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat merusak jantung dan menimbulkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, dan pusing.
Penyebab hipertensi pulmonal berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Sebagai contoh, hipertensi arteri pulmonal dipicu oleh konsumsi obat-obatan terlarang, seperti methamphetamine, atau cacat jantung bawaan.
Sementara itu, hipertensi pulmonal akibat penyakit jantung sisi kiri dapat diakibatkan oleh gagal jantung kiri dan penyakit katup jantung sisi kiri, seperti penyakit katup mitral atau penyakit katup aorta.
Gejala hipertensi pulmonal dapat berupa sesak napas, kulit berubah warna menjadi biru atau abu-abu, hingga dada seperti tertekan atau nyeri dada.
Untuk menentukan diagnosis hipertensi pulmonal, dokter akan melakukan pemeriksaan dan bertanya tentang gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien maupun keluarga.
Setelah itu, dokter bisa melakukan beberapa langkah pemeriksaan untuk membantu mendiagnosis hipertensi pulmonal. Misalnya, tes darah, rontgen dada, hingga elektrokardiogram (EKG).
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan hipertensi pulmonal. Tapi, terdapat sejumlah penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala, memperpanjang harapan hidup pasien, dan mencegah agar kondisi ini tidak makin parah.
Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter meliputi vasodilator untuk membuat pembuluh darah rileks serta soluble guanylate cyclase (sGC) stimulators untuk mengendurkan arteri paru-paru dan menurunkan tekanan di paru-paru.
Sama seperti hipertensi pada umumnya, jika tidak ditangani dengan tepat, hipertensi pulmonal bisa menyebabkan komplikasi. Contohnya, penggumpalan darah pada arteri kecil di paru-paru, detak jantung tidak beraturan, serta perdarahan di paru-paru.
Terdapat beberapa cara untuk mencegah hipertensi pulmonal. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan dengan gizi seimbang serta rutin berolahraga.
Penyakit yang berpotensi memicu hipertensi pulmonal, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan penyakit hati kronis, juga perlu dikontrol agar hipertensi pulmonal tidak terjadi.
Advertisement
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved