1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kelenjar paratiroid memproduksi hormon paratiroid (PTH) secara berlebihan.
Hiperparatiroidisme adalah penyakit yang terjadi ketika kelenjar paratiroid memproduksi terlalu banyak hormon paratiroid (PTH). Hormon ini berperan menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan jaringan, yang membutuhkan kalsium untuk berfungsi dengan baik.
Pada pengidap hiperparatiroidisme, hormon paratiroid yang berlebih akan menyebabkan peningkatan kadar kalsium di dalam darah. Kondisi ini dikenal dengan nama hiperkalsemia.
Hormon paratiroid akan memberi sinyal pada berbagai organ tubuh untuk mengeluarkan kalsium ke dalam darah melalui beberapa mekanisme:
Beberapa pasien dengan hiperparatiroidisme tidak mengalami gejala apapun dan tidak membutuhkan pengobatan. Beberapa pasien lainnya mengalami gejala ringan hingga berat yang mungkin membutuhkan operasi.
Pada umumnya, terdapat dua jenis hiperparatiroidisme berikut:
Pada hiperparatiroidisme primer, kelainan terdapat pada kelenjar paratiroid. Setidaknya salah satu dari keempat kelenjar paratiroid menjadi hiperaktif dan menghasilkan hormon paratiroid dalam jumlah berlebih.
Pada hiperparatiroidisme sekunder, terdapat kondisi medis lain di luar kelenjar paratiroid yang mengalami kelainan. Pemicu paling umum adalah kadar kalsium dalam darah yang rendah, yang akan membuat hormon paratiroid dikeluarkan secara berlebih.
Hiperparatiroidisme seringkali didiagnosis sebelum tanda dan gejala dari penyakit ini muncul. Gejala yang terjadi bisa ringan dan tidak spesifik sehingga tidak terlihat berhubungan dengan fungsi paratiroid, atau bisa menjadi lebih parah. Sejumlah tanda dan gejala termasuk:
Bila terus dibiarkan, kadar kalsium yang tinggi dapat menimbulkan gejala berikut:
Penyebab hiperparatiroidisme berbeda-beda tergantung pada jenis di bawah ini:
Beberapa kondisi di bawah ini diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hiperparatiroidisme:
Penyakit ini lebih umum ditemukan pada pasien berusia 60 tahun ke atas. Meskipun demikian, pasien berusia dewasa muda juga dapat mengalami hiperparatiroidisme.
Hiperparatiroidisme lebih sering ditemui pada wanita daripada pria.
Terapi radiasi atau radioterapi untuk kanker leher dapat mempengaruhi kelenjar paratiroid.
Keadaan defisiensi atau kurangnya vitamin D atau kalsium dapat memicu terjadinya hiperparatiroidisme.
Penggunaan lithium, obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit bipolar dapat mempengaruhi kadar kalsium dan memicu kondisi ini.
Dalam menegakkan diagnosis hiperparatiroidisme, dokter pertama-tama akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang lainnya yang akan dilakukan meliputi:
Dokter akan memeriksa kadar kalsium dan hormon paratiroid di dalam darah. Tes darah juga dapat menilai fungsi ginjal, kadar fosfat, serta vitamin D yang dapat mengakibatkan hiperparatiroidisme
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan sidik paratiroid dengan teknologi nuklir untuk memeriksa adanya pertumbuhan atau pembesaran kelenjar paratiroid.
Pemeriksaan X-ray dilakukan untuk memeriksa tulang yang kelainan di area tertentu, termasuk tulang punggung.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari kekurangan kepadatan mineral pada tulang, terutama di lengan bawah.
Pemeriksaan pencitraan ini dilakukan untuk mencari adanya batu ginjal.
Tes kalsium pada urine yang telah dikumpulkan selama 24 jam dilakukan untuk memeriksa adanya masalah ginjal.
Advertisement
Beberapa metode pengobatan hiperparatiroidisme dapat direkomendasikan tergantung pada gejala dan tingkat keparahan penyakit. Metodenya dapat berupa pemantauan berkala, operasi, dan pemberian obat-obatan. Berikut penjelasannya:
Dokter dapat merekomendasikan Anda untuk tidak menerima pengobatan namun tetap dipantau secara rutin, jika:
Secara teratur Anda harus tetap memeriksakan kadar kalsium darah dan kepadatan tulang untuk dipantau.
Operasi kelenjar paratiroid adalah satu-satunya cara untuk mengobati hiperparatiroidisme primer. Operasi ini menyembuhkan sekitar 97% kasus. Dokter akan mengangkat kelenjar yang mengalami pembesaran atau tumor. Bila keempat kelenjar mengalami gangguan, dokter akan mengangkat 3 kelenjar dan menyisakan sebagian jaringan kelenjar paratiroid.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan antara lain:
Calcimimetics merupakan obat yang menyerupai kalsium di dalam darah. Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk mengatasi hiperparatiroidisme primer pada pasien yang tidak dapat dioperasi dan yang tidak membaik dengan operasi.
Bagi wanita yang sudah mengalami menopause dan mengalami tanda osteoporosis, terapi pengganti hormon dapat membantu penyerapan kalsium di tulang. Obat ini tidak mengatasi kelainan yang terjadi pada kelenjar paratiroid.
Obat jenis ini juga akan membantu penyerapan kalsium di tulang dan mengurangi risiko osteoporosis yang disebabkan oleh hiperparatiroidisme.
Komplikasi hiperparatiroidisme sebagian besar disebabkan oleh efek jangka panjang kadar kalsium yang rendah di dalam tulang dan kadar kalsium yang berlebih di darah. Komplikasi yang sering ditemui meliputi:
Kalsium dalam tulang yang hilang seringkali menimbulkan tulang keropos yang rentan patah.
Kandungan kalsium berlebih di dalam darah dapat memicu penumpukan kalsium di dalam urin. Kalsium ini akan membentuk batu ginjal yang menimbulkan nyeri saat pasien berkemih.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kadar kalsium yang tinggi dalam darah berperan dalam penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi dan penyakit jantung lainnya.
Hipertiroidisme yang berat dan tidak diobati pada wanita hamil dapat menyebabkan kadar kalsium yang sangat rendah pada bayi baru lahir.
Tidak ada upaya pencegahan hiperparatiroidisme yang dapat dilakukan.
Periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala hiperparatiroidisme. Gejala ini dapat disebabkan oleh banyak kondisi medis, terutama jika sudah menimbulkan komplikasi serius.
Diagnosis hiperparatiroidisme yang cepat dan akurat, serta pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi kondisi ini.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis hiperparatiroidisme. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved