1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hidrosefalus dapat terjadi pada segala usia, namun lebih sering terjadi pada bayi dan lansia.
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal pada rongga otak (ventrikel) yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Hidrosefalus dapat terjadi pada setiap kelompok usia, tetapi lebih dialami bayi dan lansia di atas 60 tahun.
Ada 3 tipe hidrosefalus, yaitu:
Hidrosefalus dapat diobati dengan berbagai cara. Prinsip pengobatan dari kondisi ini adalah dengan menghilangkan penyakit yang menyebabkan penyumbatan di otak atau mengalirkan penumpukan cairan serebrospinal.
Gejala hidrosefalus dapat sangat bervariasi pada tiap individu di berbagai kalangan usia dan berdasarkan tipe hidrosefalus yang diderita. Berikut ini penjelasannya.
Hidrosefalus terjadi ketika cairan otak menumpuk dalam volume yang tinggi dan terakumulasi di rongga (ventrikel) otak.
Penyebab utama terjadinya hidrosefalus adalah:
Berdasarkan tipenya, penyebab hidrosefalus dijelaskan sebagai berikut ini.
Hidrosefalus kongenital adalah penyakit bawaan yang menyebabkan bayi dilahirkan dengan kondisi khusus, seperti:
Hidrosefalus jenis ini muncul setelah lahir, biasanya akibat cedera atau penyakit yang menyebabkan penyumbatan di antara ventrikel, seperti:
Hidrosefalus tekanan normal biasa terjadi pada orang dewasa. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi beberapa hal berikut ini diduga dapat menyebabkan terjadinya hidrosefalus tekanan normal.
Cairan sereprospinal yang tidak diserap kembali ke dalam aliran darah dengan baik. Oleh sebab itu, otak mulai memproduksi lebih sedikit cairan serebrospinal. Akibatnya, akan terjadi peningkatan tekanan secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang. Peningkatan tekanan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan penumpukan cairan yang mengakibatan kerusakan otak yang progresif.
Kondisi seperti penyakit jantung, kadar kolesterol darah tinggi, atau diabetes dapat memengaruhi aliran darah normal sehingga menyebabkan pelunakan jaringan otak. Jaringan otak yang melunak kemudian akan menghasilkan peningkatan tekanan.
Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya hidrosefalus:
Baca jawaban dokter: Kepala terbentur saat bayi, apakah bisa berpengaruh sampai besar?
Dalam mendiagnosis hidrosefalus, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik diikuti tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien dan keluarga. Di samping itu, beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosis juga akan dilakukan, melallui:
1. Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa jika ada kelainan pada sistem saraf. Tes ini dilakukan dengan memeriksa kondisi otot, pola gerakan, dan fungsi indra pasien.
2. Pemindaian otak
Tes pencitraan yang dapat memindai otak dapat membantu mendiagnosis hidrosefalus dan mengidentifikasi penyebabnya. Tes ini mungkin termasuk:
Baca juga: Mengenal Apa Itu Pemeriksaan Fetomaternal, Apakah Baik untuk Semua Ibu Hamil?
Advertisement
Penanganan hidrosefalus berfokus pada mencegah kerusakan otak yang lebih lanjut. Hal tersebut dilakukan dengan memperlancar aliran otak melalui prosedur pembedahan. Pembedahan tersebut di antaranya adalah dengan:
Shunt atau selang yang ditanam di dalam otak dapat digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal pada pasien hidrosefalus. Proses ini akan mengalihkan cairan yang menumpuk di otak serta mengembalikan aliran normal dan penyerapan cairan serebrospinal.
Prosedur ETV terkadang juga digunakan sebagai alternatif untuk operasi shunt, terutama untuk hidrosefalus akibat terhambatnya aliran cairan serebrospinal (hidrosefalus obstruktif). Prosedur ini dilakukan dengan membuat lubang di bagian bawah ventrikel atau di antara ventrikel otak, sehingga cairan serebrospinal yang menumpuk dapat mengalir.
Tanpa penanganan yang tepat, hidrosefalus dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Tidak ada tindakan pencegahan khusus yang direkomendasikan untuk hidrosefalus. Akan tetapi, beberapa hal berikut ini dapat membantu menurunkan risiko hidrosefalus.
Baca juga: Panduan Pemeriksaan Kehamilan Saat Pandemi Virus Corona
Hubungi rumah sakit jika bayi Anda mengalami tanda-tanda berikut ini.
Sebelum menemui dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hidrosefalus agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved