8 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Herpes bisa menyebabkan munculnya luka-luka di sekitar mulut
Herpes adalah sekelompok virus yang menyebabkan luka dan lepuhan yang terasa nyeri. Terdapat banyak sekali jenis virus ini, tapi yang paling umum meliputi virus herpes simplex tipe 1 (HSV1), herpes simplex tipe 2 (HSV2), serta herpes zoster.
Herpes berbeda dari herpes zoster dari segi gejala. Herpes zoster merupakan virus yang memicu cacar air dan cacar ular (cacar api). Sedangkan penyakit herpes disebabkan oleh HSV1 dan HSV2.
HSV1 terutama memicu herpes pada sekitar wajah dan bibir. Sementara HSV2 identik dengan penyakit menular seksual, yakni herpes kelamin atau herpes genitalis.
Virus herpes simplex bisa menular melalui sentuhan langsung dengan lesi kulit yang dialami oleh penderita.
Secara umum, tanda dan gejala herpes meliputi:
Herpes dibagi menjaadi beberapa fase, diantaranya:
Fase ini terjadi 2-8 hari setelah seseorang terinfeksi herpes. Gejalanya berupa lenting-lenting berukuran kecil yang terasa nyeri.
Cairan pada lenting dapat berwarna jernih atau keruh. Kulit di sekitar lenting akan berwarna kemerahan.
Penderita juga mungkin akan merasakan tanda-tanda yang mirip dengan gejala flu. Misalnya, pegal-pegal, sakit kepala, penurunan nafsu makan, dan demam yang lama kelamaan akan muncul luka.
Pada fase ini, seseorang terinfeksi herpes sudah tidak mengalami gejala. Hanya saja virus herpes tetap ada di dalam tubh penderita dan menetap di saraf dekat sumsum tulang belakang.
Pada fase penularan, virus herpes mulai bertambah banyak pada ujung serabut saraf. Apabila serabut saraf yang ditinggali virus herpes ini mengalami kontak dengan cairan tubuh, virus kemudian dapat menyebar ke cairan tubuh. Misalnya, air liur, cairan mani, atau cairan vagina.
Walaupun tidak mengalami gejala herpes, seseorang tetap dapat menularkan virus herpes ke orang lain lewat cairan tubuh pada fase ini.
Seseorang yang telah terjangkit herpes bisa kembali mengalaminya. Kondisi ini disebut rekuren (kambuh).
Virus herpes yang tidak aktif dan tinggal di serabut saraf di fase laten, akan kembali aktif dan menimbulkan gejala pada fase rekuren ini.
Fase rekuren herpes biasanya dipicu oleh kondisi yang meliputi stres, sedang tidak enak badan, atau kelelahan. Sementara tanda awalnya bisa berupa rasa gatal, nyeri, atau kesemutan pada area tubuh yang dulu menjadi lokasi munculnya lesi herpes.
Penyebab utama herpes adalah infeksi virus herpes simplex, terutama HSV1 dan HSV2. Virus ini mudah menular di antara manusia lewat kontak langsung dengan lesi kulit pada penderita.
Selain herpes simplex 1 dan 2, ada pula sederet virus herpes lain yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia. Beberapa di antaranya meliputi:
Virus Epstein-Barr dapat menyebabkan mononukleosis dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker nasofaring, limfoma Burkitt, dan limfoma Hodgkin.
Cytomegalovirus bisa memicu infeksi serius pada bayi baru lahir dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Kedua virus herpes simplex ini dapat menyebabkan infeksi pada anak-anak yang disebut roseola infantum.
HSV8 bisa menyebabkan sarkoma Kaposi dan beberapa tipe limfoma pada orang yang memiliki sistem imun lemah.
Virus herpes simplex tipe 1 dapat ditularkan melalui:
Sedangkan virus herpes simplex tipe 2 umumnya menyebar lewat hubungan seksu tanpa kondom.
Herpes dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Contohnya jika Anda memegang luka herpes kelamin, virus akan menempel di jari Anda dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain yang Anda sentuh dengan jari tersebut, termasuk mulut atau mata.
Selain itu, wanita hamil yang mengidap herpes kelamin juga bisa menularkannya pada bayi lewat proses persalinan normal.
Beberapa faktor risiko terjadinya herpes adalah:
Diagnosis herpes dapat dutentukan dengan cara:
Advertisement
Cara mengobati herpes umumnya akan tergantung pada tingkat keparahannya dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya. Beberapa metode penanganannya meliputi:
Dokter bisa meresepkan beberapa pilihan obat berikut:
Antivirus bertujuan mencegah virus herpes bertambah banyak. Contohnya, acyclovir atau valacyclovir.
Obat antivirus paling efektif jika diberikan dalam 24 jam sejak gejala mulai muncul. Misalnya gejala berupa rasa panas pada kulit. Obat ini juga akan mempercepat penyembuhan herpes, bahkan rata-rata 1-2 hari lebih cepat daripada penderita yang tidak menggunakannya.
Antivirus juga dianjurkan bagi penderita yang mengalami kekambuhan herpes genital sebanyak enam kali per tahun.
Dokter juga bsia memberikan obat penurun demam seperti paracetamol dan krim untuk mengurangi rasa gatal.
Untuk mempercepat penyembuhan dan meredakan gejala herpes, pasien bisa menerapkan langkah-langkah di bawah ini:
Bila tidak ditangani dengan benar, herpes bisa menyebabkan sederet komplikasi di bawah ini:
Cara mencegah herpes yang dapat Anda lakukan meliputi:
Hubungi dokter bila apabila Anda mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis herpes agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved