1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
setelah 2-30 hari terjangkit virus herpes, akan muncul gejala seperti kerak pada luka, lepuhan di beberapa bagian tubuh dan rasa gatal di area yang terinfeksi.
Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Herpes genital atau herpes kelamin dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, maupun oral.
Herpes kelamin ditandai dengan munculnya bintil bergerombol dan dapat menyebabkan lepuhan terbuka yang berisi cairan di kulit penderitanya. Penyakit ini dapat menimbulkan sensasi nyeri, gatal, dan luka di area genital. Namun pada banyak kasus, pasien herpes genital bisa saja tidak menunjukkan gejala. Meskipun begitu, penyakit ini tetap menular tanpa gejala.
Tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes genital. Namun, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengurangi risiko penularannya. Selain obat, berhubungan seks menggunakan kondom juga dapat membantu mencegah penyebaran infeksi herpes genital.
Gejala yang pertama kali muncul pada herpes kelamin adalah berupa lepuhan. Gejala tersebut akan muncul dua hari setelah terkena virus, atau paling lambat 30 hari sesudah virus herpes menginfeksi.
Gejala-gejala umum herpes genital adalah:
Bayi baru lahir bisa terkena herpes melalui proses kelahiran normal dari ibu yang mengidap herpes kelamin. Beberapa gejalanya meliputi ulkus pada wajah, badan dan kelamin bayi.
Sang bayi juga dapat mengalami komplikasi berat yang berupa kebutaan, kerusakan otak, hingga kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberitahukan dokter jika seorang wanita menderita herpes genital selama kehamilan. Jadi, pencegahan penularan pada bayi bisa dilakukan. Salah satunya persalinan melalui operasi Caesar.
Ada dua jenis infeksi virus herpes simplex yang dapat menyebabkan herpes genital, yaitu virus herpes simplex tipe 1 dan virus herpes simplex tipe 2.
Virus herpes simplex tipe 1 merupakan penyebab herpes oral. Virus ini dapat mengakibatkan cold sores atau fever blisters (lepuhan yang meradang pada bagian dalam atau sekitar mulut akibat infeksi virus herpes simpleks).
Herpes oral sangat menular dan mampu menyebar lewat kontak langsung antara kulit dengan kulit, dan menjalar ke area genital lewat seks oral (melalui air liur).
Virus herpes simplex tipe 2 biasanya menyebabkan herpes genital, yang menyebar melalui kontak seksual dan paparan langsung antara kulit dengan kulit. Tingkat penularannya juga tinggi dan tergolong sangat umum ditemui.
Virus herpes simplex menyebar ke dalam tubuh melalui selaput lendir, yang merupakan lapisan tipis pada hidung, mulut maupun area genital. Oleh karena itu, hubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral menjadi jalan penularan yang paling umum.
Selain berhubungan seks, berbagai jenis kontak kulit dengan area yang terinfeksi juga dapat mengakibatkan munculnya herpes kelamin, misalnya:
Virus herpes simplex tidak dapat bertahan lama di luar tubuh. Oleh karena itu, penyebarannya hampir tidak mungkin terjadi melalui kontak dengan toilet, handuk atau alat-alat lainnya yang digunakan oleh penderitanya.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terhadap herpes genitalia adalah:
Untuk mendiagnosis infeksi herpes, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik terhadap luka herpes. Pemeriksaan laboratorium berikut ini tidak selalu diperlukan, tetapi dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Tes ini dilakukan melalui pengambilan sampel jaringan atau pengikisan luka untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
PCR digunakan untuk menyalin DNA dari sampel darah, jaringan luka atau cairan tulang belakang. DNA tersebut kemudian diperiksa untuk memastikan keberadaan HSV dan menentukan jenisnya.
Tes darah berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antibodi HSV pada tubuh pasien sebagai penanda riwayat infeksi herpes di masa lalu.
Infeksi herpes yang muncul dalam beberapa stadium, yaitu:
Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga delapan setelah tertular. Pada stadium ini akan muncul gejala lepuhan kecil, berisi cairan dan berwarna kemerahan.
Lepuhan akan mereda pada stadium ini, meskipun demikian virusnya sebenarnya sedang dalam masa aktif untuk menyebar ke saraf tulang belakang.
Memasuki stadium ini, virus berkembang biak pada ujung saraf
Pada stadium ini muncul kembali lepuhan namun tidak separah lepuhan yang muncul pada stadium primer.
Baca juga: Herpes Kelamin dan Mitos yang Beredar di Masyarakat
Advertisement
Herpes genital tidak dapat disembuhkan, tapi ada perawatan khusus untuk:
Obat antivirus yang digunakan untuk herpes genital meliputi:
Jika tidak ditangani secara tepat, herpes genital dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Luka di kelamin akibat virus herpes simplex dapat meningkatkan risiko penularan atau tertular infeksi menular seksual lainnya, termasuk AIDS.
Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi, dapat terpapar virus selama proses persalinan. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan otak, kebutaan, atau kematian pada bayi baru lahir.
Pada beberapa kasus, luka akibat herpes genital dapat menyebabkan peradangan di sekitar saluran kandung kemih (uretra).
Meskipun jarang terjadi, herpes kelamin dapat menyebabkan peradangan pada selaput dan cairan serebrospinal, yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini dikenal dengan istilah meningitis.
Herpes kelamin dapat menyebabkan peradangan pada lapisan rektum, terutama akibat hubungan seksual antarpria.
Baca juga: Hindari Pantangan Herpes Kelamin Ini Selama Penyembuhan
Langkah pencegahan herpes genital sama dengan pencegahan pada penyakit menular seksual lainnya, yakni dengan:
Segera lakukan konsultasi dengan dokter apabila Anda menjalani hubungan seksual tidak aman atau melakukan tindakan yang berisiko terhadap infeksi herpes genital.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis herpes genital agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved