Hernia umbilikalis

Umbilical hernia atau hernia umbilikalis adalah hernia yang muncul di dekat pusar. Hernia ini terjadi karena ada bagian usus atau jaringan lemak yang bagian lemah di dinding perut, sehingga mencuat keluar.

Oleh karena itu, hernia umbilikalis sering tampak seperti tali pusat yang lepas. Kondisi ini paling sering dialami oleh bayi dan anak-anak, terutama yang lahir prematur.

Sekitar 84 persen dari kasus hernia umbilikalis pada, bayi diperkirakan dialami oleh bayi yang lahir prematur.

Sebagain besar hernia umbilikalis bisa sembuh sendiri dalam waktu satu tahun setelah bayi lahir. Sebagian lainnya hingga umur lima tahun.

Meski begitu, benjolan hernia yang membesar atau belum kunjung hilang, sebaiknya diperiksakan ke dokter karena memerlukan penanganan medis berupa operasi.

Hernia umbilikalis biasanya dapat terlihat pada saat bayi menangis, tertawa atau berusaha untuk buang air. Gejala yang muncul adalah pembengkakan atau tonjolan di dekat area pusar. Gejala ini mungkin tidak ada saat bayi rileks. Kebanyakan hernia umbilikalis tidak menimbulkan rasa sakit pada anak-anak.

Orang dewasa dapat menderita hernia umbilikalis. Gejala utamanya sama. Namun hernia umbilikalis, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terasa sangat menyakitkan pada orang dewasa.

Gejala-gejala yang mengindikasikan situasi yang lebih serius, diantaranya adalah:

• Demam
• Konstipasi
• Nyeri perut hebat dan nyeri jika ditekan
• Mual, muntah
• Benjolan yang sangat lunak, bengkak dan berubah warna

Hernia umbilikalis pada bayi terjadi ketika otot yang melalui tali pusar tidak menutup sepenuhnya ketika lahir. Beberapa hernia umbilikalis dihubungkan dengan kondisi langka seperti Sindrom Down.

Pada orang dewasa, terlalu banyak tekanan di perut dapat menyebabkan hernia umbilikalis. Penyebab peningkatan tekanan di perut, diantaranya adalah:

• Kegemukan
• Kehamilan kembar
• Cairan di rongga perut
• Operasi perut sebelumnya
• Dialisis peritoneum jangka panjang untuk mengobati gagal ginjal

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah bayi atau orang dewasa menderita hernia umbilikalis. Dokter akan melihat apakah hernia dapat di dorong kembali ke rongga perut (direduksi) atau terperangkap di tempatnya. Hernia yang terperangkap adalah komplikasi yang berpotensi serius karena bagian yang terperangkap dari isi hernia dapat menjadi kekurangan pasokan darah, dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan permanen.

Dokter dapat melakukan rontgen, CT scan atau melakukan USG pada daerah perut untuk memastikan tidak ada komplikasi. Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mencari infeksi atau iskemia, terutama jika ususnya terperangkap atau tercekik.

Kebanyakan hernia pada anak akan sembuh dengan sendirinya. Pembedahan untuk memperbaiki hernia diperlukan hanya dalam kasus-kasus berikut:

• Hernia tidak sembuh setelah anak berusia 3 atau 4 tahun
• Usus atau jaringan lain menonjol keluar dan kehilangan suplai darah (menjadi tercekik). Hal ini merupakan keadaan darurat yang memerlukan operasi.

Untuk orang dewasa, pembedahan biasanya dianjurkan untuk menghindari kemungkinan komplikasi, terutama jika hernia umbilikalis bertambah besar atau menjadi nyeri.

Tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah hernia umbilikalis.

Hubungi dokter atau UGD terdekat jika bayi Anda sangat rewel atau tampak memiliki sakit perut yang parah atau jika hernia menjadi lunak, bengkak atau berubah warna.

Bicarakan juga dengan dokter jika Anda memiliki tonjolan di dekat pusar Anda. Cari pertolongan segera jika tonjolan menjadi nyeri atau lunak. Diagnosa dan perawatan yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi.

Berikut merupakan beberapa informasi yang dapat membantu Anda menyiapkan janji temu dengan dokter.

• Sebutkan gejala apapun yang Anda atau anak Anda alami dan sudah berapa lama gejala tersebut berlangsung
• Tuliskan informasi medis utama, termasuk masalah kesehatan lainnya dan nama obat yang Anda atau anak Anda minum.
• Tuliskan pertanyaan yang ingin Anda ajukan kepada dokter

Sebelum mendiagnosa keadaan Anda, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, sepertI:

• Kapan Anda pertama kali melihat gejala?
• Apakah gejala semakin buruk dari waktu ke waktu?
• Apakah Anda atau anak Anda kesakitan?
• Pernahkah Anda atau anak Anda muntah?
• Jika Anda yang terpengaruh, apakah hobi Anda atau pekerjaan Anda melibatkan beban berat atau mengejan?
• Apakah Anda baru saja mengalami penambahan berat badan yang signifikan?
• Pernahkah Anda atau anak Anda dirawat karena kondisi medis lain?
• Apakah Anda atau anak Anda menderita batuk kronis?