logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Perut

Hernia Inguinal

1 Jun 2021

| dr. Joni Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Hernia inguinal ditandai dengan tonjolan pada kedua sisi area tulang kemaluan yang menimbulkan nyeri.

Hernia inguinal tidak dapat dicegah, namun dapat diobati.

Pengertian hernia inguinal

Hernia inguinal adalah kondisi turunnya isi rongga perut (usus, lemak, dan lain-lain) ke area inguinal atau selangkangan. Di Indonesia, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah turun berok.

Hernia inguinal terjadi karena adanya bagian yang lemah pada kanalis (saluran) inguinal kanan maupun kiri.

Hernia ini umumnya tidak membahayakan jiwa. Namun hernia inguinal tidak bisa sembuh sendiri dan mungkin memicu komplikasi serius bila tidak ditangani secara medis.

 

Tanda dan gejala hernia inguinal

Secara umum, tanda dan gejala hernia inguinal meliputi:

  • Benjolan di area pada area selangkangan yang menjadi lebih jelas terlihat ketika berdiri tegak, terutama jika batuk atau mengejan
  • Sensasi seperti panas atau nyeri pada benjolan tersebut
  • Sakit atau ketidaknyamanan pada area selangkangan terutama ketika membungkuk, batuk atau mengangkat barang berat
  • Sensasi seperti ada yang tertarik pada area selangkangan
  • Terkadang, terasa sakit dan bengkak di sekitar kantong zakar ketika usus yang menonjol turun ke dalam skrotum (kantong zakar)

Hernia dapat didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut ketika berbaring. Kompres es pada area hernia dapat membantu mengurangi pembengkakan, sehingga tonjolan tersebut dapat masuk kembali ke dalam rongga perut dengan lebih mudah. Berbaring dengan posisi panggul lebih tinggi dari kepala, juga dapat membantu

Gejala hernia inguinal pada bayi dan anak-anak

Hernia inguinal pada bayi dan anak disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut yang muncul saat lahir. Terkadang, hernia akan terlihat pada saat bayi menangis, batuk atau mengejan ketika buang air besar. Bayi atau anak akan merasa gelisah dan kurang nafsu makan.

Pada anak yang lebih tua, hernia akan terlihat lebih jelas ketika anak batuk, mengejan ketika buang air besar, atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.

 

Jenis hernia inguinal

Berdasarkan gejalanya, hernia inguinal dibagi menjadi beberapa jenis di bawah ini:

  • Hernia inguinal indirek

Jenis ini paling sering terjadi. Hernia inguinal indirek dapat terjadi pada siapa saja namun paling sering terjadi pada bayi prematur sebelum celah antara rongga perut dan selangkangan menutup.

  • Hernia inguinal direk

Hernia inguinal direk merupakan jenis hernia yang sering terjadi pada orang dewasa dengan semakin bertambah tuanya usia. Hernia inguinal direk paling sering terjadi pada pria dibanding wanita.

  • Hernia inguinal inkarserata

Jenis hernia ini muncul ketika jaringan usus terperangkap dalam celah hernia dan tidak dapat didorong kembali ke rongga perut.

  • Hernia inguinal strangulata

Hernia strangulata adalah kondisi gawat darurat medis, di mana aliran darah ke usus berkurang atau berhenti karena terjepit di celah hernia. Bila dibiarkan, hernia ini dapat menyebabkan kematian jaringan usus.

Mungkin saja ada tanda dan gejala hernia inguinal yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu , konsultasikanlah dengan dokter.

Penyebab hernia inguinal

Tidak ada penyebab hernia inguinal yang pasti. Namun bagian lemah pada otot perut dan otot pangkal paha diketahui sebagai pemicu utama. Tekanan tambahan pada area tubuh ini juga dapat menyebabkan hernia.

 

Faktor risiko hernia inguinal

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis, seperti:

  • Riwayat hernia inguinal pada keluarga
  • Riwayat hernia inguinalis atau operasi hernia sebelumnya
  • Jenis kelamin. Pria lebih berisiko 8 kali, dibanding wanita
  • Kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah
  • Obesitas
  • Kehamilan, dapat melemahkan dinding perut dan meningkatkan tekanan di dalam perut
  • Fibrosis kistik (cystic fibrosis)
  • Batuk kronik, seperti akibat merokok
  • Konstipasi kronis, yang akan menyebabkan mengejan ketika buang air besar

 

Diagnosis hernia inguinal

Diagnosis hernia inguinal dapat ditegakkan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:

Wawancara atau tanya jawab

Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami dan faktor risiko turun berok yang Anda miliki.

Pemeriksaan fisik

Saat pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk batuk atau mengedan sambil berdiri, sehingga dapat mencari keberadaan hernia inguinal. Batuk atau mengedan dalam posisi berdiri dapat menekan hernia keluar sehingga dokter dapat mendiagnosis hernia inguinal.

Saat hernia tersebut turun seharusnya dokter dan pasien akan dengan mudah mendorong hernia inguinal kembali ke dalam rongga perut ketika berbaring. Namun jika tidak berhasil, pasien mungkin mengalami hernia inguinal inkaserata atau strangulasi.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang berikut mungkin dianjurkan dilakukan untuk mendiagnosis hernia inguinal:

  • Ultrasound (USG)
  • CT scan
  • MRI

 

Advertisement

Cara mengobati hernia inguinal

Cara mengobati hernia inguinal umumnya akan tergantung dari tingkat keparahannya dan seberapa lama Anda sudah mengalami kondisi tersebut. Hernia inguinal hanya dapat diperbaiki dengan operasi.

Terdapat 2 macam operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hernia inguinal yaitu:

  • Operasi hernia terbuka

Pada prosedur ini biasanya dilakukan dengan bius umum. Dokter bedah akan membuat sayatan pada area selangkangan dan mendorong isi hernia (usus) kembali ke dalam rongga perut.

Dokter bedah kemudian menjahit area dalam rongga perut yang lemah tersebut dan dikuatkan dengan mesh sintetis. Bagian rongga perut yang terbuka tersebut kemudian dijahit.

Proses pemulihan sampai dapat kembali beraktivitas normal setelah menjalani operasi ini biasanya adalah beberapa minggu.

  • Laparaskopi

Prosedur operasi ini merupakan prosedur invasif minimal yang dilakukan dengan bius umum. Prosedur ini disebut invasif minimal karena rasa nyeri yang dirasakan pasien setelahnya lebih ringan, luka operasi yang lebih kecil, dan pasien lebih cepat kembali dapat beraktivitas normal setelah operasi.

Dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil pada area perut. Selanjutnya dokter akan memompakan gas ke dalam rongga perut sehingga rongga perut membesar dan organ-organ dalam rongga perut dapat terlihat jelas.

Alat laparaskop (selang kecil dengan kamera kecil pada ujungnya) akan dimasukkan ke dalam beberapa sayatan yang dibuat pada area rongga perut. Dengan alat tersebut, dokter akan mengevaluasi bagian dalam rongga perut dan memperbaiki hernia inguinal menggunakan mesh sintetis.

Metode laparaskopi menjadi pilihan yang baik bagi pasien yang mengalami hernia inguinal berulang dan bagi pasien yang mengalami hernia pada kedua sisi selangkangan.

Hal berikut dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala hernia inguinal:

  • Hindari konstipasi atau sulit buang air besar dengan cara mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian
  • Mengenakan pakaian penyokong yang dirancang untuk menjaga hernia tetap di tempat. Pakaian penyokong ini akan direkomendasikan untuk dipakai dalam jangka waktu pendek sebelum operasi.

 

Komplikasi hernia inguinal

Hernia inguinal yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Pembesaran hernia dan penekanan organ-organ sekitar hernia
  • Hernia inkarserata yaitu kondisi dimana isi hernia (usus) terjepit di celah hernia. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan isi usus yang mengakibatkan gejala nyeri perut, mual dan muntah, dan kesulitan buang angin
  • Hernia strangulasi yaitu kondisi dimana aliran darah ke usus berkurang akibat terjepitnya usus pada celah hernia. Strangulasi dapat menyebabkan kematian jaringan usus.

 

Cara mencegah hernia inguinal

Hernia yang disebabkan oleh kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi tekanan pada otot perut dan jaringan, dengan cara:

  • Menjaga berat badan ideal. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai olahraga dan rencana diet yang sesuai dengan kondisi Anda.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat. Buah, sayuran dan gandum utuh mengandung serat untuk membantu mencegah konstipasi dan mengejan.
  • Angkat benda berat perlahan dan hindari mengangkat barang yang terlalu berat. Jika harus mengangkat barang berat, gunakan kekuatan dan menekuk dari lutut, dan bukan dari pinggang.
  • Berhenti merokok. Selain dapat menyebabkan banyak masalah serius, merokok seringkali memicu batuk kronik yang dapat menuju pada hernia inguinal.
  • Jangan bergantung pada pakaian penyokong. Mengenakan pakaian penyokong yang dirancang untuk menjaga hernia tetap dit empat, tidak mengobati masalah atau membantu mencegah komplikasi. Pakaian penyokong ini akan direkomendasikan untuk dipakai dalam jangka waktu pendek sebelum operasi. Pakaian ini bukan pengganti operasi.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segeralah mencari pertolongan medis apabila Anda mengalami hernia inguinal disertai gejala-gejala berikut:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut secara mendadak dan semakin memberat dengan cepat
  • Bonjolan hernia yang berubah warna menjadi merah, ungu atau semakin gelap
  • Ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas
  • Demam

Tanda-tanda di atas adalah gejala hernia inguinal inkarserata. Segeralah berkonsultasi ke dokter sebelum hernia inkarserata mengalami strangulasi.

Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait hernia inguinal?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hernia inguinal agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

herniahernia inguinal

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved