1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Hernia inguinal tidak dapat dicegah, namun dapat diobati.
Hernia inguinal adalah kondisi turunnya isi rongga perut (usus, lemak, dan lain-lain) ke area inguinal atau selangkangan. Di Indonesia, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah turun berok.
Hernia inguinal terjadi karena adanya bagian yang lemah pada kanalis (saluran) inguinal kanan maupun kiri.
Hernia ini umumnya tidak membahayakan jiwa. Namun hernia inguinal tidak bisa sembuh sendiri dan mungkin memicu komplikasi serius bila tidak ditangani secara medis.
Secara umum, tanda dan gejala hernia inguinal meliputi:
Hernia dapat didorong kembali dengan lembut ke dalam rongga perut ketika berbaring. Kompres es pada area hernia dapat membantu mengurangi pembengkakan, sehingga tonjolan tersebut dapat masuk kembali ke dalam rongga perut dengan lebih mudah. Berbaring dengan posisi panggul lebih tinggi dari kepala, juga dapat membantu
Hernia inguinal pada bayi dan anak disebabkan oleh kelemahan pada dinding perut yang muncul saat lahir. Terkadang, hernia akan terlihat pada saat bayi menangis, batuk atau mengejan ketika buang air besar. Bayi atau anak akan merasa gelisah dan kurang nafsu makan.
Pada anak yang lebih tua, hernia akan terlihat lebih jelas ketika anak batuk, mengejan ketika buang air besar, atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.
Berdasarkan gejalanya, hernia inguinal dibagi menjadi beberapa jenis di bawah ini:
Jenis ini paling sering terjadi. Hernia inguinal indirek dapat terjadi pada siapa saja namun paling sering terjadi pada bayi prematur sebelum celah antara rongga perut dan selangkangan menutup.
Hernia inguinal direk merupakan jenis hernia yang sering terjadi pada orang dewasa dengan semakin bertambah tuanya usia. Hernia inguinal direk paling sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Jenis hernia ini muncul ketika jaringan usus terperangkap dalam celah hernia dan tidak dapat didorong kembali ke rongga perut.
Hernia strangulata adalah kondisi gawat darurat medis, di mana aliran darah ke usus berkurang atau berhenti karena terjepit di celah hernia. Bila dibiarkan, hernia ini dapat menyebabkan kematian jaringan usus.
Mungkin saja ada tanda dan gejala hernia inguinal yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu , konsultasikanlah dengan dokter.
Tidak ada penyebab hernia inguinal yang pasti. Namun bagian lemah pada otot perut dan otot pangkal paha diketahui sebagai pemicu utama. Tekanan tambahan pada area tubuh ini juga dapat menyebabkan hernia.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis, seperti:
Diagnosis hernia inguinal dapat ditegakkan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami dan faktor risiko turun berok yang Anda miliki.
Saat pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk batuk atau mengedan sambil berdiri, sehingga dapat mencari keberadaan hernia inguinal. Batuk atau mengedan dalam posisi berdiri dapat menekan hernia keluar sehingga dokter dapat mendiagnosis hernia inguinal.
Saat hernia tersebut turun seharusnya dokter dan pasien akan dengan mudah mendorong hernia inguinal kembali ke dalam rongga perut ketika berbaring. Namun jika tidak berhasil, pasien mungkin mengalami hernia inguinal inkaserata atau strangulasi.
Pemeriksaan penunjang berikut mungkin dianjurkan dilakukan untuk mendiagnosis hernia inguinal:
Advertisement
Cara mengobati hernia inguinal umumnya akan tergantung dari tingkat keparahannya dan seberapa lama Anda sudah mengalami kondisi tersebut. Hernia inguinal hanya dapat diperbaiki dengan operasi.
Terdapat 2 macam operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hernia inguinal yaitu:
Pada prosedur ini biasanya dilakukan dengan bius umum. Dokter bedah akan membuat sayatan pada area selangkangan dan mendorong isi hernia (usus) kembali ke dalam rongga perut.
Dokter bedah kemudian menjahit area dalam rongga perut yang lemah tersebut dan dikuatkan dengan mesh sintetis. Bagian rongga perut yang terbuka tersebut kemudian dijahit.
Proses pemulihan sampai dapat kembali beraktivitas normal setelah menjalani operasi ini biasanya adalah beberapa minggu.
Prosedur operasi ini merupakan prosedur invasif minimal yang dilakukan dengan bius umum. Prosedur ini disebut invasif minimal karena rasa nyeri yang dirasakan pasien setelahnya lebih ringan, luka operasi yang lebih kecil, dan pasien lebih cepat kembali dapat beraktivitas normal setelah operasi.
Dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil pada area perut. Selanjutnya dokter akan memompakan gas ke dalam rongga perut sehingga rongga perut membesar dan organ-organ dalam rongga perut dapat terlihat jelas.
Alat laparaskop (selang kecil dengan kamera kecil pada ujungnya) akan dimasukkan ke dalam beberapa sayatan yang dibuat pada area rongga perut. Dengan alat tersebut, dokter akan mengevaluasi bagian dalam rongga perut dan memperbaiki hernia inguinal menggunakan mesh sintetis.
Metode laparaskopi menjadi pilihan yang baik bagi pasien yang mengalami hernia inguinal berulang dan bagi pasien yang mengalami hernia pada kedua sisi selangkangan.
Hal berikut dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala hernia inguinal:
Hernia inguinal yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Hernia yang disebabkan oleh kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi tekanan pada otot perut dan jaringan, dengan cara:
Segeralah mencari pertolongan medis apabila Anda mengalami hernia inguinal disertai gejala-gejala berikut:
Tanda-tanda di atas adalah gejala hernia inguinal inkarserata. Segeralah berkonsultasi ke dokter sebelum hernia inkarserata mengalami strangulasi.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hernia inguinal agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved