1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala hepatoblastoma meliputi perut bengkak akibat benjolan, penurunan berat badan, serta penyakit kuning (jaundice)
Hepatoblastoma adalah kanker ganas yang tumbuh dari sel hati (liver). Jenis kanker ini dan termasuk jenis kanker hati yang paling umum.
Hepatoblastomba bisanya menyerang anak-anak berusia dibawah tiga tahun.
Sebagain besar hepatoblastoma berasal dari hati bagian lobus kanan. Kanker ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain, umumnya ke paru-paru.
Gejala kanker hati ini tergantung dari besar ukuran tumor dan apakah tumor telah menyebar atau tidak.
Beberapa ciri dan gejala hepatoblastoma yang umum adalah:
Penyebab hepatoblastoma belum diketahui hingga saat ini. Para pakar menduga bahwa mutasi gen berperan besar sebagai pemicunya.
Ada pula sederet faktor yang dianggap bisa meningkatkan risiko terjadinya hepatoblastoma. Beberapa faktor risiko ini meliputi:
Diagnosis hepatoblastoma ditentukan oleh dokter berdasarkan tanya jawab dengan orangtua, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Tanya jawab
Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala dan faktor risiko yang dialami oleh penderita. Proses ini dilakukan pada orangtua karena penderita umumnya adalah anak-anak.
Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa tubuh penderita untuk mendeteksi gejala hepatoblastoma, misalnya benjolan pada perut atau perut yang membesar.
Pemeriksaan penunjang
Dokter juga akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan penunjang yang berupa:
Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi pembekuan darah, alfa fetoprotein (AFP), dan mendeteksi penanda tumor (tumor marker).
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk memberikan gambaran struktur hati.
CT scan menggunakan X-ray untuk memberikan gambar struktur hati yang lebih jelas dari USG.
MRI menggunakan gelombang radio dan bisa memberikan gambar organ yang rinci bersama dengan jaringan lunaknya.
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan. Dalam hal ini, sampel jaringan dari kanker hati akan diambil kemudian diperiksa di bawah mikroskop.
Pemeriksaan ini menggunakan cairan radioaktif khusus yang terbilang aman, untuk mendapatkan gambar organ. Cairan ini akan disuntikkan ke dalam pembuluh vena.
Bila terdapat bagian tulang yang bermasalah, cairan radioaktif akan mengumpul di bagian tersebut.
Stadium hepatoblastoma
Pemeriksaan penunjang di atas akan membantu dokter dalam menentukan stadium hepatoblastoma. Stadium dan tahap perkembangan kanker ini meliputi:
Stadium 1
Kanker hanya ditemukan pada satu bagian hati, tepatnya di bagian terluar. Sementara ketika bagian lainnya tidak terkena.
Stadium 2
Hepatoblastoma stadium 2 bisa dikategorikan oleh salah satu dari kondisi berikut:
Stadium 3
Hepatoblastoma stadium 3 bisa dikategorikan oleh salah satu dari kondisi berikut:
Stadium 4
Kanker telah menyebar ke bagian lain tubuh
Advertisement
Pengobatan hepatoblastoma tergantung pada stadium kanker serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Beberapa pilihan penanganannya meliputi:
Operasi dilakukan untuk mengangkat seluruh jaringan tumor. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk mengangkat tumor di bagian tubuh lain, seperti paru-paru.
Beberapa obat untuk membunuh sel-sel kanker bisa diberikan.
Pengobatan kanker dengan kemoterapi dapat berupa pemberian obat suntik atau obat minum, dan dilakukan sebelum atau setelah operasi.
Obat kemoterapi juga bisa langsung diarahkan ke hati melalui kateter yang dimasukkan ke arteri utama organ hati.
Radioterapi menggunakan X-ray atau sinar radiasi lain untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya.
Jika kanker tidak dapat diangkat, penderita bisa menjalani transplantasi hati dari pendonor.
Penanganan hepatoblastoma dapat memicu beragam efek samping, seperti nyeri, demam, infeksi, mual, dan muntah.
Oleh karena itu, dokter bisa meresepkan obat-obatan maupun terapi untuk mengatasi efek samping ini.
Penyebab hepatoblastoma belum diketahui secara pasti. Maka itu, langkah pencegahan hepatoblastoma atau jenis kanker hati lainnya pada anak juga belum dapat dipastikan.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika anak Anda mengalami gejala hepatoblastoma seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini penting untuk memastikan diagnosis hepatoblastoma serta stadiumnya agar penanganan yang sesuai bisa dilakukan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved