logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Pengertian

Penyebab

Gejala

Pengobatan

Pencegahan

Henti jantung (Cardiac Arrest)

14 Sep 2023

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Henti jantung (cardiac arrest)

Gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko henti jantung.

Gejala Henti jantung (Cardiac Arrest)

Gejala henti jantung mendadak biasanya muncul secara tiba-tiba. Namun, beberapa orang mungkin juga mengalami gejala awal, seperti nyeri dada, sesak napas, kelemahan, dan jantung berdebar.

Berikut kemungkinan gejala henti jantung yang bisa terjadi:

  • Pingsan
  • Sakit kepala ringan
  • Merasa mual dan ingin muntah

Pada kondisi henti jantung mendadak yang parah, pasien bisa mengalami gejala seperti penurunan kesadaran, tidak bernapas, dan tidak ada denyut nadi. Segera lakukan pertolongan pertama dan hubungi ambulans, karena cardiac arrest bisa menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian.

Diagnosis henti jantung (cardiac arrest)

Dokter biasanya bisa mendiagnosis kondisi cardiac arrest jika pasien tidak bernapas, detak jantung tidak terdeteksi, dan tidak sadarkan diri.

Bahkan, sebagian besar kasus didiagnosis setelah kematian, karena ini merupakan kondisi fatal.

Apabila pasien pulih dan kondisinya stabil, dokter akan melakukan tes lanjutan untuk menentukan penyebabnya. 

Berikut adalah beberapa tes untuk mencegah henti jantung lanjutan:

1. Tes darah

Tes troponin berfungsi untuk melihat apakah ada kerusakan otot jantung akibat henti jantung. Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa kadar kalium, magnesium, hormon, dan zat lainnya yang memengaruhi fungsi jantung.

2. Elektrokardiogram (EKG)

EKG adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung. Nantinya, dokter akan mencari tahu seberapa cepat dan lambat detak jantung.

3. Ekokardiogram

Ekokardiogram (USG jantung) adalah tes untuk membantu melihat apakah ada masalah pada katup jantung dan kerusakan otot jantung.

4. Fraksi ejeksi

Fraksi ejeksi berfungsi untuk melihat berapa banyak darah yang keluar saat jantung berdetak. Normalnya, fraksi ejeksi jantung adalah 50-70%. Jika kurang dari 40%, berisiko henti jantung.

5. Rontgen dada

Rontgen dada berfungsi untuk melihat ukuran dan bentuk jantung serta paru-paru. Tes ini juga dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung

6. Kateterisasi jantung

Kateterisasi jantung dapat membantu melihat penyumbatan di arteri jantung. Tes ini menggunakan tabung fleksibel panjang dan tipis (kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image
logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved