1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pada banyak kasus, hematuria atau urine yang berdarah ini tidak menimbulkan tanda maupun gejala.
Hematuria adalah suatu kondisi yang menyebabkan munculnya darah dalam urine atau disebut juga kencing berdarah. Urine yang normal tidak seharusnya mengandung sel darah.
Hematuria bisa terjadi karena kebocoran filter di ginjal atau bagian lain dari saluran kemih.
Hematuria biasanya tidak berbahaya. Meski demikian, kondisi ini bisa saja menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika terdapat darah dalam urine walaupun hanya sekali.
Dokter akan menentukan penyebabnya dan memberi penanganan sedini mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi, atau penyakit yang lebih serius di kemudian hari. Pengobatan hematuria dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Secara umum, gejala dari hematuria adalah adanya sel darah merah di dalam air kencing. Ada pun karakteristik dari sel darah yang ditemukan dibagi berdasarkan tipe hematuria.
Ada dua tipe dari hematuria, yakni gross hematuria dan microscopic hematuria.
Perdarahan yang menyebabkan urine berwarna merah biasanya tidak menyakitkan. Namun, buang air kecil disertai darah yang beku biasanya akan menyebabkan rasa sakit. Pada banyak kasus, urine yang berdarah ini tidak menimbulkan tanda maupun gejala.
Hematuria biasanya terjadi akibat kebocoran filter di ginjal atau bagian dari saluran kemih. Berikut ini berbagai kondisi kesehatan yang biasa menyebabkan kebocoran filter tersebut:
Hampir semua orang,termasuk anak-anak dan remaja, dapat mengalami hematuria. Faktor yang meningkatkan risiko hematuria adalah:
Laki-laki yang berusia di atas 50 tahun dapat mengalami kencing darah akibat pembesaran kelenjar prostat.
Radang pada ginjal yang terjadi setelah infeksi virus ataupun bakteri, merupakan salah satu penyebab utama terjadinya pendarahan pada ginjal anak-anak.
Jika mempunyai keluarga dengan riwayat penyakit ginjal atau batu ginjal, maka Anda akan lebih rentan mengalami kencing darah.
Aspirin, antiradang nonsteroid, dan antibiotik seperti penisilin dikenal dapat meningkatkan risiko terjadinya hematuria.
Pelari jarak jauh sangat rentan terhadap hematuria yang disebabkan oleh olahraga. Kondisi ini kadang disebut sebagai jogger’s hematuria. Namun siapapun yang melakukan olahraga berat dapat mengalami gejala kencing darah.
Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit melalui:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sembari mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar gejala atau beberapa hal yang biasa dikerjakan pasien sehari-hari. Dokter juga akan menanyakan jumlah darah yang terlihat, waktu terjadinya kencing berdarah, intensitas buang air kecil, sakit yang dirasakan, serta adanya bekuan darah, maupun obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel urine pasien untuk diperiksa di laboratorium. Tujuannya, untuk mengetahui kemungkinan adanya darah dalam urine, mendeteksi bakteri yang menyebabkan infeksi, dan mencari kristal penyebab batu ginjal.
Dokter juga biasanya akan melakukan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk membantu mencari penyebab kencing berdarah, juga mengetahui apabila terdapat kista pada ginjal.
Sistoskopi adalah dokter untuk memeriksa permukaan kandung kemih dan uretra untuk menemukan penyebab kencing darah, seperti tanda-tanda infeksi. TIndakan ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung (sistoskop) yang dilengkapi dengan kamera melalui uretra (terletak di ujung penis bagi pria dan terletak di atas vagina bagi wanita).
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel urine untuk melihat keberadaan sel-sel kanker di dalamnya.
Dokter akan menganjurkan biopsi ginjal setelah pemeriksaan lain, seperti tes darah, tes urine, ultrasonografi (USG), atau CT scan menunjukkan masalah pada ginjal pasien. Prosedur ini dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan ginjal untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Terkadang, penyebab dari hematuria tidak dapat ditemukan. Dalam kasus seperti ini, dokter akan menyarankan pemeriksaan secara berkala, terutama jika pasien mempunyai faktor risiko untuk menderita kanker kandung kemih seperti merokok, paparan terhadap toksin, atau pernah menjalani terapi radiasi.
Baca juga: Mengenal Berbagai Gangguan Medis Penyebab Air Kencing Bau
Advertisement
Untuk mengobati hematuria, dokter biasanya merekomendasikan:
Kebanyakan hematuria yang berhubungan dengan olahraga, pengobatan, batu ginjal, infeksi saluran kemih, atau prostatitis memiliki kemungkinan untuk sembuh total. Namun, beberapa penyebab lain dari hematuria yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berupa gagal ginjal kronis dan tumor yang sulit diobati.
Anak-anak dengan hematuria akibat glomerulonefritis biasanya sembuh total jika penyakitnya ringan. Sementara itu, orang dewasa cenderung tidak dapat sembuh begitu saja dan kondisinya dapat berkembang menjadi gagal ginjal kronis.
Untuk penderita kanker ginjal atau kandung kemih, kemungkinan penyembuhannya tergantung pada stadium dan jenis tumor. Secara umum, jika tumor ginjal atau kandung kemih didiagnosis sejak dini, kanker seringkali dapat disembuhkan. Penanganan yang terlambat atau kurang tepat dapat menyebabkan perkembangan tumor yang sulit diobati.
Baca jawaban dokter: Kencing Berdarah Seperti Menstruasi, Kenapa?
Hematuria biasanya mempunyai penyebab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tindakan pencegahan penting untuk dilakukan, melalui langkah-langkah berikut ini:
Baca jawaban dokter: Kencing Berdarah Seperti Menstruasi, Kenapa?
Beberapa kasus darah pada urine disebabkan oleh kondisi kesehatan yang serius. Jangan abaikan jika terdapat darah pada urine Anda, walaupun baru pertama kali terjadi.
Segera periksakan diri ke dokter. Berkonsultasilah ke dokter jika Anda sering, sulit, atau sakit ketika buang air kecil, sakit perut dan sakit pada ginjal walaupun tidak ada darah dalam urine.
Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan hematuria mikroskopik. Segera cari bantuan darurat ketika tidak bisa buang air kecil, terdapat bekuan darah dalam urine ketika buang air kecil, atau darah dalam urine yang disertai dengan satu atau beberapa gejala seperti mual, muntah, demam, menggigil, dan sakit pada kedua sisi tubuh, punggung belakang atau pada perut.
Sebelum menjalani pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Ketika berkonsultasi, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hematuria agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved