logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Hematoma

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Hematoma juga bisa terjadi di bawah kulit dan disebut memar atau lebam

Hematoma merupakan penumpukan darah di luar pembuluh darah

Pengertian hematoma

Hematoma adalah penumpukan darah di luar pembuluh darah. Hematoma terdiri dari beberapa jenis, dan dibedakan berdasarkan lokasinya, seperti hematoma subdural, epidural dan spinal, di bawah jari atau kuku jari kaki (subungual), telinga, dan hati

Terjadinya hematoma biasanya disebabkan oleh patah tulang panggul, cedera kuku jari (subungual), tonjolan, pembekuan darah atau terdapatnya bekuan darah pada tungkai bawah, kanker darah. Selain itu, umum terjadinya hematoma disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebihan.

 

Jenis-jenis hematoma

Hematoma seringi dibedakan berdasarkan lokasinya. Pasalnya, lokasinya menentukan tingkat keparahan serta penanganan yang perlu dilakukan.

  • Hematoma epidural

Hematoma epidural terjadi karena trauma, seringkali pada pelipis, tempat arteri meningea media berada. Perdarahan kemudian menumpuk di ruang epidural, di luar "dura" yang merupakan lapisan otak.

Karena cara dura melekat pada tengkorak, hematoma kecil dapat menyebabkan tekanan yang signifikan dan cedera otak.

  • Hematoma subdural

Hematoma subdural juga terjadi karena trauma tetapi cedera biasanya pada vena di otak. Hal ini menyebabkan kebocoran darah yang lebih lambat, yang memasuki ruang "subdural" di bawah dura.

  • Hematoma kulit kepala

Hematoma ini terjadi di luar tengkorak, yaitu pada kulit kepala. Hematoma kulit kepala seringkali dirasakan sebagai benjolan pada kulit kepala.

  • Hematoma telinga

Hematoma ini timbul karena adanya cedera yang menyebabkan perdarahan pada ruang antara kulit telinga yang tipis, dan tulang rawan telinga. Kondisi ini dikenal sebagai boxer’s ear, wrestler’s ear atau cauliflower ear. 

  • Hematoma pada sekat hidung

Kondisi ini mungkin berhubungan dengan hidung yang patah. Jika tidak diketahui dan ditangani, maka tulang rawan pada hidung dapat menjadi rapuh dan menyebabkan perforasi (lubang) pada sekat hidung.

  • Hematoma subungal

Hematoma ini disebabkan oleh adanya cedera dari kuku tangan atau kuku kaki. Darah tersebut akan berkumpul di bawah kuku, dan meningkatkan tekanan, sehingga menyebabkan rasa sakit.

  • Hematoma intramuskular

Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, karena adanya peradangan dan pembengkakan di dalam jaringan otot, dan dapat menyebabkan sindrom kompartemen (kondisi yang terjadi karena meningkatnya tekanan pada kompartemen otot, akibat peradangan sehingga terasa nyeri).

Hematoma intramuskular seringkali ditemui pada lengan bawah dan tungkai kaki bawah. Kondisi ini merupakan kondisi darurat medis dan membutuhkan penanganan medis dengan segera, jika dicurigai adanya sindrom kompartemen. 

  • Hematoma subkutan

Memar dan lebam pada kulit yang terjadi, akibat cedera pada pembuluh darah di bawah kulit. 

  • Hematoma intra-abdominal

Hematoma ini terjadi di dalam rongga perut dan menyebabkan peritonitis (peradangan pada lapisan pelindung rongga perut). 

Hematoma paling berbahaya jika terbentuk dalam rongga tengkorak, karena tengkorak merupakan struktur tertutup.

Akibatnya, segala sesuatu yang membutuhkan ruang akan meningkatkan tekanan di dalam kepala, dan akan berdampak pada kemampuan serta fungsi otak.

Gejala hematoma biasanya tergantung pada lokasi hematoma. Selain itu, pengobatan hematoma yang dilakukan dokter biasanya bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung pada lokasi hematoma.

 

Tanda dan gejala hematoma

Secara umum, gejala hematoma meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Kejang-kejang (terutama pada subdural hematoma)
  • Sakit pada punggung
  • Tidak dapat mengendalikan proses buang air kecil dan buang air besar 
  • Perubahan warna kulit di wajah
  • Kuku yang lepas
  • Nyeri pada dasar kuku
  • Sakit pada perut atau panggul 

Selain itu, gejala hematoma juga bisa berbeda-beda, tergantung lokasinya. Berikut penjelasannya.

  • Hematoma subdural: sakit kepala, masalah neurologis (kelemahan di satu sisi, kesulitan berbicara, jatuh), kebingungan, kejang
  • Hematoma epidural: nyeri punggung, kelemahan, kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
  • Hematoma subungual: nyeri kuku, kelemahan kuku, kuku rontok, kuku rusak
  • Gejala hematoma limpa, hati, atau peritoneal: nyeri perut, nyeri pinggang

 

Penyebab hematoma

Penyebab hematoma yang utama adalah trauma. Misalnya jatuh dari ketinggian atau mengalami kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan pendarahan besar di bawah kulit atau rongga tubuh bagian dalam (dada atau perut).

Selain itu, hematoma juga bisa disebabkan oleh berbagai operasi, misalnya prosedur medis atau gigi invasif (misalnya, biopsi, sayatan dan drainase, kateterisasi jantung), dan suntikan obat (misalnya, insulin, pengencer darah, vaksin).

Karena prosedur tersebut dapat merusak jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya, seringkali hematoma dapat terbentuk di sekitar lokasi prosedur. Kadang-kadang, hematoma juga dapat terjadi secara spontan tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.

 

Faktor risiko hematoma

Beberapa faktor risiko hematoma meliputi:

  • Aneurisma, yakni pembesaran pembuluh darah akibat dindingnya yang lemah.
  • Obat pengencer darah (antikoagun), seperti warfarin, aspirin, clopidogrel.
  • Penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit, trombositopenia, atau fungsi trombosit. Contohnya, infeksi virus, anemia aplastik, kanker pada organ tubuh, penyalahgunaan alkohol jangka panjang, dan defisiensi vitamin D.
  • Cedera ortopedik seperti fraktur (patah tulang). Kondisi ini biasanya berhubungan dengan hematoma pada lokasi fraktur.

 

Diagnosis hematoma

Diagnosis hematoma dilakukan melalui beebrapa metode pemeriksaan di bawah ini:

  • Pemeriksaan fisik

Hematoma di kulit dan jaringan lunak (seperti pada otot dan sendi) sering didiagnosis dari riwayat penyakit, gejala, dan pemeriksaan fisik, terutama pada lokasi hematoma. 

  • Tes pencitraan

Pada pasien yang dicurigai mengalami perdarahan di dalam tubuh dan menyebabkan hematoma yang tidak terlihat, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan pencitraan seperti foto rontgen polos, diperlukan untuk mendeteksi patah tulang.

Sementara itu, CT scan dibutuhkan apabila dokter mencurigai adanya cedera kepala (hematoma subdural) atau hematoma di rongga perut. Dokter juga akan merekomendasikan MRI untuk mendeteksi hematoma epidural dan USG pada wanita hamil.

  • Tes darah

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan penunjang lain guna mendeteksi faktor risiko. Langkah ini bisa berupa tes darah guna memeriksa kadar trombosit, komponen pembekuan darah, dan tes fungsi hati.  

 

Advertisement

Cara mengobati hematoma

Cara mengobati hematoma umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. 

Beberapa jenis hematoma mungkin tidak memerlukan pengobatan. Sedangkan jenis lainnya merupakan kondisi darurat medis.

Hematoma kecil dan tidak bergejala mungkin tidak memerlukan penanganan medis. Namun, hematoma yang bergejala atau yang berlokasi pada area tertentu, terkadang memerlukan penanganan medis atau pembedahan.

Beberapa pilihan penanganan yang biasanya disarankan dokter meliputi:

  • Metode RICE

Hematoma pada kulit dan jaringan lunak (otot dan sendi) seringkali ditangani dengan metode RICE yaitu rest (beristirahat), icecompression, dan elevation.  

  • Konsumsi obat pereda nyeri

Rasa sakit pada hematoma dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol.

Namun penggunaan obat-obatan ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter lebih dulu. Pasalnya, ibuprofen tidak boleh digunakan oleh orang yang mengonsumsi obat antikoagun. Sementara paracetamol tidak dianjurkan pada penderita penyakit hati.

  • Drainase

Gejala dan lokasi hematoma secara umum menentukan jenis prosedur yang diperlukan, untuk menentukan urgensi prosedur medis. Misalnya, hematoma subdural yang mempunyai gejala seperti sakit kepala, kelemahan atau linglung, memerlukan penanganan drainase sesegera mungkin oleh ahli bedah saraf.

Namun, apabila tidak menimbulkan gejala dan menahun, hematoma akan ditangani dengan pemantauan melalui CT scan.

Jika terdapat penyebab yang mendasari hematoma, atau terdapat faktor pemicu perdarahan, penggunaan oba merupakan langkah yang diperlukan. 

 

Komplikasi hematoma

Jika tidak ditangani dengan benar, hematoma bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

  • Pembengkakan
  • Peradangan
  • Infeksi

 

Cara mencegah hematoma

Cara mencegah hematoma  yang bisa dilakukan meliputi:

  • Membatasi aktivitas fisik yang berat atau olahraga yang dapat meningkatkan risiko cedera
  • Bagi Anda yang mengonsumsi warfarin, pastikan bahwa dosisnya tepat dan sesuai dengan anjuran dokter

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Cedera kepala disertai sakit kepala, kebingungan, muntah, bicara cadel, kelemahan otot, perubahan kemampuan melihat, atau kesulitan bangun
  • Mengonsumsi obat pengencer darah dan mengalami kecelakaan kecil atau menderita luka ringan
  • Muncul gumpalan darah dalam urine

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait hematoma?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hematoma agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

pembuluh darahhematoma epiduralmemarcedera kepala

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved