logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Hamil Anggur

15 Sep 2023

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Hamil anggur ditandai perdarahan dari vagina dan perut membesar tidak sesuai usia kehamilan

Wanita hamil di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun lebih berisiko untuk mengalami hamil anggur

Pengertian hamil anggur

Mola hidatidosa atau hamil anggur adalah masalah plasenta dengan pertumbuhan yang tidak normal dan bentuknya seperti sekumpulan anggur. 

Kondisi ini terjadi ketika pembuahan sel telur oleh sperma tidak berjalan dengan baik. Umumnya, janin sama sekali tidak terbentuk, sehingga hanya ada jaringan plasenta yang abnormal. 

Mola hidatidosa terjadi pada 1 dari 1.000 kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius sehingga harus mendapat penanganan sedini mungkin.

Jenis-jenis hamil anggur

Hamil anggur termasuk sebagai penyakit trofoblastik gestasional. Terdapat 2 jenis hamil anggur yang bisa terjadi, yaitu hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial. Berikut penjelasannya:

Hamil anggur lengkap

Pada hamil anggur lengkap, jaringan plasenta membengkak dan tampak membentuk kista berisi cairan. Selain itu, tidak ada pembentukan janin.

Hamil anggur parsial

Dalam hamil anggur sebagian, plasenta memiliki jaringan yang normal serta tidak normal. Ada pula kemungkinan terbentuknya janin, tapi tidak mampu bertahan hidup sehingga biasanya terjadi keguguran di awal kehamilan.

Tanda dan gejala hamil anggur

Pada awalnya, kehamilan terasa normal. Tapi seiring waktu, tanda-tanda hamil anggur dapat muncul dan biasanya berupa:

  • Perdarahan vagina, biasanya pada 3 bulan pertama kehamilan
  • Keluarnya cairan encer berwarna cokelat atau gumpalan seperti anggur dari vagina
  • Mual serta muntah yang lebih sering dan parah dari biasanya
  • Nyeri panggul
  • Pertumbuhan rahim yang cepat dari seharusnya
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) dini
  • Peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
  • Tidak ada gerakan atau detak jantung janin yang terdeteksi

Hamil anggur biasanya terdeteksi saat sang ibu menjalani USG rutin pada trimester pertama kehamilan, atau dalam pemeriksaan setelah mengalami keguguran. Segera hubungi dokter bila muncul gejala yang mengarah pada hamil anggur ataupun gejala tak biasa lainnya.

Penyebab hamil anggur

Penyebab hamil anggur adalah proses pembuahan sel telur yang tidak normal sehingga memicu ketidakseimbangan kromosom. Normalnya, manusia memiliki 23 pasang kromosom. Pada tiap pasangnya, ada 1 kromosom yang berasal dari ayah dan 1 dari ibu.

Namun, pada hamil anggur lengkap hanya ada 23 kromosom yang berasal dari ayah dan tidak ada satu pun dari ibu. Sebab, sperma membuahi sel telur yang kosong.

Sementara, hamil anggur parsial terjadi karena 2 sperma membuahi sel telur pada saat yang bersamaan sehingga menghasilkan kromosom berlebih. Kromosom dari ibu berjumlah 23, sedangkan dari ayah berjumlah 46 kromosom sehingga embrio memiliki total 69 kromosom.

Belum diketahui secara pasti apa yang memicu terjadinya kondisi tersebut. Tapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita mengalaminya.

Faktor-faktor risiko hamil anggur tersebut meliputi:

  • Hamil di usia lebih dari 35 tahun atau di bawah dari 20 tahun
  • Memiliki riwayat hamil anggur karena risiko akan meningkat 15-20% jika pernah mengalaminya sebanyak 2 kali atau lebih
  • Pernah mengalami keguguran
  • Kurang asupan karoten dan vitamin A
  • Faktor keturunan, yaitu ada beberapa wanita dalam 1 keluarga yang mengalami hamil anggur
  • Memiliki ras Asia karena mola hidatidosa 2 kali lebih umum terjadi pada wanita Asia dibandingkan yang bukan Asia

Diagnosis hamil anggur

Diagnosis hamil anggur dilakukan oleh dokter dengan cara:

1. Tes darah

Salah satu cara yang dilakukan untuk mendiagnosis hamil anggur adalah tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan mengukur tingkat HCG dalam darah pasien.

Ketika mengalami mola hidatidosa, kadar HCG sering kali jauh lebih tinggi dari yang seharusnya.

2. USG abdominal

Untuk memastikan hamil anggur, dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan USG abdominal atau USG perut. Hasilnya dapat menunjukkan ada tidaknya kantung berisi cairan yang mirip sekumpulan anggur, yang bukan plasenta. 

Biasanya, tidak ada embrio atau janin di dalam rahim. Tapi, terkadang jaringan kehamilan tetap ada.

Tes ini efektif untuk mendiagnosis hamil anggur lengkap, tapi tidak dalam mendeteksi hamil anggur parsial.

3. USG transvaginal

Jika gejala hamil anggur muncul sebelum USG rutin, dokter dapat meminta pasien melakukan USG transvaginal. Pada prosedur ini, alat khusus akan dimasukkan ke dalam vagina untuk memperoleh gambaran organ reproduksi wanita yang lebih detail.

Pasien mungkin merasakan ketidaknyamanan selama prosesnya. Tapi, hasil tes ini dapat menunjukkan ada tidaknya mola hidatidosa.

Advertisement

Cara mengobati hamil anggur

Umumnya, wanita yang terkena hamil anggur mengalami keguguran dan gumpalan berbentuk anggur akan keluar dari tubuhnya. Tapi, terdapat pula prosedur medis untuk menghentikan kehamilan abnormal tersebut. 

Dokter umumnya dapat merekomendasikan 3 cara mengobati hamil anggur di bawah ini:

1. Kuret

Dalam prosedur kuret, dokter akan membuka leher rahim pasien dengan alat khusus dan mengeluarkan seluruh jaringan abnormal dari rahim. Pasien akan diberi bius umum sebelum menjalaninya sehingga tidak merasakan sakit.

2. Obat-obatan

Sebagian pasien yang mengalami hamil anggur menjalani perawatan dengan obat-obatan. Dokter akan meresepkan obat yang dapat membuat rahim berkontraksi dan mengeluarkan jaringan-jaringan abnormal melalui vagina.

3. Operasi pengangkatan rahim

Meski jarang dilakukan, operasi pengangkatan rahim atau histerektomi juga bisa menjadi pilihan pengobatan untuk hamil anggur. Prosedur ini dilakukan jika terjadi peningkatan risiko gestational trophoblastic neoplasia (GTN) dan pasien tidak memiliki keinginan untuk punya anak lagi.

Setelah perawatan dilakukan, dokter akan memantau kadar HCG dalam darah dan urine pasien untuk melihatnya kembali normal atau tidak. Langkah ini dapat dilakukan setiap bulan selama 6 bulan atau sesuai anjuran dokter. 

Berdasarkan hasil tes HCG tersebut, dokter akan memutuskan pasien perlu menjalani perawatan tambahan atau tidak.

Dalam proses pemulihan hamil anggur, hindari berhubungan seks, memakai tampon, serta menggunakan sabun dengan wewangian selama 2 minggu, untuk menghindari risiko infeksi. 

Perlu waktu untuk benar-benar pulih dari kondisi ini, baik secara fisik maupun mental. Jadi, jangan ragu dalam meminta dukungan dari pasangan maupun keluarga.

Pasien bisa kembali berhubungan intim dan mencoba hamil kembali setelah merasa siap. Namun, sebaiknya tunggu hingga dokter mengizinkan agar kondisi sudah aman. Dokter kemungkinan akan menyarankan pasien untuk tidak hamil dulu selama 1 tahun.

Komplikasi hamil anggur

Mola hidatidosa adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Jika tidak ditangani dengan benar, hamil anggur bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

  • Perdarahan
  • Kista ovarium
  • Preeklamsia yang meningkatkan tekanan darah dan berdampak pada  ginjal dan fungsi hati
  • Kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan jantung berdebar-debar
  • Gestational trophoblastic neoplasia persistent, yaitu pertumbuhan jaringan plasenta abnormal yang terus-menerus terjadi
  • Hamil anggur invasif atau penyebaran sel abnormal ke dinding rahim
  • Metastatic mole, yaitu perpindahan sel abnormal ke organ tubuh lain, misalnya paru-paru, dan menyebabkan tumor sekunder
  • Sesak napas ketika sel-sel abnormal telah menyebar ke paru-paru 

Gestational choriocarcinoma, yakni kanker yang bisa menyebar cepat bahkan ke bagian tubuh mana pun melalui pembuluh darah atau sistem limfatik

Cara mencegah hamil anggur

Tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya hamil anggur. Namun, jika memiliki riwayat hamil anggur, konsultasi ke dokter sebelum berencana hamil. 

Dokter mungkin akan memintamu untuk menunda kehamilan selama 6 bulan hingga 1 tahun sebagai cara mencegah hamil anggur.

Pada kehamilan selanjutnya, dokter kandungan akan melakukan USG dini untuk memeriksa kondisi ibu dan memastikan janin berkembang.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada hamil anggur. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait hamil anggur?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis hamil anggur agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

kista ovariumhamil anggurperdarahan

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved