Gusi bengkak adalah salah satu penyakit gusi di mana gusi membesar secara abnormal dan terasa menonjol. Gusi merupakan jaringan yang tebal, melapisi tulang rahang, dan tersusun oleh banyak serat serta pembuluh darah.
Pembengkakan gusi termasuk kondisi yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun sebagian besar penyebabnya adalah masalah kesehatan mulut.
Gusi bengkak umumnya dimulai dari area di mana gusi berbatasan dengan gigi. Selain itu, gejala gusi bengkak lainnya bisa berupa:
Berikut beberapa penyebab gusi bengkak:
Penyakit ini merupakan penyebab gusi bengkak yang paling sering. Gingivitis adalah peradangan pada gusi akibat kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik.
Jika gigi tidak dibersihkan dengan baik, bakteri serta sisa makanan akan menumpuk lalu membentuk plak di garis batas gusi dan gigi. Plak yang dibiarkan akan mengeras dan membentuk karang gigi, yang kemudian menyebabkan terjadinya gingivitis.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi, terutama vitamin B dan C.
Vitamin C berperan penting dalam menjaga kesehatan gusi dan gigi. Jika kadar vitamin ini terlalu rendah, Anda dapat menderita scurvy atau skorbut. Anemia dan penyakit gusi merupakan beberapa gejalanya.
Infeksi virus juga dapat memicu gusi bengkak, contohnya, acute herpetic gingivostomatitis.
Bila tidak ditangani dengan benar, infeksi jamur bisa merajalela dalam mulut hingga memicu gusi bengkak.
Gusi bengkak dapat pula terjadi karena gigi berlubang yang telah berkembang menjadi abses gigi.
Perubahan hormon ketika hamil akan meningkatkan aliran darah, termasuk pada gusi. Akibatnya, gusi mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.
Pada gigi geraham bungsu yang kekurangan ruang untuk tumbuh, gigi akan tumbuh miring. Hal ini mengakibatkan sela-sela gigi akan sulit terjangkau sikat, sehingga bakteri menumpuk dan menyebabkan infeksi.
Gigi geraham yang tumbuh miring juga akan membuat gusi terluka sehingga menimbulkan pembengkakan dan rasa nyeri.
Sisa makan yang tersangkut di antara gigi dapat memicu iritasi pada gusi yang kemudian membengkak. Umumnya, kondisi gusi bengkak ini tidak berlangsung lama dan akan hilang ketika sisa makanan tersebut sudah diambil.
Meski jarang, sensitivitas terhadap produk tertentu (seperti pasta gigi atau obat kumur) dan penggunaan gigi palsu yang kurang pas juga bisa menjadi penyebab gusi bengkak.
Diagnosis gusi bengkak akan ditentukan oleh dokter gigi berdasarkan proses tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Mari simak penjelasan di bawah ini:
Dokter gigi akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala dan faktor risiko terkait gusi bengkak. Misalnya, riwayat gigi berlubang dan penyakit gusi.
Dokter gigi akan memeriksa kondisi gusi dan gigi penderita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat bernama periodontal probe.
Dokter gigi bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis gusi bengkak dan penyebabnya. Contohnya, rontgen gigi.
Advertisement
Penanganan gusi bengkak yang umumnya diberikan oleh dokter gigi meliputi:
Selain penanganan medis, beberapa hal di bawah ini juga bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu penyembuhan gusi bengkak:
Beberapa hal yang dapat Anda terapkan untuk mencegah gusi bengkak meliputi:
Anda bisa melakukannya dengan menggososk sikat gigi setidaknya dua kali sehari. Benang gigi juga bisa Anda gunakan untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari sela gigi.
Anda sebaiknya memeriksan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi. Lakukan setidaknya sekali dalam enam bulan atau satu tahun.
Frekuensi pemeriksaaan tersebut sebaiknya lebih sering Anda jalani apabila Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki penyakit gusi. Misalnya karena merokok atau mengidap diabetes.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi jika kondisi gigi bengkak berlangsung lebih dari dua minggu.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis gusi bengkak dan penyebabnya. Dengan ini, pengobatan yang sesuai pun bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved