logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Gizi Buruk

1 Jun 2021

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Gizi buruk adalah ketidaksesuaian asupan gizi, baik itu kurang maupun belebih

Gizi buruk ditandai dengan indeks massa tubuh di bawah 18.5 kg/m2

Pengertian gizi buruk

Gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi serius yang terjadi ketika asupan makanan seseorang tidak sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi yang didapat bisa terlalu sedikit atau terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti stunting, gangguan mata, diabetes, dan penyakit jantung.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah balita dengan gizi buruk di Indonesia adalah sebanyak 3,9% dan gizi kurang adalah 13,8%.

Gizi buruk dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang baik, status ekonomi yang rendah, sulit medapatkan makanan, serta berbagai kondisi medis dan kesehatan mental. Bila seseorang tidak mendapatkan nutrisi dalam jumlah yang seimbang, malnutrisi dapat terjadi. Pasien obesitas mungkin mengalami malnutrisi.

Gejala gizi buruk dapat berupa rasa lelah, pusing, dan penurunan berat badan. Gizi buruk juga dapat tidak bergejala. Untuk menentukan penyebab gizi buruk, dokter dapat melakukan tes darah dan penilaian nutrisi. Pengobatan gizi buruk dilakukan dengan mengganti nutrisi yang kurang dan mengobati penyebab yang mendasarinya.

 

Jenis-jenis gizi buruk

Secara umum, terdapat 2 jenis gizi buruk yaitu:

  • Kurang gizi

Gizi kurang berarti tidak cukup mendapatkan nutrisi. Pada kondisi ini, seseorang tidak mencukupi asupan protein, kalori, vitamin, atau mineral yang dibutuhkannya. Efek dari kekurangan asupan ini adalah gizi kurus atau wasting, stunting, dan berat badan kurang.

  • Gizi berlebih

Gizi lebih berarti mendapatkan nutrisi tertentu yang berlebihan. Konsumsi protein, lemak atau kalori yang berlebihan juga dapat menyebabkan kepada malnutrisi. Pada kondisi ini, yang terjadi adalah berat badan berlebih atau obesitas.

 

Tanda dan gejala gizi buruk

Gejala gizi buruk tergantung pada jenisnya. Berikut penjelasaannya:

Gejala kurang gizi

Pada pasien dengan gizi kurang yang berat, tampilan fisik akan sangat kentara. Secara umum gejala gizi kurang meliputi:

  • Penurunan berat badan. Kehilangan 5-10% berat tubuh dalam waktu 6 bulan merupakan tanda utama dalam gizi buruk.
  • Berat badan rendah, orang dengan indeks massa tubuh (IMT) dibawah 18,5 kg/m2 berisiko malnutrisi. (IMT adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat)
  • Kurang nafsu makan dan minum
  • Lelah sepanjang waktu
  • Merasa lebih lemah
  • Sering sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh
  • Rambut dan kulit kering
  • Pada anak, tidak tumbuh seperti yang diharapkan atau tidak menambah berat badan seperti yang diharapkan

Pada beberapa tipe gizi kurang, ada gejala khas yang ditunjukkan.

Pada kasus defisiensi protein yang parah atau dikenal sebagai busung lapar, maka perut akan membesar oleh karena cairan yang terperangkap di tubuh. Tipe lainnya, yaitu marasmus terjadi ketika kekurangan asupan kalori sehingga otot serta lemak menyusut drastis dan wasting.

Gejala kelebihan gizi

Ciri-ciri utama gizi lebih adalah kelebihan berat badan dan obesitas. Namun, berat badan berlebih bukan berarti kebutuhan vitamin dan mineral terpenuhi. Ini karena makanan yang sering dikonsumsi orang dengan gizi lebih adalah makanan yang dikategorikan sebagai junk food. Makanan ini meskipun mengandung banyak kalori, namun sebenarnya tidak bergizi. 

 

Penyebab gizi buruk

Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab dan fakor risiko gizi buruk meliputi:

  • Tidak tersedianya bahan makanan

Tidak tersedianya bahan makanan dan harga pangan yang naik dapat menyebabkan gizi buruk.

  • Pengolahan makanan yang kurang baik

Pengolahan makanan yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan lebih rentan terkena penyakit. Hal ini bisa memicu malnutrisi.

  • Penyakit kronis

Beberapa kondisi medis jangka panjang seperti kanker, penyakit hati dan penyakit paru-paru seperti PPOK dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, sakit, muntah, atau perubahan kebiasaan usus (diare).

  • Gangguan mental

Gangguan mental seperti depresi atau skizofrenia dapat mempengaruhi mood dan keinginan makan.

  • Masalah pencernaan dan penyerapan nutrisi

Kondisi yang mengganggu kemampuan untuk mencerna makanan atau menyerap nutrisi seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan gizi buruk.

  • Demensia

Demensia dapat menyebabkan penderita mengabaikan kesehatan dan lupa makan.

  • Penyakit gangguan makan

Penyakit gangguan makan seperti anoreksia juga dapat menyebabkan gizi buruk.

Selain penyebab-penyebab di atas, malnutrisi juga bisa terjadi ketika tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak dari biasanya. Contohnya adalah saat pascaoperasi atau cedera serius seperti luka bakar yang cukup luas, atau ketika tubuh mengalami gerakan involunter (bekerja di luar kesadaran) seperti tremor.

Selain itu, beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping seperti kehilangan nafsu makan, diare, atau mual yang dapat menyebabkan penderita kurang makan atau tidak menyerap nutrisi dari makanan.

 

Diagnosis gizi buruk

Pada pasien dengan tanda dan gejala malnutrisi, dokter akan mencari tahu penyebab yang mendasarinya. Bila dokter mencurigai penyakit Crohn atau kondisi medis lainnya menjadi penyebab gizi buruk, pemeriksaan laboratorium akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Dengan mengobati penyebab, gizi buruk dapat diatasi.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis gizi buruk antara lain:

  • Tes darah untuk skrining dan pemantauan umum
  • Tes kadar nutrisi spesifik, seperti vitamin atau zat besi
  • Tes protein prealbumin, karena malnutrisi biasanya mempengaruhi kadar protein ini
  • Tes protein albumin yang dapat mengindikasikan adanya penyakit ginjal atau hati

Dokter juga akan menggunakan pemeriksaan Malnutrition Universal Screening Tool (MUST) untuk mengidentifikasi risiko gizi buruk. MUST terdiri atas 5 tahap:

  • Tahap 1

Dokter akan melakukan pengukuran tinggi dan berat badan sertai indeks massa tubuh pasien (IMT).

  • Tahap 2

Dokter akan menghitung persentase berat badan yang hilang dan memberi skor sesuai persentase tersebut. Misalnya, skor 1 bila berat badan yang hilang mencapai 5-10% dan skor 2 bila berat badan yang hilang mencapai 10%.

  • Tahap 3

Dokter akan mengidentifikasi kondisi kesehatan fisik dan mental pasien. Skor diberikan tergantung pada kondisi kesehatan pasien.

  • Tahap 4

Skor ditambah dari tahap 1-3 untuk memperoleh total skor risiko gizi buruk.

  • Tahap 5

Dokter akan menentukan rencana perawatan tergantung pada skor yang diperoleh.

Pasien dengan skor 0 memiliki risiko rendah gizi buruk, skor 1 memiliki risiko sedang, dan skor 2 atau lebih memiliki risiko tinggi.

 

Advertisement

Cara mengobati gizi buruk

Pengobatan gizi buruk tergantung pada kondisi kesehatan seseorang dan tingkat keparahan gizi buruk. Dokter akan menyarankan perubahan pola makan berupa:

  • Konsumsi makanan yang kaya akan kalori dan protein
  • Makan cemilan diantara waktu makan
  • Minuman tinggi kalori

Jika pola makan yang disarankan tidak membantu, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi nutrisi tambahan dalam bentuk minuman atau suplemen. Selain itu, pengobatan lain yang akan dilakukan meliputi:

  • Skrining dan pemantauan terus menerus.
  • Mengobati gejala spesifik, seperti mual.
  • Mengatasi infeksi yang mungkin terjadi.
  • Memeriksa kemungkinan masalah menelan atau penyakit gigi dan mulut.
  • Menyarankan alternatif peralatan makan.

Pada gizi buruk yang berat, pasien mungkin perlu dirawat inap, menggunakan selang makan, dan mendapatkan bahan makanan melalui selang infus.

 

Komplikasi gizi buruk

Komplikasi gizi buruk dapat melibatkan semua sistem di dalam tubuh. Komplikasinya antara lain:

  • Lebih rentan mengalami penyakit infeksi
  • Penurunan massa otot dapat menyebabkan pasien tidak aktif bergerak dan memicu pressure ulcer dan pembentukan gumpalan darah
  • Gagal jantung
  • Gangguan ginjal
  • Depresi, apatis, gangguan interaksi sosial
  • Gangguan kesuburan (infertilitas)
  • Hipotermia
  • Gangguan pertumbuhan dan stunting
  • Meningkatkan risiko osteroporosis

 

Cara mencegah gizi buruk

Cara terbaik untuk mencegah gizi buruk adalah dengan diet yang sehat dan seimbang. Makanan bervariasi termasuk:

  • Sayur dan buah
  • Roti, nasi, kentang, atau yang mengandung tepung
  • Susu dan produk mengandung susu
  • Daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan sumber protein

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda mengalami kondisi berikut ini:

  • Jika secara tidak sengaja kehilangan berat badan selama lebih dari 3–6 bulan
  • Memiliki gejala lain dari gizi buruk

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat riwayat bepergian yang baru-baru ini Anda lakukan.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.

Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait gizi buruk?
  • Apakah ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda dengan gejala yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis gizi buruk. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

Advertisement

gizi burukmalnutrisiberat badan idealobesitaskelebihan berat badan

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved