1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gigitan serangga biasanya memicu munculnya ruam merah
Gigitan serangga adalah munculnya luka tusuk atau lecet akibat digigit serangga. Gigitan ini biasanya terjadi sebagai cara serangga untuk mempertahankan diri atau ketika mereka sedang mencari makan.
Kebanyakan luka gigitan tidak memicu komplikasi serius dan dapat membaik sendiri dalam beberapa jam atau beberapa hari. Namun gigitan serangga terkadang dapat menyebabkan reaksi alergi berat (anafilaksis) atau menyebarkan penyakit lain seperti penyakit Lyme dan malaria.
Gigitan serangga biasanya disebabkan oleh sengatan lebah dan kalajengking, maupun gigitan nyamuk, kutu, tungau di tempat tidur, dan banyak lagi.
Gigitan serangga dapat menyebabkan bentol kecil yang terasa gatal atau nyeri pada kulit. Gigitannya kadang-kadang bisa pula terlihat jelas sebagai lubang kecil.
Benjolan akibat digigit serangga mungkin berisi cairan. Selain itu, pada area sekitar gigitan juga dapat terlihat tanda peradangan seperti kemerahan, panas, dan nyeri atau perih.
Gigitan serangga jarang sekali menimbulkan rekasi alergi berat (anafilaksis). Namun bukan berarti mustahil terjadi. Gejala-gejala berikut menandakan anafilaksis setelah Anda digigit serangga:
Hal lain yang perlu diwaspadai dari gigitan serangga adalah risiko terjadinya infeksi. Gejala infeksi bisa berupa:
Sesuai namanya, gigitan serangga terjadi karena adanya serangan dari serangga. Kasus ini biasanya muncul saat serangga berusaha mempertahankan diri dengan menggigit atau menyengat.
Sengatan atau gigitan serangga mengandung racun yang terdiri dari protein dan zat lain, yang dapat mencetuskan reaksi alergi bila masuk ke dalam tubuh manusia. Gigitan serangga juga menimbulkan kulit kemerahan dan bengkak pada area sekitar gigitan.
Faktor risiko gigitan serangga akan tergantung pada lingkungan di mana Anda berada. Gigitan kutu misalnya, bisa berasal dari hewan yang Anda pelihara di rumah. Selain itu, kutu umumnya bermukim di rumah dengan penghuni yang ramai dan kebersihan yang minim.
Sementara itu, serangga lain mungkin akan menggigit Anda ketika sedang melakukan aktivitas di luar rumah. Berkemah, berburu, naik gunung, atau bekerja di bidang pertanian akan membuat seseorang lebih mungkin mengalami gigitan serangga.
Diagnosis gigitan serangga biasanya dapat dipastikan oleh dokter dengan mudah. Mulai dari melihat penampilan kulit yang terkena gigitan hingga menanyakan gejala yang Anda rasakan.
Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik guna memastikan ada tidaknya dampak gigitan serangga terhadap fungsi tubuh. Misalnya, pemeriksaan jantung, sistem pernapasan, kulit, dan membran mukosa dalam mulut.
Untuk menentukan apakah terjadi komplikasi akibat gigitan serangga yang membawa bakteri atau virus tertentu atau tidak, setelah menanyakan mengenai gejala sistemik lain yang Anda alami, dokter bisa menganjurkan Anda untuk menjalani tes darah. Contohnya jika ada kecurigaan infeksi, penyakit Lyme, virus West Nile, atau malaria.
Advertisement
Penanganan awal bila Anda mengalami gigitan serangga meliputi:
Setelah lokasi gigitan serangga terbilang aman, pergilah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter bisa memberikan:
Bila terjadi anafilaksis berupa sesak napas, pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan, dan pusing, dokter akan memberikan obat epinefrin subkutan, difenhidramin, dan steroid. Obat antibiotik minum juga dapat diresepkan untuk gigitan serangga yang terinfeksi.
Apabila kondisi penderita benar-benar parah, dokter akan melakukan pemasangan infus, memberikan oksigen dan obat-obatan, dan memantau kondisi pasien melalui monitor jantung sampai gejala berkurang.
Komplikasi gigitan serangga mungkin akan muncul meliputi:
Beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko gigitan serangga maupun sengatannya:
Gigitan serangga juga dapat menularkan penyakit lain, misalnya malaria. Jadi berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan obat pencegahan sebelum Anda berkunjung ke tempat yang berkemungkinan menjadi lokasi endemis.
Segeralah berkonsultasilah ke dokter bila digigit atau disengat serangga dan mengalami anafilaksis dengan gejala berupa:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Gejala alergi berat atau anafilaksis biasanya membuat penderita sulit bergerak atau berbicara. Karena itu, orang terdekat atau keluarga harus mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter.
Orang yang mendampingi Anda berobat bisa menjelaskan kondisi Anda secara rinci pada dokter sekaligus mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan bisa menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis gigitan serangga maupun reaksi alergi.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved