logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Gigi Besar

26 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Gigi besar bisa diakibatkan karena genetik atau kondisi medis tertentu

Gigi besar bisa diakibatkan karena genetik atau kondisi medis tertentu

Pengertian gigi besar

Gigi besar biasanya disadari pemiliknya saat sedang tersenyum. Kondisi gigi yang lebih besar dari ukuran rata-ratanya sangat jarang terjadi. Bahkan kebanyakan orang yang merasa giginya besar sebenarnya bukan berasal dari ukuran gigi itu sendiri, melainkan akibat rahang yang terlalu kecil. 

Akan tetapi, ada beberapa kondisi medis yang memang ditandai dengan ukuran gigi yang besar. Salah satunya adalah makrodontia yang merupakan kondisi medis langka. Hanya 0,03-1,9 persen orang di dunia yang mengalami kondisi ini. 

Kaum laki-laki memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi ini. Serta orang-orang keturunan Asia, penduduk asli Amerika, dan orang-orang Alaska. 

Orang dengan kondisi makrodontia biasanya memiliki satu atau dua gigi yang ukurannya jelas terlihat besar dan tak biasa. Hal ini kadang-kadang disebabkan oleh dua gigi yang tumbuh menyatu atau oleh gigi yang tumbuh membesar.

Orang-orang yang mengalami makrodontia biasanya juga memiliki kelenjar pituitari (kelenjar kecil di bagian bawah otak) yang lebih besar dari normal. Selain itu, mereka juga sering kali mengalami pembesaran pada sebelah bagian wajah.

Selain makrodontia, ada juga kondisi lain yang disebut buck teeth. Pada kondisi ini, dua gigi depan bagian atas akan terlihat besar dari ukuran normal sampai mencuat keluar bibir.

Penyebab dari kedua kondisi tersebut cukup beragam, mulai dari faktor genetik, lingkungan, serta masalah hormon. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai penyebab gigi besar.  

Penyebab gigi besar

Menurut para ahli, tidak ada penyebab khusus akan kondisi makrodontia. Munculnya kondisi ini diyakini karena beberapa faktor risiko yang dimiliki seseorang., di antaranya adalah:

Faktor genetik 

Faktor genetik dipercaya sebagai faktor paling mungkin penyebab makrodontia. Para ilmuwan berpendapat bahwa mutasi  pada gen yang mengatur pertumbuhan gigi dapat mengakibatkan gigi menyatu atau terus tumbuh membesar.

Sejumlah kondisi genetik yang dikaitkan dengan makrodontia, di antaranya adalah: :

1. Diabetes insulin-resisten

Dalam suatu penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Dental Sciences and Research, dijelaskan bahwa diabetes akibat resistensi insulin dapat memengaruhi sistem stomatognatik.

Sistem tersebut mengatur fungsi mengunyah, menelan, dan berbicara seseorang. Terganggunya sistem tersebut dapat menyebabkan gangguan pada panjang dan oklusi lengkung rahang atas dan bawah. Akibatnya, gigi pun bisa tampak lebih besar dari seharusnya. 

2. Sindrom Rabson-Mendenhall

Sindrom Rabson-Mendenhall adalah kondisi genetik langka yang menyebabkan tubuh amat resisten terhadap insulin. Kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan kepala, wajah, gigi, serta kuku menjadi tidak normal.

3. Sindrom otodental 

Sindrom otodental adalah kondisi amat langka yang terjadi ketika gigi taring serta gigi geraham berukuran amat besar.

4. Hiperplasia hemifasial

Hiperplasia hemifasial dapat menyebabkan seluruh struktur wajah secara seragam berukuran lebih besar dari normal. Struktur wajah yang dimaksud meliputi tulang, jaringan lunak, serta gigi.

5. Sindrom KBG

Sindrom KBG adalah kelainan genetik langka yang ditandai dengan postur badan penderitanya yang pendek, tulang wajah abnormal serta kelainan gigi seperti gigi besar.

6. Sindrom Ekman-Westborg-Julin

Penderita sindrom Ekman-Westborg-Julin memiliki ciri khas bagian mulut yang dengan gigi yang besar atau makrodontia. 

7. Sindrom XYY 

Sindrom XYY atau biasa dikenal sindrom Jacob adalah kelainan genetik langka yang terjadi ketika seorang pria memiliki salinan ekstra kromosom Y di setiap selnya (XYY). Sindrom Jacob dapat menyebabkan bentuk fisik yang sedikit berbeda pada penderitanya, termasuk salah satunya adalah ukuran gigi yang lebih besar dari rata-rata. 

 

Ketidakseimbangan hormon

Gigi besar juga dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon pertumbuhan (growth hormone). Tidak seimbangnya hormon pertumbuhan dapat diakibatkan dari penyakit genetik yang disebut gigantisme

Gigantisme dapat menyebabkan penderitanya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan yang seharusnya. Pertumbuhan ini paling terlihat pada tinggi badan, otot, dan bagian tubuh lainnya termasuk gigi.

European Journal of Paediatric Dentistry juga menyebutkan bahwa gigi besar atau makrodontia dilaporkan menjadi efek samping dari terapi hormon pertumbuhan pada pasien-pasien yang kekurangan growth hormone, seperti dwarfisme

 

Kebiasaan masa kecil dan pengaruh lingkungan

Kebiasaan saat masa kanak-kanak dapat berpengaruh terhadap munculnya terbentuknya gigi besar. Misalnya, kebiasaan mengisap jempol atau memakai dot dalam jangka panjang dapat menyebabkan buck teeth

Selain itu, paparan radiasi atau zat kimia berbahaya yang memengaruhi gigi juga dapat berpeluang meningkatkan risiko seseorang menumbuhkan gigi yang berukuran besar. 

 

Advertisement

Cara mengobati gigi besar

Gigi besar dapat didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan dan rontgen gigi. Setelah dokter membuat diagnosis, dokter gigi akan merekomendasikan perawatan khusus.

Perawatan gigi besar meliputi pengobatan pada penyebabnya dan juga perawatan kosmetik untuk mengubah tampilan gigi besar, seperti:

1. Perawatan ortodontik

Perawatan ortodontik yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti dapat membantu meluruskan gigi dan memperluas rahang jika perlu. Alat yang disebut palate expander dapat meregangkan rahang sehingga ukuran gigi lebih pas di mulut.

Dokter gigi juga dapat merekomendasikan penggunaan kawat gigi dan retainer gigi untuk membantu meluruskan gigi jika bengkok. Rahang yang lebih lebar dan gigi yang lebih lurus dapat memberi ruang pada setiap gigi. Hal ini dapat mengurangi gigi berjejal dan membuat gigi tampak lebih kecil.

2. Kikir gigi atau kontur gigi

Pilihan perawatan kosmetik lain untuk penderita makrodontia adalah dengan mengikir gigi. Prosedur ini disebut juga dengan rekonturing gigi ini dilakukan dengan alat pengamplasan lembut untuk menghilangkan beberapa lapisan enamel (bagian luar gigi) agar dokter bisa membentuk kembali panjang dan bentuk gigi. 

3. Pencabutan gigi

Umumnya makrodontia hanya terjadi pada satu atau dua buah gigi. Itu sebabnya, cabut gigi jadi salah satu solusi. Dokter gigi atau bedah mulut dapat mencabut gigi yang besar dan akan menggantinya dengan gigi palsu untuk memperbaiki penampilan mulut.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter gigi jika gigi besar yang Anda miliki terasa sangat mengganggu. Terlebih jika sudah menyebabkan masalah dalam mengunyah, menelan, atau berbicara. 

Kondisi ini juga sering kali memengaruhi kepercayaan diri seseorang yang bisa berdampak pada kehidupan sosial yang kurang memuaskan. 

Advertisement

kesehatan gigihormonpenyakit genetik

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved