1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salah satu gejala ADHD adalah kesulitan dalam memusatkan perhatian.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan kesehatan mental.
ADHD, biasa disebut dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, menyebabkan penderitanya kesulitan memusatkan perhatian, menjadi terlalu aktif (hiperaktif) dan cenderung bertindak tergesa-gesa tanpa berpikir panjang (impulsif).
ADHD tidak dapat disembuhkan. Namun dengan perawatan yang tepat, ADHD dapat dikendalikan dan pengidapnya dapat hidup dengan normal.
Gejala ADHD umumnya sudah terlihat sejak usia dini di kisaran usia 6-12 tahun. Namun, tidak terbatas pada usia, ADHD juga dapat muncul pada orang dewasa (adult ADHD). Meskipun begitu, orang dewasa dengan ADHD jarang menunjukkan perilaku hiperaktif.
Secara garis besar, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association) membagi ADHD menjadi tiga berdasarkan gejalanya, yaitu:
Gejala ADHD pada anak
Gejala-gejala ADHD pada anak diambil dari diagnosis dalam DSM-5 yang dibagi sebagai berikut ini.
Gejala tidak dapat memusatkan perhatian:
Gejala perilaku hiperaktif dan impulsif ditandai dengan:
Gejala ADHD pada orang dewasa
DSM-5 tidak mencantumkan secara spesifik diagnosis untuk orang dewasa yang mengalami ADHD. Namun, beberapa gejala yang dapat terlihat pada orang dewasa dengan gangguan tersebut adalah:
Hingga kini, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, ADHD digolongkan sebagai hambatan neurodevelopmental akibat gangguan pada perkembangan saraf yang berkaitan dengan cara otak tumbuh dan berkembang.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan neurodevelopmental pemicu ADHD meliputi:
Baca juga: Jangan Asal Percaya, ini Mitos dan Fakta Penyebab ADHD pada Anak.
Berdasarkan DSM-5, anak didiagnosis mengalami ADHD jika:
Dokter dan ahli kesehatan mental lainnya dapat mendiagnosis dengan melakukan:
Advertisement
ADHD tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikendalikan. Penanganan untuk kondisi ini umumnya dilakukan dengan kombinasi psikoterapi dan pemberian obat. Pada orang dewasa perawatannya mencakup pengobatan, edukasi, pelatihan keterampilan, dan konseling psikologis.
Berikut ini adalah jenis obat yang diresepkan untuk perawatan ADHD, dan penggunaannya harus dengan pengawasan dokter.
Obat-obatan ADHD hanya bisa diperoleh berdasarkan resep dokter. Penggunaan tanpa konsultasi dengan dokter dapat menimbulkan risiko berbahaya.
Psikoterapi pada pengidap ADHD bertujuan untuk:
Beberapa jenis psikoterapi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
1. Psikoedukasi:
Selama menjalani psikoedukasi, pasien akan mendapat pengetahuan tentang ADHD dan dampaknya. Hal tersebut dapat membantu pasien mengatasi dampak yang mungkin terjadi dan hidup normal dengan kondisi tersebut.
2. Terapi perilaku (behavioral therapy):
Terapi perilaku dapat memberikan dukungan untuk pengasuh anak-anak ADHD dan mungkin melibatkan guru serta orangtua.
Terapi perilaku biasanya terdiri dari manajemen perilaku, yang menggunakan sistem hadiah dan hukuman untuk mendorong anak dalam mengendalikan perilaku.
Misalnya, Anda ingin melatih agar dapat duduk di meja makan dengan tenang. Maka ketika berhasil untuk menjalankan kegiatan yang diminta, anak akan mendapat hadiah. Sebaliknya, ketika gagal, anak akan memperoleh hukuman.
3. Pelatihan keterampilan sosial
Pelatihan keterampilan sosial melibatkan pasien untuk mengambil bagian dalam situasi permainan peran (role play). Pelatihan ini bertujuan untuk mengajari cara berperilaku dalam situasi sosial tertentu dan memberikan pemahaman tentang dampaknya bagi orang lain.
4. Terapi perilaku kognitif:
Terapi perilaku kognitif atau cognitive based therapy (CBT) adalah terapi wicara yang dapat membantu pasien mengelola masalah dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku.
Seorang terapis akan mencoba mengubah perasaan pasien tentang suatu situasi, yang pada akhirnya akan berpotensi untuk mengubah perilakunya.
5. Program pelatihan dan pendidikan orangtua
Program pelatihan dan pendidikan ini dirancang khusus untuk membantu orangtua mempelajari cara-cara khusus untuk berbicara, bermain, serta merawat anak ADHD.
Orangtua harus memperhatikan obat-obatan yang dikonsumsi anak (jika dokter meresepkan obat). Orangtua harus selalu melakukan pengawasan terhadap konsumsi obat-obatan anak Pastikan untuk selalu mengatur dosis dan memberikan obat secara langsung pada anak.
Orangtua juga dianjurkan untuk menyimpan obat-obatan di tempat yang sulit untuk dijangkau anak.
Orangtua dapat memberikan dukungan dengan
Untuk orang dewasa yang mengalami ADHD, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, sebagai berikut:
Jika tidak ditangani, ADHD dapat menyebabkan komplikasi psikis dan fisik berupa:
Untuk mengurangi risiko ADHD, Anda dapat:
Jika Anda atau anak memiliki beberapa gejala di atas dan merasa bahwa gejala tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari, maka segeralah berkonsultasi ke dokter dan ahli kesehatan mental lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter dan ahli kesehatan mental lainnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis ADHD agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved