1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gangguan identitas disosiatif sering terjadi sebagai mekanisme pertahanan psikologis diri dalam mengatasi trauma
Gangguan identitas disosiatif (ganguan kepribadian ganda) adalah salah satu jenis penyakit mental yang menunjukkan adanya disosiasi atau ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, serta identitas diri.
Disosiasi tersebut menjadi cara tidak sehat untuk melarikan diri dari trauma masa lalu, sehingga menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Penderita gangguan kepribadian ganda mungkin dapat merasakan ketidakpastian mengenai identitas dirinya serta adanya kehadiran identitas-identitas lain dalam dirinya. Identitas ini bisa berupa nama, latar hidup, suara, dan tingkah laku yang berbeda-beda.
Karakteristik yang paling terlihat dari gangguan ini adalah perubahan dari satu identitas ke identitas lain, yang memiliki kepribadian berbeda jauh dari karakteristik asli.
Identitas lain tersebut biasa disebut sebagai alter. Penderita yang menyadari keberadaan alter ini terkadang akan merujuk dirinya dengan kata ‘kami’ atau ‘kita’.
Beberapa gejala yang dialami oleh orang-orang dengan gangguan ini, antara lain:
Beberapa hal yang dirasakan sebagai dampak dari gangguan ini:
Penyebab ganguan kepribadian ganda umumnya adalah trauma masa lalu. Kelainan ini merupakan mekanisme pertahanan psikologis saat mengatasi trauma. Misalnya, pelecehan seksual atau trauma emosional maupun fisik yang dialami saat kanak-kanak.
Selain itu, pemicu kondisi ini mungkin muncul karena faktor lingkungan seperti kejadian yang mengancam nyawa, bencana alam, dan stres. Selain itu, perilaku orangtua yang tidak menentu dan menimbulkan ketakutan bisa juga menjadi penyebabnya.
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association), individu akan didiagnosis mengalami gangguan identitas disosiatif jika:
Dokter atau ahli kesehatan mental lainnya biasanya dapat melakukan diagnosis kepribadian ganda dengan melakukan beberapa cara,
Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan wawancara mendalam untuk mengetahui kondisi fisik atau masalah medis lain seperti trauma kepala, gangguan tidur, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Dokter akan mengajukan pemeriksaan psikis ini dengan mengajukan pertanyaan. Adapaun hal yang ditanyakan adalah tentang pikiran, perasaan, dan perilaku serta membahas gejala yang dimiliki.
Penggunaan metode diagnosis selanjutnya adalah membandingkan gejala yang muncul dengan kriteria diagnosis dari DSM-5.
Advertisement
Cara mengobati gangguan identitas disosiatif yang dapat dilakukan meliputi:
Jika mengalami gangguan identitas disosiatif, cobalah mengikuti komunitas-komunitas dengan dengan kepribadian ganda atau kondisi yang serupa agar dapat saling berdiskusi dan mendukung satu sama lainnya.
Mencari tahu mengenai gangguan yang dialami dapat membantu untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Tetap mengikuti penanganan yang diberikan dan sabar dalam menekuni proses penanganan tersebut. Selain itu, pasien juga bisa mempraktikkan teknik-teknik untuk mengatasi stres, seperti meditasi, dan sebagainya.
Komplikasi gangguan identitas disosiatif ganguan kepribadian ganda dapat berupa kondisi-kondisi berikut:
Riwayat trauma masa kecil dapat meningkatkan risiko gangguan identitas disosiatif. Jika anak Anda telah mengalami peristiwa yang traumatis atau menyebabkan stres yang berat, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya untuk mencegah perkembangan dari gangguan ini.
Bagi para orangtua, Anda dapat mempelajari keterampilan-keterampilan dalam mendidik dan mengasuh anak yang efektif dan sehat.
Jika Anda atau orang-orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala yang tertera di atas, memiliki pemikiran untuk bunuh diri, atau melakukan percobaan bunuh diri, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis gangguan kepribadian ganda agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved