logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Jantung

Gagal Jantung

1 Jun 2021

| Lenny Tan

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Gagal jantung juga  disebut heart failure

Gagal jantung dapat terjadi secara perlahan dan menahun, atau tiba-tiba (akut)

Pengertian gagal jantung

Gagal jantung (heart failure) adalah suatu kondisi yang terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Tanpa adanya aliran darah yang cukup, semua fungsi dari organ tubuh akan terganggu.

Beberapa kejadian gagal jantung biasanya dipicu oleh penyakit jantung koroner. Penyakit ini membuat arteri jantung menyempit, serta tekanan darah tinggi, yang akhirnya memngakibatkan  otot jantung melemah atau menjadi kaku dan keras, sehingga tidak dapat memompa secara efisien.

Tidak semua kondisi yang menyebabkan gagal jantung dapat diringankan. Namun, pengobatan dapat meringankan gejala dari gagal jantung dan meningkatkan harapan hidup.

Perubahan gaya hidup seperti rajin berolahraga, mengurangi asupan garam, menghindari stres, dan menjaga berat badan ideal dapat meningkatkan kualitas hidup penderita gagal jantung.

 

Jenis-jenis gagal jantung

Berikut ini penjelasan mengenai empat jenis gagal jantung.

  • Gagal jantung sisi kiri

Gagal jantung ini muncul saat ventrikel kiri tidak dapat memompa secara normal, yang mengakibatkan tubuh tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen.

Karena tidak terpompa seluruhnya, maka sebagian darah kembali ke paru-paru dan kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas serta penumpukan cairan.

Gagal jantung sisi kiri merupakan tipe paling umum dari gagal jantung. Bilik jantung sisi kiri (ventrikel kiri) bertugas untuk memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.

  • Gagal jantung sisi kanan

Bilik jantung kanan (ventrikel kanan) bertanggungjawab untuk memompa darah ke paru-paru. Gagal jantung ini muncul saat ventrikel kanan tidak dapat memompa secara normal, yang biasanya diakibatkan gagal jantung kiri.

Penumpukan darah pada paru-paru akibat gagal jantung kiri akan memicu ventrikel kanan bekerja keras dalam darah ke paru-paru.

Kondisi ini lama-kelamaan akan menyebabkan gagal jantung kanan. Selain itu, gagal jantung kanan dapat pula terjadi karena kondisi medis lain seperti penyakit paru-paru.

  • Gagal jantung diastolik

Kondisi ini muncul saat otot jantung menjadi kaku, yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung. Kekakuan otot jantung mengakibatkan pengisian darah ke jantung tidak optimal, sehingga mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.

Kondisi ini dikenal sebagai disfungsi diastolik. Penyakit tersebut lebih sering menyerang wanita daripada pria.

  • Gagal jantung sistolik

Gagal jantung sistolik muncul saat otot jantung tidak dapat berkontraksi. Padahal, kontraksi ini dibutuhkan untuk memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Kondisi ini dikenal sebagai disfungsi sistolik dan biasanya terjadi ketika otot jantung lemah dan membesar. Kondisi ini biasanya lebih sering dialami oleh pria daripada wanita.

Gagal jantung sistolik dan diastolik dapat timbul pada sisi kanan atau sisi kiri. Seseorang mungkin dapat mengalami kedua kondisi tersebut pada kedua sisi jantung.

 

Tanda dan gejala gagal jantung

Gagal jantung dapat terjadi secara perlahan dan menahun, atau tiba-tiba (akut). Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada gagal jantung yaitu:

  • Sesak napas ketika melakukan aktivitas maupun berbaring
  • Sesak napas mendadak dan berat, serta mengeluarkan mucus (lendir) yang berbusa dan kemerahan
  • Mudah lelah dan otot melemah
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
  • Detak jantung yang tidak teratur dan cepat
  • Menurunnya intensitas dan kemampuan berolahraga
  • Batuk secara terus-menerus, mengi dengan dahak berwarna keputihan atau merah muda
  • Sering buang air kecil pada malam hari
  • Terjadi pembengkakan di perut (ascites)
  • Naiknya berat badan secara cepat karena penumpukan cairan
  • Menurunnya nafsu makan dan merasa mual
  • Konsentrasi dan kewaspadaan menurun
  • Nyeri di dada ketika terjadi serangan jantung

 

Penyebab gagal jantung

Gagal jantung biasanya dapat terjadi saat otot jantung melemah atau rusak akibat penyakit lain. Selain itu, gagal jantung dapat pula timbul jika otot jantung menjadi kaku.

Pada gagal jantung, ventrikel (bilik jantung) yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi kaku dan tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Otot jantung tersebut dapat pula rusak dan melemah.

Ventrikel yang meregang sehingga jantung tidak lagi dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Sehingga perlahan, jantung tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan darah yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh.

Penyebab gagal jantung yang paling umum adalah penyakit jantung koroner (sebagai penyakit jantung yang paling sering ditemui), yang menyebabkan pembuluh darah arteri yang menyediakan darah dan oksigen ke jantung menyempit.

Penyempitan ini akan mengakibatkan menurunnya aliran darah dan oksigen, sehingga menyebabkan serangan jantung.

 

Faktor risiko gagal jantung

Beberapa faktor berikut ini juga diyakini dapat meningkatkan risiko terhadap gagal jantung.

  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh
  • Kardiomiopati, yaitu adanya gangguan pada otot jantung yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah
  • Kelainan atau defek pada katup jantung
  • Serangan jantung
  • Diabetes
  • Hipotiroid atau hipertiroid
  • Emfisema (penyakit kronis akibat kerusakan kantung udara pada paru-paru)
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Kelainan jantung bawaan
  • Infeksi virus seperti HIV/AIDS
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Berat badan yang tidak ideal, konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol 
  • Detak jantung tidak teratur seperti aritmia
  • Pengobatan kanker (kemoterapi)
  • Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibanding wanita, terhadap gagal jantung

Gagal jantung dapat terjadi hanya pada satu sisi (ventrikel/bilik kiri atau bilik kanan saja), maupun keduanya. Pada umumnya, gagal jantung akan dimulai pada sisi kiri yaitu ventrikel/bilik kiri, yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Baca jawaban dokter: Kelainan otot jantung dan gagal jantung apakah bisa sembuh?

 

Diagnosis gagal jantung

Untuk mendiagnosis gagal jantung, dokter akan menanyakan riwayat penyakit, gejala penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik pasien. Faktor risiko paling umum seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes juga akan diperiksa oleh dokter.

Dokter biasanya akan mencari gejala yang terjadi pada pasien. Apabila ada gejala yang mengarah pada gagal jantung, pasien harus menjalani beberapa pemeriksaan lebih lanjut, berupa:

  • Tes darah

Tes darah akan dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dan diperiksa untuk mencari tanda-tanda dari penyakit yang dapat berdampak pada jantung.

  • Rontgen dada

Rontgen dada berfungsi untuk melihat kondisi jantung dan paru-paru yang juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyebab lain dari gagal jantung.

  • Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan EKG berguna untuk mencatat aktivitas listrik jantung dengan elektroda yang ditempelkan pada kulit. Prosedur tersebut bermanfaat untuk mendiagnosis masalah irama pada jantung dan gangguan pada jantung.

  • Ekokardiogram

Ekokardiogram dilakukan dengan gelombang suara untuk memperlihatkan kondisi jantung. Prosedur ini dapat membantu dalam menunjukkan ukuran jantung dan bentuk jantung serta kelainan pada jantung.

  • Tes stres

Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat kesehatan jantung dan respons jantung terhadap penggunaan tenaga. Saat menjalani tes ini, pasien berjalan di atas treadmill yang dihubungkan dengan mesin EKG, atau dengan mengonsumsi obat stimulan jantung, dengan efek layaknya sedang berolahraga.

  • CT scan

CT scan dilakukan untuk mengambil gambar kondisi jantung dan dada.

  • MRI

Pemeriksaan MRI mampu menghasilkan gambar jantung yang lebih jelas.

  • Kateterisasi jantung

Kateterisasi jantung dilakukan menggunakan selang kecil elastis (kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan, atau pangkal paha.

Katteter lalu diarahkan melalui pembuluh darah aorta menuju ke dalam arteri jantung. Lalu, zat pewarna kontras akan disuntikkan melalui kateter selama pemeriksaan dengan X-ray, untuk melihat penyumbatan.

  • Biopsi miokardia

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis beberapa tipe penyakit otot jantung yang menyebabkan gagal jantung.

Berdasarkan hasil diagnosis dari berbagai tes di atas, dokter dapat menentukan stadium atau tingkat keparahan gagal jantung pasien, sehingga pengobatan yang paling efektif dapat direkomendasikan.

 

Stadium gagal jantung

New York Heart Association (NYHA) mengkategorikan gagal jantung dalam skala I sampai IV, sebagai berikut ini.

  • Kelas I: Tidak ada batasan aktivitas fisik yang dialami pasien
  • Kelas II: Pasien mengalami sedikit batasan dalam aktivitas fisik
  • Kelas III: Batasan aktivitas fisik yang ditunjukkan dengan gejala khas gagal jantung
  • Kelas IV: Gejala muncul bahkan saat sedang beristirahat. Pasien juga merasakan ketidaknyamanan terhadap setiap aktivitas fisik

Sementara itu, American Heart Association (AHA) menentukan stadium gagal jantung menjadi empat tahap, sebagai berikut ini.

  • Stadium A: Pasien mempunyai risiko tinggi gagal jantung tanpa penyakit jantung struktural atau gejala gagal jantung
  • Stadium B: Pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak ada gejala gagal jantung
  • Stadium C: Pasien memiliki penyakit jantung struktural dan menunjukkan gejala gagal jantung
  • Stadium D: Pasien mengalami gagal jantung refraktori yang membutuhkan perawatan khusus

Baca juga: Ukur Detak Jantung Normal untuk Deteksi Gagal Jantung

 

Advertisement

Cara mengobati gagal jantung

Penanganan yang diberikan pada penyakit gagal jantung ini dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi. Pengobatan lebih awal dapat memperbaiki kondisi pasien dengan cepat.

Namun pasien tetap memerlukan pemeriksaan secara berkala, setiap tiga atau enam bulan sekali. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan peluang hidup. Dokter bisa melakukan penanganan melalui pemberian obat-obatan, atau prosedur pembedahan.

Pemberian obat-obatan

Gagal jantung stadium awal dapat diatasi dengan menggunakan obat untuk membantu mengurangi tanda dan gejala, serta mencegah bertambah buruknya kondisi penyakit. Dokter biasanya meresepkan obat-obat berikut ini.

  • ACE inhibitor (penghambat Angiotensin-converting enzyme)

Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi ketegangan pada jantung sehingga, dapat memperkecil risiko serangan jantung di masa mendatang.

  • Antagonis aldosteron

Obat ini bekerja dengan cara memicu tubuh untuk membuang kelebihan natrium melalui urine. Jadi, volume darah yang harus dipompa jantung bisa menurun, kerja jantung pun lebih ringan.

  • Penghambat reseptor angiotensin

Obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah serta meringankan kerja jantung.

  • Beta blocker

Obat ini bekerja dengan memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah agar jantung lebih ringan beban kerjanya.

  • Digoxin

Digoxin dapat membuat jantung berdetak lebih kuat dan memompa lebih banyak darah.

  • Diuretik

Obat ini digunakan untuk membantu mengurangi penumpukan cairan di paru-paru dan pembengkakan di kaki.

  • Isosorbide dinitrate atau hydralazine hydrochloride

Obat ini mampu mengendurkan pembuluh darah sehingga jantung tidak perlu bekerja sekeras mungkin untuk memompa darah.

Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat. Sebab, ada beberapa obat yang harus dihindari, seperti naproxen dan ibuprofen.

Operasi

Untuk beberapa kasus, pasien membutuhkan pembedahan berikut ini:

  • Operasi bypass koroner

Dalam proses pembedahan ini, dokter akan mengambil arteri yang sehat lalu menempelkan pada arteri yang tersumbat. Prosedur ini memungkinkan darah melewati bagian arteri yang tersumbat atau rusak, dan mengalir melalui pembuluh darah arteri yang baru.

  • Angioplasty

Prosedur ini dilakukan menggunakan kateter dengan balon kecil, yang ditempelkan pada ujungnya, lalu dimasukkan ke dalam pembuluh darah arteri yang tersumbat atau menyempit.

Saat kateter telah berada di arteri yang rusak, dokter akan mengembangkan balon untuk melebarkan arteri. Selain itu dokter akan memasang stent permanen untuk mencegah penyempitan terjadi kembali atau semakin parah.

  • Pacemaker

Pasien gagal jantung akan membutuhkan pacemaker untuk membantu mengontrol irama jantung. Biasanya alat ini digunakan bersamaan dengan operasi bypass dan obat-obatan.

  • Transplantasi jantung

Prosedur ini berfungsi untuk mengangkat semua atau sebagian dari jantung dan menggantinya dengan jantung sehat dari donor. Hal ini dilakukan pada pasien dengan gagal jantung stadium akhir, ketika semua pengobatan tidak berhasil.

 

Komplikasi gagal jantung

Gagal ginjal dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, berupa:

  • Kerusakan atau kegagalan ginjal

Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani. Kerusakan ginjal akibat gagal jantung memerlukan dialysis (cuci darah) sebagai perawatan.

  • Masalah katup jantung

Katup jantung berfungsi untuk menjaga aliran darah ke arah yang benar. Gagal jantung membuat fungsi ini tidak bekerja dengan baik.

  • Masalah irama detak jantung

Masalah irama detak jantung atau aritmia, bisa menjadi komplikasi potensial gagal jantung.

  • Kerusakan hati

Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang memberi terlalu banyak tekanan pada hati. Penumpukan cairan ini dapat memicu jaringan parut, yang membuat hati lebih sulit untuk berfungsi dengan baik

Baca juga: Mengenal Fakta dan Mitos Mengenai Pengobatan Gagal Jantung

 

Cara mencegah gagal jantung

Untuk mencegah gagal jantung Anda harus mengubah gaya hidup Anda dan melakukan beberapa hal seperti:

  • Tidak merokok
  • Menjaga tekanan darah dan diabetes tetap stabil
  • Berolahraga secara teratur dan tetap aktif
  • Mengonsumsi makan sehat
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mengurangi dan mengatur tingkat stres

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda sering merasakan nyeri di dada dan pingsan serta hal itu sering terjadi segera berkonsultasi ke dokter.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap gagal jantung?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis gagal jantung agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

penyakit jantungsakit jantungtekanan darah tinggidarah tinggigagal jantung

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved