1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Fotokeratisis bisa menimbulkan gejala berupa gangguan penglihatan sementara
Fotokeratitis adalah kondisi akut setelah mata terkena sinar ultraviolet (UV). Karena itu, kondisi ini juga biasa disebut keratitis ultraviolet.
Tanda bahwa seseorang mengalami kondisi ini meliputi munculnya peradangan kornea dan rasa sakit hebat pada mata.
Paparan sinar UV pada mata ini dapat menyebabkan kerusakan sementara pada kornea dan konjungtiva. Kerusakan ini umumnya tidak langsung tampak atau terasa oleh penderita. Ada periode jeda selama 6-12 jam, mulai dari paparan hingga timbulnya gejala.
Sindrom akut ini dapat sembuh atau hilang dengan sendirinya (self-limiting), bahkan tanpa memerlukan perawatan medis.
Gejala fotokeratitis bisa bersifat sementara maupun permanen. Paparan sinar UV pada mata ini dapat terjadi di beberapa bagian dari mata seperti kornea, retina, lensa, dan konjungtiva. Gejala fotokeratitis umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman dan bervariasi bergantung pada intensitas atau lamanya paparan sinar UV di daerah mata, seperti:
Gejala-gejala tersebut dapat timbul dan berlangsung selama 6-24 jam dan dapat hilang dengan sendirinya dalam 48 jam, setelah paparan sinar UV.
Orang-orang yang melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti pendaki gunung dan perenang, cenderung rentan mengalami kondisi ini. Sebab, aktivitas di luar ruangan mengakibatkan sering paparan sinar UV matahari yang merupakan penyebab fotokeratitis paling utama.
Secara khusus, sinar UV-A dan UV-B dari matahari dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang pada mata. Kedua jenis paparan snar tersebut juga bisa memengaruhi penglihatan.
Selain sinar UV matahari, penyebab fotokeratitis antara lain:
Perlu diingat, paparan sinar UV dalam waktu lama dan kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak, degenerasi makula, kanker mata, dan memengaruhi kualitas penglihatan.
Untuk mendiagnosis adanya fotokeratitis, dokter mata akan menanyakan riwayat aktivitas terakhir Anda, terutama yang berkaitan dengan paparan sinar UV. Dokter juga akan menanyakan tentang kebiasaan Anda dalam memakai alat pelindung mata selama beraktivitas.
Dokter mata kemudian akan melakukan evaluasi atau pemeriksaan mata untuk melihat seberapa jauh kerusakan yang telah terjadi pada mata, dan menyingkirkan kemungkinan penyakit mata lainnya, seperti konjungtivitis. Hal ini dapat dilakukan dengan meneteskan cairan pewarna yang dinamakan fluorescein pada mata, untuk melihat bentuk yang tidak teratur (iregular) di permukaan luar kornea.
Advertisement
Pengobatan fotokeratitis bisa dilakukan ketika pasien mengalami gejala dan sedang beraktivitas di luar ruangan. Pasien harus segera masuk ke ruangan yang gelap, melepaskan lensa kontak bila memakainya, dan jangan menggosok mata.
Selanjutnya, pakailah handuk dingin yang dikompreskan ke daerah mata. Kondisi ini bisa juga diatasi dengan mengonsumsi obat antinyeri untuk meringankan rasa tidak nyaman. Gejala fotokeratitis umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam satu hingga dua hari.
Apabila diperlukan, pasien dapat berkonsultasi ke dokter mata. Dokter dapat memberi obat tetes mata buatan dan/atau obat antinyeri untuk mengurangi nyeri yang timbul.
Jika muncul gangguan penglihatan atau nyeri yang berlangsung lebih dari dua hari, segera kembali berkonsultasi ke dokter mata.
Komplikasi fotokeratitis bisa terjadi terutama ketika paparan sinar UV terjadi dalam waktu yang panjang. Bahkan jikapun paparannya hanya sedikit, namun jika terus-menerus bisa juga membahayakan.
Beberapa kondisi yang bisa terjadi jika Anda terpapar sinar UV dalam jangka panjang antara lain:
Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya fotokeratitis, seperti:
Berkonsultasilah dengan dokter apabila:
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan pertanyaan berikut ini. Sebaiknya Anda memberikan jawaban jelas, agar dokter bisa mendiagnosis dengan lebih baik.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis fotokeratitis.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved