logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Floppy Eyelid Syndrome

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Floppy eyelid syndrome menyebabkan kelopak mata atas mudah terlipat keluar

Floppy eyelid syndrome ditandai dengan lenturnya kelopak mata atas

Pengertian floppy eyelid syndrome

Floppy eyelid syndrome adalah kelainan pada kelopak mata yang ditandai dengan lenturnya kelopak mata bagian atas. Akibatnya, kelopak mata penderita sangat mudah terlipat keluar, baik saat beraktivitas maupun saat tidur.

Sindrom kelopak mata terkulai ini berhubungan dengan penyakit lain, seperti obesitas dan obstructive sleep apnea (OSA). Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada bagian mata lainnya, seperti kornea, konjungtiva, dan lapisan air mata.

Sindrom ini dapat terjadi pada pria atau wanita dewasa, juga anak-anak. Namun kelainan ini paling sering ditemukan pada laki-laki bertubuh gemuk dan berusia 40-69 tahun.

 

Tanda dan gejala floppy eyelid syndrome

Gejala floppy eyelid syndrome biasanya tidak jelas. Penderita kerap mengalami keluhan pada mata yang umum berikut ini:

  • Mata terasa tidak nyaman
  • Iritasi pada mata
  • Keluar cairan atau air mata terus-menerus
  • Mata yang gatal
  • Mata terasa mengganjal, seperti ada benda asing di dalam mata

Jika diraba kelopak mata terasa lunak, elastis, dan mudah dilipat. Bisa juga disertai dengan kelopak mata yang tampak lebih tebal.

Kelopak mata dapat terlipat sendiri saat pasien beraktivitas ataupun tidur. Misalnya, akibat bergesekan dengan bantal ketika penderita tidur.

 

Penyebab floppy eyelid syndrome

Sampai sekarang, penyebab floppy eyelid syndrome belum diketahui. Namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.

Faktor-faktor risiko floppy eyelid syndrome tersebut meliputi:

  • Penurunan jumlah elastin

Penelitian telah menunjukkan penurunan yang signifikan dalam jumlah elastin dalam lempeng tarsal dan kulit kelopak mata bisa memicu floppy eyelid syndrome (FES).

Kondisi ini bisa dipicu oleh stres mekanis berulang akibat terlalu sering menggosok mata. Pasien dengan FES secara konsisten tidur telungkup dengan mata menempel pada bantal.

  • Kontak yang buruk dari kelopak mata yang kendur dengan bola mata

Kontak kelopak mata yang lemah dengan bola mata yang buruk dalam hubungannya dengan kelainan kelenjar meibom dan lapisan air mata juga dapat menyebabkan sindrom ini.

  • Apnea tidur obstruktif (OSA)

Apnea tidur obstruktif dapat menyebabkan iskemia kelopak mata lokal yang mungkin berperan dalam perkembangan FES. Iskemia ini dapat diperburuk oleh hipoventilasi OSA.

  • Faktor risiko lainnya

Sejumlah faktor risiko lainnya berupa usia 40-69 tahun, obesitas, jenis kelamin laki-laki, hipertensi, hiperlipidemia, serta sering menggosok mata.

 

Diagnosis floppy eyelid syndrome

Diagnosis floppy eyelid syndrome dipastikan melalui tanya jawab dan pemeriksaan fisik. Berikut penjelasannya:

Tanya jawab

Proses diagnosis floppy eyelid syndrome biasanya dihubungkan dengan diagnosis penyakit lain. Oleh sebab itu, dokter akan menanyakan riwayat beberapa penyakit berikut ini:

Pemeriksaan fisik

Dalam pemeriksaan mata, kelopak mata atas penderita akan dicoba untuk dilipat keluar (eversi). Tindakan eversi ini biasanya tidak mudah dilakukan.

Namun pada pengidap floppy eyelid syndrome, kelopak matanya menjadi elastis dan mudah dilipat keluar. Selain itu, peradangan pada konjungtiva sebagai akibat eversi juga sering ditemukan.

 

Advertisement

Cara mengobati floppy eyelid syndrome

Cara mengobati floppy eyelid syndrome umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Perlu juga mengatasi penyakit penyebabnya, seperti obesitas atau OSA.

Cara mengobati floppy eyelid syndrome bisa dibedakan menjadi dua yaitu tindakan non bedah dan tindakan bedah. Berikut penjelasannya.

Penanganan non-bedah

Perawatan floppy eyelid syndrome non-bedah meliputi:

  • Obat tetes mata
  • Salep pelumas yang aman untuk mata
  • Pelindung kelopak mata atau masker tidur yang kuat
  • Menutup kelopak mata sebelum tidur
  • Menggunakan bantal berbentuk khusus untuk menghindari kontak antara kelopak mata yang terkena dan bantal saat Anda tidur

Penanganan dengan tindakan bedah

Untuk floppy eyelid syndrome yang signifikan atau parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengencangkan kelopak mata yang terkena. Jika ini masalahnya, prosedur khusus juga dapat memperbaiki ptosis atau memposisikan ulang bulu mata.

 

Komplikasi floppy eyelid syndrome

Jika tidak ditangani dengan benar, floppy eyelid syndrome bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

  • Keratokonus
  • Meibomitis
  • Ptosis bulu mata
  • Hilangnya paralelisme bulu mata

 

Cara mencegah floppy eyelid syndrome

Cara mencegah floppy eyelid syndrome dapat dilakukan dengan mengatasi kondisi yang menjadi faktor risikonya. Mulai dari obesitas, obstructive sleep apnea, diabetes, hipertensi, hingga hiperlipidemia.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berkonsultasilah ke dokter jika Anda mendapati kelopak mata atas Anda:

  • Mudah terlipat keluar, bahkan hanya dengan sedikit sentuhan
  • Sering terlipat keluar saat tidur

Pemeriksaan medis terutama diperlukan bagi Anda yang memiliki faktor risiko floppy eyelid syndrome.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sederet pertanyaan, baik yang berkaitan langsung dengan keluhan pada kelopak mata maupun mengenai faktor risiko floppy eyelid syndrome (terutama OSA). Berikut contoh pertanyaan tersebut:

  • Keluhan mata apa saja yang Anda alami?
  • Sejak kapan gejala tersebut terjadi?
  • Apakah Anda sering mengalami mata merah, berair, gatal, atau seperti ada yang mengganjal?
  • Apakah Anda sering menggosok mata?
  • Apakah Anda mengorok saat tidur?
  • Apakah orang lain memberi tahu bahwa Anda mengorok?
  • Apakah Anda sering mengantuk di siang hari?
  • Apakah Anda merasa lelah saat terbangun tidur di pagi hari?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis floppy eyelid syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

kesehatan matapenyakit matagangguan mata

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved