1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kaki gajah atau filariasis bisa menyebabkan pembengkakan di kaki, tangan, payudara, dan alat kelamin
Penyakit kaki gajah atau filariasis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh cacing filaria. Parasit ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi cacing filaria.
Kondisi ini umumnya disebut kaki gajah karena gejalanya yang paling umum terlihat adalah pembengkakan pada kaki dan tangan. Selain itu, skrotum (kantong buah zakar) serta payudara dan organ kelamin penderita wanita juga dapat diserang.
Tekstur kulit pada organ yang membengkak bisa menebal dan menjadi lebih keras. Akibatnya, kulit penderita terlihat memiliki tekstur seperti kulit gajah.
Penyakit kaki gajah bersifat menahun (kronis) dan perlu ditangani sedini mungkin. Bila tidak, penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanen atau seumur hidup.
Menurut data dari Departemen Kesehatan RI di tahun 2014, terdapat sekitar 14.932 penderita filariasis di Indonesia. Sementara sampai dengan tahun 2019, sebanyak 236 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia merupakan daerah endemis filariasis.
Penderita filariasis atau penyakit kaki gajah dapat mengalami tiga jenis kondisi, yaitu asimtomatik atau tanpa gejala, kronis, dan akut.
Pada tahap awal, sebagian besar infeksi cacing filaria tidak menimbulkan gejala (asimtomatik). Kondisi asimtomatik ini bisa terus berlangsung meski parasit telah mulai berkembang biak dan merusak sistem kelenjar getah bening (sistem limfatik), ginjal, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh penderita.
Di sebagian besar kasus, gejala mulai nampak pada beberapa tahun setelah seseorang terinfeksi. Pasalnya, sistem kelenjar getah bening yang berfungsi melawan infeksi akan melemah.
Gejala filariasis kronis yang muncul bisa berupa:
Pelemahan sistem limfatik akan menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan anggota tubuh. Pembengkakan ini biasanya terjadi pada:
Kaki merupakan bagian tubuh yang paling sering mengalami pembengkakan. Bengkak dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan bergerak.
Penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi menyebabkan penderita kaki gajah lebih mudah terkena infeksi bakteri di kulit. Kondisi ini memicu kelainan kulit di bagian tubuh yang mengalami pembengkakan dengan gejala berupa:
Pada banyak kasus, infeksi bakteri pada kulit dapat dicegah dengan perawatan luka dan menjaga kebersihan kulit dengan baik.
Pria dapat mengalami pembengkakan skrotum apabila terinfeksi parasit jenis Wuchereria bancrofti.
Sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawan parasit yang menyerang tubuh. Akibatnya, penderita filariasis dapat mengalami gejala-gejala berikut ini:
Penyebab kaki gajah adalah cacing filaria. Penularan infeksi ini biasanya terjadi ketika seseorang berkali-kali terkena gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi.
Contoh spesies nyamuk yang dapat menyebarkan cacing penyebab filariasis meliputi nyamuk Culex, Aedes, dan Anopheles. Sebagian besar nyamuk ini menggigit pada malam hari (setelah maghrib) hingga dini hari.
Ketika nyamuk yang terinfeksi cacing filaria menggigit manusia, nyamuk akan menyalurkan larva cacing melalui gigitannya. Larva cacing nantinya akan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam sistem limfatik tubuh manusia.
Selanjutnya, cacing filaria dewasa akan terus berkembang biak dan menghasilkan jutaan larva, yang kemudian bersirkulasi di peredaran darah.
Sementara nyamuk bisa menjadi pembawa larva cacing apabila menggigit dan mengisap darah dari penderita kaki gajah. Kemudian, nyamuk ini menularkannya pada orang yang digigit.
Terdapat tiga spesies cacing yang dapat menyebabkan penyakit kaki gajah atau filariasis, yaitu:
Faktor risiko kaki gajah menghantui mereka yang berdomisili di wilayah tropis dan subtropis. Contohnya Afrika, Asia Tenggara, India, serta Amerika Selatan.
Risiko seseorang untuk tertular filariasis juga akan meningkat bila ia:
Diagnosis kaki gajah dapat ditentukan oleh dokter melalui langkah pemeriksaan berikut:
Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis pasien maupun keluarga.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda filariasis.
Dokter mungkin menyarankan tes darah untuk mengecek ada tidaknya cacing filaria dalam darah pasien. Karena cacing ini aktif pada malam hari, pemeriksaan darah biasanya perlu dilakukan pada malam hari untuk memudahkan deteksi.
Beberapa jenis pemeriksaan radiologi juga mungkin diperlukan. Contohnya, X-ray dan ultrasonografi (USG).
Pemeriksaan ini bertujuan menghapus kemungkinan gangguan medis lain, yang menimbulkan gejala-gejala pada pasien.
Advertisement
Cara mengobati kaki gajah atau filariasis yang umumnya dianjurkan oleh dokter meliputi:
Dukungan emosional dan psikologis juga sebaiknya diberikan oleh orang terdekat maupun keluarga penderita. Pasalnya, pembengkakan akibat kaki gajah bisa membuat penderita kehilangan rasa percaya diri, bahkan depresi atau kecemasan.
Jika didiagnosis dan ditangani sejak dini, pembengkakan akibat filariasis bisa ditangani dengan baik. Namun bila pembengkakan sudah terlalu besar, bengkak umumnya tidak bisa mengecil lagi dan menjadi cacat permanen.
Jika terus dibiarkan, kaki gajah bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Cacat permanen dapat terjadi akibat pembengkakan dan pembesaran tubuh yang ekstrem.
Rasa sakit serta bengkak akan membuat pasien mengalami kesulitan untuk melakukan tugas maupun rutinitas.
Infeksi sekunder juga dapat menjadi komplikasi filariasis.
Belum ada vaksin maupun obat yang dapat menjadi cara mencegah kaki gajah secara efektif. Pencegahan penyakit ini umumnya ditujukan untuk menghindari gigitan nyamuk dengan langkah-langkah berikut:
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala kaki gajah atau berisiko terkena penyakit ini.
Sebelum berkonsultasi dengan dokter, Anda sebaiknya menyiapkan beberapa informasi di bawah ini guna membantu dokter memahami kondisi Anda:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis kaki gajah agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved