30 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Fifth disease disebut juga dengan istilah erythema infectiosum
Fifth disease atau erythema infectiosum adalah penyakit ruam ringan yang disebabkan oleh infeksi virus, parvovirusB19. Gejala yang muncul adalah ruam merah pada pipi, lengan, dan kaki. Penyakit ini sering kali menular di kalangan anak-anak sekolah berusia 5-15 tahun.
Fifth disease disebut penyakit kelima karena termasuk ke dalam kelompok 5 penyakit radang kulit yang paling sering menimpa anak-anak, yakni campak, rubella, cacar air, roseola, dan yang kelima adalah fifth disease.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit kelima bukanlah kondisi medis yang serius. Rata-rata, kondisi ini dapat sembuh dalam 10 hari. Dokter biasanya baru memberikan pengobatan kalau ada gejala yang muncul. Perawatan intensif mungkin akan diberikan terutama pada pasien fifth disease dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala awal fifth disease mirip dengan gejala flu ringan, antara lain:
Menurut Arthritis Foundation, gejala cenderung muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus.
Setelah beberapa hari mengalami gejala, pada pasien anak-anak, ruam merah akan muncul pertama kali di pipi. Ruam tersebut biasanya akan hilang di satu area tubuh dan kemudian muncul di bagian tubuh lain dalam beberapa hari.
Selain di pipi, ruam juga akan sering muncul di lengan, kaki, dan batang tubuh lainnya yang disertai dengan rasa gatal. Intensitas gejala fifth disease tersebut dapat bervariasi pada tiap orang, tapi umumnya akan hilang dalam 7-10 hari. Akan tetapi gejalanya dapat muncul dan hilang selama beberapa minggu. Pada tahap ini, biasanya penyakit kelima tidak lagi menular.
Sementara untuk pasien dewasa, fifth disease biasanya ditandai dengan gejala nyeri sendi di pergelangan tangan, kaki, dan lutut yang dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Penyebab fifth disease adalah infeksi yang disebabkan parvovirus yang menginfeksi manusia. Virus ini biasanya menyebar melalui droplet (percikan liur) yang keluar dari saluran pernapasan manusia, seperti dari bersin, batuk, atau berbicara.
Droplet mengandung virus kemudian dapat masuk ke dalam mulut atau hidung orang lain di sekitarnya secara tidak sengaja dengan cara:
Virus ini juga dapat menyebar melalui darah, misalnya pada wanita hamil ke janinnya.
Fase menular fifth disease yang paling tinggi terjadi selama masa inkubasi (waktu yang diperlukan sejak terinfeksi hingga muncul gejala), biasanya dalam 4-14 hari setelah terinfeksi. Tetapi pada beberapa kasus, masa inkubasi fifth disease bisa mencapai 21 hari.
Baca jawaban dokter: Apakah virus dapat menyebar setelah cuci tangan?
Risk Factors (Faktor risiko)
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya fifth disease, antara lain:
Dalam mendiagnosis fifth disease, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa keberadaan ruam yang khas di pipi seperti habis ditampar.
Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mencari tanda-tanda antibodi parvovirus. Tes darah biasanya ditujukan pada wanita hamil yang dicurigai mengidap fifth disease.
Advertisement
Kebanyakan kasus fifth disease dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk meringankan gejala fifth disease dan mempercepat proses pemulihan pasien.
Pengobatan fifth disease yang biasanya diberikan antara lain:
Pasien fifth disease juga akan diminta untuk minum banyak cairan dan banyak beristirahat. Anak-anak harus istirahat di rumah sampai semua gejala dan ruam merah di kulit menghilang. Sebab, pada fase ini, biasanya penyakit tidak lagi menular.
Sementara bagi pasien fifth disease yang sedang hamil tidak ada pengobatan khusus. Namun, dokter kemungkinan akan meminta pemantauan tambahan dengan melakukan:
Kebanyakan kasus fifth disease merupakan penyakit yang ringan jika dialami anak-anak maupun orang dewasa yang sehat dan biasanya hilang seiring waktu tanpa menimbulkan komplikasi apa pun.
Namun, bagi sebagian pasien yang punya sistem imun lemah, seperti leukemia, kanker, HIV, atau pernah transplantasi organ, infeksi parvovirus B19 dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Parvovirus B19 dapat memperlambat atau menghentikan produksi sel darah merah untuk sementara waktu. Hal ini dapat menyebabkan anemia berat yang perlu dirawat di rumah sakit.
Pada pasien yang sedang hamil, infeksi Parvovirus B19 juga dapat menyebabkan masalah bagi janin. Pasalnya, fifth disease juga bisa membuat bayi mengalami anemia berat karena tertular dari ibu yang terinfeksi.
Hal ini juga dapat memicu terjadinya keguguran selama paruh pertama kehamilan. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi. Angka kejadiannya kurang dari 5% dari keseluruhan kasus fifth disease yang dilaporkan.
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat yang dapat mencegah infeksi parvovirus B19. Anda dapat mengurangi risiko infeksi fifth disease dengan cara berikut:
Pasien fifth disease biasanya akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini begitu sembuh.
Jadi, bagi wanita dengan riwayat fifth disease yang akan merencanakan kehamilan, tidak perlu khawatir akan menularkannya pada janin. Namun, untuk memastikannya, Anda dapat melakukan tes darah yang dapat mendeteksi antibodi terhadap parvovirus B19 di tubuh.
Wanita hamil yang belum pernah terkena fifth disease sebelumnya harus mengambil langkah-langkah untuk menghindari infeksi. Misalnya, jika ada wabah penyakit kelima di tempat kerja, sebaiknya ibu hamil mengambil cuti sampai wabah mereda.
Pemeriksaan kehamilan rutin juga wajib dilakukan untuk mengetahui kemungkinan infeksi lebih dini agar dapat terhindar dari komplikasinya.
Baca juga: Etika Batuk dan Bersin, Jangan Gunakan Kedua Tangan!
American Academy of Pediatrics menyarankan untuk menghubungi dokter anak Anda menunjukkan kondisi berikut:
Orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh atau sedang hamil juga harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila muncul ruam di tubuh, terutama jika memiliki faktor risiko fifth disease.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis fifth disease agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved