1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tumor jinak fibroadenoma terdapat pada jaringan ikat payudara
Fibroadenoma adalah tumor jinak pada payudara dan umum ditemukan pada wanita berusia 15 hingga 35 tahun. Kondisi bukan kanker ini tidak mengancam nyawa, tapi harus tetap dipantau atau ditangani dengan saksama.
Tumor jinak ini biasanya berada di jaringan ikat, dan dapat berkembang di salah satu maupun kedua payudara.
Fibroadenoma berupa benjolan yang padat dengan permukaan halus, kenyal seperti karet (atau keras), dan memiliki bentuk yang jelas.
Benjolan ini tidak terasa nyeri dan terasa seperti kelereng dalam payudara, yang dapat bergerak di bawah kulit saat ditekan dengan jari. Ukurannya juga bervariasi dan dapat membesar atau mengecil dengan sendirinya.
Tumor fibroadenoma merupakan salah satu penyebab benjolan payudara yang paling umum ditemukan pada anak perempuan dan wanita muda.
Pengobatan fibroadenoma umumnya berupa pemantauan untuk mendeteksi perubahan ukuran, biopsi (pengambilan jaringan) untuk mengevaluasi benjolan, dan operasi untuk mengangkat benjolan.
Fibroadenoma dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berikut:
Tumor ini sangat cepat berkembang dan bisa berubah menjadi kanker. Seorang ahli patologi dapat membuat diagnosis fibroadenoma kompleks dengan memeriksa jaringan hasil biopsi.
Sesuai namanya, juvenile fibroadenoma merupakan benjolan yang menyerang anak perempuan berusia 10-18 tahun.
Benjolan ini biasa tumbuh lebih dari 5 cm dan perlu diangkat.
Tumor Phyllodes adalah fibroadenoma yang dapat berubah menjadi kanker dan harus segera diangkat.
Gejala fibroadenoma adalah benjolan pada payudara dengan karakteristik berikut ini:
Fibroadenoma dapat berjumlah lebih dari satu dan ditemukan di salah satu atau kedua payudara. Benjolan biasanya memiliki batas dan dapat dirasakan serta biasanya mengecil setelah menopause.
Hingga sekarang, penyebab fibroadenoma belum diketahui. Namun benjolan ini memiliki hubungan dengan hormon reproduksi.
Biasanya, peluang kemunculan fibroadenoma akan meningkat pada masa subur, kehamilan, dan pengobatan terapi hormon. Tapi benjolan ini dapat mengecil ketika pengidap sudah menopause.
Selain itu, faktor risiko fibroadenoma juga berupa wanita usia muda (20-30 tahun), riwayat tumor dalam keluarga, dan obesitas.
Diagnosis fibroadenoma dapat diapstikan dengan beberapa langkah pemeriksaan berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan pemeriksaan payudara guna mendeteksi benjolan dan masalah lainnya. Beberapa jenis fibroadenoma berukuran terlalu kecil, sehingga baru bisa dideteksi melalui pencitraan.
Apabila benjolan dapat diraba, dokter bisa menganjurkan sederet pemeriksan lain. Pemeriksaan ini akan tergantung pada usia pasien dan karakteristik benjolan.
Pada mamografi, benjolan fibroadenoma akan tampak memiliki permukaan yang halus, dengan tepi bundar dan kelihatan jelas.
USG dilakukan sebagai pemeriksaan tambahan terhadap mamografi jika pasien memiliki jaringan payudara yang padat. Jaringan padat ini akan membuat hasil mamografi kurag jelas.
USG payudara dapat mendeteksi apakah benjolan payudara padat atau berisi cairan. Benjolan yang padat lebih mengarah pada fibroadenoma, sedangkan benjolan berisi cairan kemungkinan berupa kista.
Dokter akan menusukkan jarum kecil ke benjolan pada payudara, lalu mengambil sampel jaringan. Bila yang keluar adalah cairan, benjolan ini kemungkinan besar kista.
Dokter radiologi akan melakukan biopsi ini dengan bantuan ultrasonografi. Sampel jaringan lalu diperiksa lebih lanjutdi laboratorium.
Advertisement
Pada sebagian kasus, fibroadenoma tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun dokter tetap bisa menganjurkan cara mengobati fibroadenoma di bawah ini:
Bila dokter sudah yakin bahwa benjolan payudara adalah fibroadenoma, pasien mungkin tidak membutuhkan operasi. Beberapa pertimbangan pasien untuk menolak pembedahan meliputi:
Bila pasien memilih opsi non-operatif, penting untuk memantau kondisi fibroadenoma secafa rutin ke dokter. Pemeriksaan USG diperlukan guna mendeteksi ada tidaknya perubahan pada bentuk maupun penampilan benjolan.
Sebagian pasien mungkin memilih operasi untuk mengangkat benjolan. Dokter akan menyarankan langkah ini bila pemeriksaan mendeteksi adanya benjolan abnormal atau terlalu besar, makin besar, dan menimbulkan gejala.
Meski begitu, fibroadenoma baru bisa saja terbentuk setelah benjolan diangkat. Bila ini terjadi, pasien harus kembai memeriksakan diri ke dokter guna mencari tahu penyebabnya.
Pada kebanyakan kasus, fibroadenoma tidak memiliki komplikasi. Namun risiko kanker payudara mungkin saja sedikit meningkat bila pasien mengalami fibroadenoma kompleks atau tumor phyllodes.
Oleh karena itu, pemeriksaan tetap harus dilakukan agar penanganan bisa diberikan dengan tepat.
Karena penyebabnya tidak diketahui, cara mencegah fibroadenoma juga belum tersedia hingga saat ini.
Segera berkonsultasi dengan dokter apabila terdapat:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis fibroadenoma. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved