1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Fibrilasi ventrikel terjadi karena impuls listrik terlalu cepat dan tak stabil
Fibrilasi ventrikel adalah gangguan detak jantung yang terjadi karena impuls listrik terlalu cepat dan tidak stabil. Kondisi Ini mengakibatkan bagian bawah jantung kesulitan memompa untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Fibrilasi ventrikel merupakan keadaan darurat yang membutuhkan perhatian medis segera. Karena kondisi ini adalah salah satu penyebab kematian jantung mendadak yang paling sering terjadi.
Perawatan darurat untuk fibrilasi ventrikel yang biasanya dilakukan dokter adalah resusitasi kardiopulmoner (RJP) dan kejutan ke jantung dengan alat yang disebut defibrilator eksternal otomatis (AED). Dokter juga biasanya akan memberikan obat-obatan, perangkat implan atau pembedahan untuk mencegah episode fibrilasi ventrikel.
Secara umum, gejala fibrilasi ventrikel meliputi:
Tidak semua penyebab fibrilasi ventrikel diketahui. Penyebab utamanya adalah impuls listrik yang melalui jantung setelah serangan jantung pertama, atau dampak yang diakibatkan oleh bekas luka di jaringan otot jantung.
Para pakar juga menduga bahwa ada beberapa faktor yang dapat meningkatnya kemungkinan seseorang untuk mengalami kondisi ini. Faktor-faktor risiko fibrilasi ventrikel ini meliputi:
Fibrilasi ventrikel selalu didiagnosis sebagai situasi darurat. Dokter akan mengetahui jika seseorang mengalami fibrilasi ventrikel berdasarkan hasil dari pemeriksaan denyut nadi. Pemeriksaan nadi tidak akan menunjukkan adanya denyut nadi jika terjadi kematian jantung mendadak.
Diagnosis fibrilasi ventrikel dilakukan dengan cara berikut ini:
Advertisement
Cara mengobati fibrilasi ventrikel umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut.
Pengobatan untuk fibrilasi ventrikel berfokus untuk meredakan penyebab dan gejala, seperti mengontrol detak jantung untuk tetap normal, mencegah pembekuan darah, dan menurunkan risiko stroke.
Tindakan pertolongan ini dapat membantu menjaga aliran darah ke seluruh tubuh dengan melakukan gerakan pemompaan (kompresi) pada jantung penderita. CPR dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk anggota keluarga.
Dalam keadaan darurat, pertama-tama panggil bantuan medis darurat. Kemudian, mulai CPR dengan melakukan pemompaan atau kompresi pada dada minimal 100 kali per menit. Biarkan dada naik sepenuhnya di antara kompresi. Pertahankan kompresi dada hingga defibrillator portable tersedia.
Tindakan ini dilakukan dengan mengirimkan sengatan listrik melalui dinding dada ke jantung. Jika defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia, gunakan sesuai instruksi, atau dengan bantuan petugas medis.
Untuk mencegah kekambuhan fibrilasi ventrikel, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan:
Dokter akan menggunakan berbagai obat antiaritmia untuk perawatan fibrilasi ventrikel darurat atau jangka panjang. Dokter akan memberikan obat golongan beta-bloker, yang umumnya digunakan pada orang dengan risiko mengalami fibrilasi ventrikel atau henti jantung mendadak.
Setelah kondisi pasien stabil, dokter kemungkinan akan merekomendasikan implantasi ICD, yaitu unit bertenaga baterai yang ditanamkan di dekat tulang selangka kiri.
Satu atau lebih kabel fleksibel yang mengarah dari ICD mengalir ke jantung. ICD secara konstan akan memonitor irama jantung Anda. Jika mendeteksi ritme yang terlalu lambat, ia mengirimkan sinyal listrik yang akan membuat jantung pasien bergerak seperti halnya alat pacu jantung.
Jika mendeteksi ventrikel takikardia atau fibrilasi ventrikel, alat ini akan mengirimkan kejutan energi rendah atau tinggi, untuk mengatur ulang jantung ke ritme normal. ICD lebih efektif daripada obat untuk mencegah henti jantung yang dipicu aritmia.
Prosedur ini dilakukan untuk pengobatan penyakit pembuluh darah jantung yang parah. Tindakan ini membuka arteri koroner yang tersumbat sehingga membiarkan darah mengalir lebih bebas ke jantung Anda.
Jika fibrilasi ventrikel Anda disebabkan oleh serangan jantung, prosedur ini dapat mengurangi risiko episode fibrilasi ventrikel di masa mendatang. Dokter memasukkan tabung tipis (kateter) panjang yang melewati arteri, baik di kaki atau lengan Anda, ke arteri yang tersumbat di jantung Anda.
Kateter tersebut dilengkapi dengan ujung balon khusus yang mengembang secara singkat untuk membuka arteri koroner yang tersumbat. Pada saat yang sama, stent mesh logam dapat dimasukkan ke dalam arteri agar tetap terbuka dalam jangka panjang, yang mengembalikan aliran darah ke jantung Anda.
Angioplasti koroner dapat dilakukan bersamaan dengan kateterisasi koroner (angiogram), prosedur yang pertama kali dilakukan oleh dokter untuk menemukan arteri yang menyempit ke jantung.
Prosedur lain untuk meningkatkan aliran darah adalah operasi bypass koroner. Operasi bypass melibatkan menjahit vena atau arteri di tempat di luar arteri koroner yang tersumbat atau menyempit, mengembalikan aliran darah ke jantung Anda.
Tindakan ini dapat meningkatkan pasokan darah ke jantung Anda dan mengurangi risiko fibrilasi ventrikel.
Jika tidak ditangani dengan optimal, fibrilasi ventrikel bisa menyebabkan komplikasi berupa kematian mendadak.
Fibrilasi ventrikel dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Gaya hidup sehat yang mampu menyehatkan jantung, antara lain:
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada fibrilasi ventrikel. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis fibrilasi ventrikel agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved