Phenylketonuria (PKU) atau fenilketonuria adalah penyakit yang memicu penumpukan asam amino fenilalanin dalam tubuh.
Kondisi ini terjadi ketika kelainan genetika menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi enzim khusus untuk mengurai fenilalanin. Sebagai akibatnya, asam amino tersebut akan terus bertambah dan menumpuk di tubuh penderita.
Senyawa fenilalanin banyak ditemukan pada makanan berprotein dan beberapa jenis pemanis buatan. Kadarnya yang berlebihan dalam tubuh dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak, kejang, masalah perkembangan, dan masalah kesehatan lain. Oleh sebab itu, penyakit ini harus didiagnosis dan ditangani secepat mungkin.
Gejala fenilketonuria umumnya tidak muncil pada tahap awal penyakit ini. Namun bila terus tidak terdeteksi dan ditangani dengan cepat, fenilketonuria dapat memicu sederet keluhan yang meliputi:
Mungkin saja ada tanda dan gejala fenilketonuria yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, fenilketonuria disebabkan oleh kelainan genetika. Oleh sebab itu, penyakit ini merupakan kondisi bawaan semenjak lahir.
Fenilketonuria terjadi akibat adanya mutasi pada gen phenylalanine hydroxylase (PAH). Sesuai namanya, gen ini berfungsi menciptakan enzim phenylalanine hydroxylase, yang bertugas mengurai fenilalanin.
Kelainan pada gen PAH membuat tubuh penderita tidak bisa memproduksi enzim PAH. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengurai fenilalanin dan terjadilah penumpukan.
Penumpukan fenilalanin yang berbahaya dapat terjadi ketika penderita mengonsumsi makanan berprotein tinggi (seperti telur, daging, susu, dan keju) serta makanan yang mengandung aspartam dan pemanis buatan.
Beberapa faktor risiko terjadinya fenilketonuria meliputi:
Fenilketonuria biasanya diwarisi oleh orang tua pada anak jika salah satu atau kedua orang tua menderita kondisi yang sama. Anak kemudian dapat terkena PKU atau hanya menjadi pembawa (carrier) penyakit ini.
PKU lebih sering dialami oleh orang yang memiliki ras tertentu, seperti Afrika-Amerika
Dokter merekomendasikan para wanita untuk menjalani pemeriksaan dini (screening) saat sebelum hamil dan/atau setelah persalinan. Khususnya mereka yang memiliki orang tua atau pasangan yang mengidap fenilketonuria.
Tes screening pun sebaiknya dilaksanakan pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita fenilketonuria. Langkah ini bertujuan mengidentifikasi pembawa gen PKU melalui tes darah.
Tes PKU pada bayi dilakukan satu atau dua hari setelah lahir. Selanjutnya, sampel darah bayi akan diambil dan diuji di laboratorium.
Jika hasil tes positif, sang bayi akan menjalani tes tambahan untuk konfirmasi. Misalnya, tes darah dan tes urine.
Tes darah termasuk pemeriksaan rutin yang dianjurkan sebagai screening fenilketonuria, khususnya untuk bayi dan anak-anak. Berikut anjurannya berdasarkan usia anak:
Advertisement
Cara mengobati fenilketonuria umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya. Beberapa metode penanganan fenilketonuria meliputi:
Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi fenilketonuria adalah sapropterin. Obat ini bekerja dengan meningkatkan ketahanan seseorang terhadap kadar fenilalanin yang lebih tinggi. Sapropterin umumnya digunakan bersamaan dengan diet khusus PKU.
Penderita PKU disarankan untuk membatasi asupan protein. Pasalnya, makanan berprotein mengandung fenilalanin.
Untuk mencukupi kebutuhan protein tubuh, dokter bisa menganjurkan penggunaan susu formula khusus bagi penderita PKU. Susu ini mengandung protein esensial tanpa fenilalanin, sehingga aman bagi penderita.
Selain susu formula, penderita juga bisa mendapatkan asupan protein yang cukup melalui suplemen asam amino netral. Suplemen ini tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet, dan berfungsi menghambat penyerapan fenilalanin.
Dokter juga akan merujuk pasien ke ahli gizi klinis untuk mengatur pola makan sekaligus mengetahui jenis makanan yang perlu dijauhi. Berikut sederet makanan tinggi protein yang perlu dihindari penderita fenilketonuria:
Penderita fenilketonuria dapat menerapkan langkah-langkah di bawah ini guna mengendalikan penyakitnya:
Bila tidak ditangani dengan benar, fenilketonuria dapat menyebabkan komplikasi berupa:
PKU adalah kondisi genetik alias penyakit keturunan. Karena itu, penyakit ini tidak bisa dicegah.
Yang bisa Anda lakukan hanyalah mencegah komplikasi fenilketonuria secara dini, yaitu dengan mendeteksinya lewat tes darah dan menanganinya secepat mungkin.
Hubungi dokter bila apabila Anda mengalami fenilketonuria disertai kondisi-kondisi berikut:
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis fenilketonuria agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved