logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Felty Syndrome

12 Des 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian felty syndrome

Felty syndrome adalah komplikasi dari rheumatoid arthritis (RA) yang diderita dalam jangka panjang. Sindrom Felty melibatkan terjadinya tiga kondisi antara lain, limpa yang membesar (splenomegali), dan jumlah sel darah putih yang sangat rendah (neutropenia).

Beberapa kasus Felty syndrome terkadang tidak menunjukkan gejala apapun. Namun pada beberapa pasien, kondisi ini bisa menghasilkan rasa nyeri dan infeksi serius yang terjadi berulang. 

Felty syndrome termasuk ke dalam komplikasi yang jarang terjadi. Peluang terjadinya kondisi ini pada pasien rheumatoid arthritis adalah sebesar 1%. 

Tanda dan gejala felty syndrome

Tidak semua kasus Felty syndrome menimbulkan gejala. Namun pada beberapa pasien, terdapat gejala spesifik seperti:

  • Mata berair
  • Perasaan terbakar di mata
  • Kelelahan 
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Nyeri, pembengkakan, kekakuan, dan kelainan bentuk sendi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Tidak enak badan
  • Infeksi 
  • Kulit berubah menjadi pucat 

Gejala tambahan Felty syndrome dapat bervariasi antar kasus, beberapa di antaranya adalah:

  • Luka, bisul, atau borok di kaki
  • Area kulit yang berubah warna pada kulit
  • Hati yang membesar
  • Pembesaran atau pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
  • Vaskulitis

Baca juga: Gejala Chikungunya dan Rheumatoid Arthritis Hampir Sama, Ini Penjelasannya

Penyebab felty syndrome

Penyebab Felty syndrome belum diketahui secara pasti. Meskipun sindrom Felty adalah komplikasi yang muncul dari rheumatoid arthritis (RA), kondisi ini tidak selalu menjadi penyebab dari gangguan tersebut. 

Menurut Organisasi Nasional untuk Penyakit Langka (NORD), kelainan sel darah, alergi, atau beberapa gangguan kekebalan yang belum diketahui jenisnya diyakini berkaitan dengan infeksi yang terjadi akibat Felty syndrome. 

Para ilmuwan juga berpendapat bahwa sindrom Felty mungkin disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana antibodi tubuh keliru menyerang sel sehat karena dianggap zat asing yang perlu dilawan. 

Beberapa kasus Felty syndrome juga terjadi dalam satu keluarga sehingga faktor genetik dianggap berpengaruh. Beberapa penelitian mengungkapkan hal ini terjadi karena mutasi spontan yang dapat diwariskan dengan pola dominan autosomal. Namun, karakter gen yang bermutasi dan lokasinya belum bisa dipastikan.

 

Faktor risiko

Felty syndrome lebih sering terjadi pada pasien yang menderita RA jangka panjang, faktor risiko lainnya dapat meliputi: 

  • Memiliki hasil tes positif untuk gen HLA-DR4
  • Mengalami peradangan pada jaringan yang melapisi sendi
  • Memiliki hasil tes positif untuk faktor rheumatoid, yakni antibodi yang digunakan untuk mendiagnosis RA
  • Mengalami gejala RA di luar sendi
  • Keturunan ras kaukasian
  • Berusia di atas 50 tahun

Di samping faktor-faktor di atas, menurut Perhimpunan Arthritis Kanada, wanita diketahui tiga kali lebih berisiko untuk mengalami sindrom Felty dibandingkan pria.

Diagnosis felty syndrome

Dalam mendiagnosis Felty syndrome, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:

1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik 

Dokter akan memeriksa riwayat medis pasien secara terperinci dan melakukan evaluasi klinis menyeluruh.

2. Tes laboratorium

Neutropenia adalah ciri khas sindrom Felty. Jika dokter mencurigai pasien mengidap sindrom ini, tes lanjutan berupa pemeriksaan darah lengkap akan dilakukan. Jumlah neutrofil absolut di bawah 2.000 per mikroliter biasanya menjadi acuan diagnosis penyakit ini.

Tes laboratorium lain yang dapat membantu mendiagnosis  Felty syndrome termasuk:

  • Tes faktor reumatoid
  • Tes antibodi peptida citrullinated siklik
  • Tes ANA (antibodi antinuklear)
  • Tes antibodi antihiston
  • Tes HLA-DR4

3. Tes pencitraan 

Tes pencitraan seperti MRI atau CT scan  juga dapat membantu mendeteksi keberadaan dan tingkat kerusakan sendi dan pembesaran limpa.

4. Biopsi sumsum tulang

Dokter juga dapat merekomendasikan biopsi sumsum tulang untuk memastikan bahwa penyakit yang diderita pasien bukanlah penyakit lain dengan gejala yang mirip seperti leukemia limfosit granular besar atau limfoma non-Hodgkin.

Advertisement

Cara mengobati felty syndrome

Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan Felty syndrome biasanya sudah menerima pengobatan untuk RA. Jika RA pasien sudah terkendali, pengobatan mungkin tidak diperlukan. 

Perawatan sindrom Felty biasanya diberikan jika terdapat gejala tambahan. Beberapa pengobatan yang diberikan dapat meliputi:

1. Obat-obatan

  • Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi keparahan penyakit seperti glukokortikoid atau obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs) yang digunakan untuk mengobati RA, methotrexate dosis rendah, abatacept, sulfasalazine, dan leflunomide. 
  • Obat-obatan untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh seperti suntik rituximab juga merupakan pengobatan pilihan untuk Felty syndrome.  dan dapat mematikan bagian dari sistem kekebalan Anda yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 
  • Obat-obatan untuk merangsang pembentukan sel darah putih seperti granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF). Obat ini dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah putih sehingga bisa membantu melawan infeksi.

2. Perawatan mandiri 

Dokter Anda akan memberi tahu pasien mengenai pola aktivitas fisik dan istirahat yang dibutuhkan. Alat bantu seperti bantalan pemanas dapat membantu mengatasi nyeri ringan akibat kondisi ini. 

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat dibeli tanpa resep di apotek seperti ibuprofen juga dapat membantu meredakan nyeri.

3. Pembedahan

Pada kasus Felty syndrome yang parah dan tidak dapat diatasi dengan perawatan lain, dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan limpa (splenektomi). Hal ini ditujukan untuk mengembalikan kadar normal sel darah merah dan putih sehingga risiko infeksi dapat berkurang. 

4. Pencegahan infeksi berulang 

Untuk mencegah terjadinya infeksi berulang pada pasien sindrom Felty, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:

  • Menjalani imunisasi influenza dan pneumokokus
  • Cobalah untuk menghindari cedera
  • Hindari tempat ramai selama musim flu
  • Rutin cuci tangan secara menyeluruh

Baca juga: Cara Cegah Infeksi Virus Agar Terhindar dari Penyakit

 

Komplikasi 

Sindrom Felty yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti:

  • Infeksi yang parah atau berulang karena neutropenia, terutama pada saluran pernapasan dan kulit.
  • Anemia akibat gangguan limpa
  • Perdarahan akibat trombositopenia berat 
  • Perdarahan varises karena hipertensi portal

Komplikasi yang disebabkan pengobatan Felty syndrome seperti Infeksi pascaoperasi juga dapat terjadi. 

Baca jawaban dokter: Apa saja jenis komplikasi rheumatoid arthritis?

Cara mencegah felty syndrome

Cara pencegahan Felty syndrome belum diketahui secara pasti dikarenakan penyebabnya yang juga belum diketahui. 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda mengalami gejala Felty syndrome.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait Felty syndrome?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Felty syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

rematik

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved