Felty syndrome adalah komplikasi dari rheumatoid arthritis (RA) yang diderita dalam jangka panjang. Sindrom Felty melibatkan terjadinya tiga kondisi antara lain, limpa yang membesar (splenomegali), dan jumlah sel darah putih yang sangat rendah (neutropenia).
Beberapa kasus Felty syndrome terkadang tidak menunjukkan gejala apapun. Namun pada beberapa pasien, kondisi ini bisa menghasilkan rasa nyeri dan infeksi serius yang terjadi berulang.
Felty syndrome termasuk ke dalam komplikasi yang jarang terjadi. Peluang terjadinya kondisi ini pada pasien rheumatoid arthritis adalah sebesar 1%.
Tidak semua kasus Felty syndrome menimbulkan gejala. Namun pada beberapa pasien, terdapat gejala spesifik seperti:
Gejala tambahan Felty syndrome dapat bervariasi antar kasus, beberapa di antaranya adalah:
Baca juga: Gejala Chikungunya dan Rheumatoid Arthritis Hampir Sama, Ini Penjelasannya
Penyebab Felty syndrome belum diketahui secara pasti. Meskipun sindrom Felty adalah komplikasi yang muncul dari rheumatoid arthritis (RA), kondisi ini tidak selalu menjadi penyebab dari gangguan tersebut.
Menurut Organisasi Nasional untuk Penyakit Langka (NORD), kelainan sel darah, alergi, atau beberapa gangguan kekebalan yang belum diketahui jenisnya diyakini berkaitan dengan infeksi yang terjadi akibat Felty syndrome.
Para ilmuwan juga berpendapat bahwa sindrom Felty mungkin disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana antibodi tubuh keliru menyerang sel sehat karena dianggap zat asing yang perlu dilawan.
Beberapa kasus Felty syndrome juga terjadi dalam satu keluarga sehingga faktor genetik dianggap berpengaruh. Beberapa penelitian mengungkapkan hal ini terjadi karena mutasi spontan yang dapat diwariskan dengan pola dominan autosomal. Namun, karakter gen yang bermutasi dan lokasinya belum bisa dipastikan.
Felty syndrome lebih sering terjadi pada pasien yang menderita RA jangka panjang, faktor risiko lainnya dapat meliputi:
Di samping faktor-faktor di atas, menurut Perhimpunan Arthritis Kanada, wanita diketahui tiga kali lebih berisiko untuk mengalami sindrom Felty dibandingkan pria.
Dalam mendiagnosis Felty syndrome, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:
1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa riwayat medis pasien secara terperinci dan melakukan evaluasi klinis menyeluruh.
2. Tes laboratorium
Neutropenia adalah ciri khas sindrom Felty. Jika dokter mencurigai pasien mengidap sindrom ini, tes lanjutan berupa pemeriksaan darah lengkap akan dilakukan. Jumlah neutrofil absolut di bawah 2.000 per mikroliter biasanya menjadi acuan diagnosis penyakit ini.
Tes laboratorium lain yang dapat membantu mendiagnosis Felty syndrome termasuk:
3. Tes pencitraan
Tes pencitraan seperti MRI atau CT scan juga dapat membantu mendeteksi keberadaan dan tingkat kerusakan sendi dan pembesaran limpa.
4. Biopsi sumsum tulang
Dokter juga dapat merekomendasikan biopsi sumsum tulang untuk memastikan bahwa penyakit yang diderita pasien bukanlah penyakit lain dengan gejala yang mirip seperti leukemia limfosit granular besar atau limfoma non-Hodgkin.
Advertisement
1. Obat-obatan
2. Perawatan mandiri
Dokter Anda akan memberi tahu pasien mengenai pola aktivitas fisik dan istirahat yang dibutuhkan. Alat bantu seperti bantalan pemanas dapat membantu mengatasi nyeri ringan akibat kondisi ini.
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat dibeli tanpa resep di apotek seperti ibuprofen juga dapat membantu meredakan nyeri.
3. Pembedahan
Pada kasus Felty syndrome yang parah dan tidak dapat diatasi dengan perawatan lain, dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan limpa (splenektomi). Hal ini ditujukan untuk mengembalikan kadar normal sel darah merah dan putih sehingga risiko infeksi dapat berkurang.
4. Pencegahan infeksi berulang
Untuk mencegah terjadinya infeksi berulang pada pasien sindrom Felty, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
Sindrom Felty yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti:
Komplikasi yang disebabkan pengobatan Felty syndrome seperti Infeksi pascaoperasi juga dapat terjadi.
Cara pencegahan Felty syndrome belum diketahui secara pasti dikarenakan penyebabnya yang juga belum diketahui.
Berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda mengalami gejala Felty syndrome.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Felty syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved