6 Apr 2023
Ditinjau oleh drg. Nina Hertiwi Putri
Erosi gigi terjadi karena paparan zat asam secara berlebihan
Erosi gigi adalah kondisi terkikisnya lapisan terluar gigi yang dikenal sebagai enamel. Enamel merupakan lapisan keras transparan yang berfungsi untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Ketika enamel mengalami erosi atau terkikis, lapisan gigi di bawah enamel yang bernama dentin akan terekspos tanpa lapisan pelindung.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri gigi karena sifat dentin yang sensitif. Erosi gigi biasanya dapat menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman panas, dingin, atau manis. Selain itu, erosi gigi juga bisa ditandai dengan gejala gigi tampak halus dan berkilau.
Enamel yang mengalami erosi tidak dapat kembali seperti semula. Pasalnya, enamel tidak memiliki sel hidup. Oleh karena itu, penanganan erosi gigi perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih parah.
Secara umum, gejala erosi gigi meliputi:
Jika sudah semakin parah, ciri atau gejala lain yang mungkin muncul akibat erosi gigi adalah:
Beberapa penyebab erosi gigi meliputi:
Salah satu penyebab utama erosi gigi adalah asam yang terdapat pada makanan dan minuman. Asam akan meluruhkan mineral yang ada pada enamel gigi, sehingga lama kelamaan akan rusak.
Beberapa makanan dan minuman yang kadar asamnya tinggi, yaitu minuman ringan, minuman berenergi, jeruk, lemon, jeruk nipis, kombucha, minuman atau teh rasa lemon, jus buah, permen rasa buah, tablet vitamin C, cuka, serta minuman beralkohol.
Mulut kering juga bisa menyebabkan erosi gigi karena saat produksi air liur kurang, zat asam yang bisa merusak enamel akan menumpuk. Padalah pada kondisi normal, air liur berfungsi melindungi gigi dengan membersihkan asam dari mulut, serta memperbaiki tahap awal kerusakan gigi.
Adapun berbagai penyebab mulut kering meliputi obat-obatan tertentu yang mempengaruhi kelenjar ludah, dehidrasi, serta kondisi tertentu yang mempengaruhi kelenjar ludah seperti sindrom Sjogren.
Minuman bersoda mengandung asam fosfat dan asam sitrat yang tinggi. Kondisi tinggi asam ini dapat melarutkan zat keras yang membentuk permukaan gigi, sehingga membuatnya lebih mudah terkikis atau erosi.
Minuman bersoda juga sering mengandung gula yang disukai oleh bakteri di mulut. Bakteri tersebut akan membuat asam yang dapat menggerogoti enamel. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk apabila kamu tidak menyikat gigi secara teratur.
Asam lambung diproduksi untuk mencerna makanan dan membunuh kuman yang berbahaya. Dalam keadaan tertentu, asam lambung dapat mengalir ke kerongkongan atau sampai rongga mulut.
Kenaikan asam lambung kronis yang disebut gastroesophageal reflux disorder atau GERD ini, dapat menyebabkan asam lambung naik ke mulut hingga merusak enamel.
Pada penderita GERD, kenaikan asam lambung ke rongga mulut saat tidur juga bisa mengakibatkan gigi rusak karena produksi air liur berkurang dalam kondisi ini.
Asam lambung juga dapat memasuki rongga mulut saat kamu muntah berlebihan karena mabuk minum alkohol, morning sickness, atau mengalami gangguan makan. Hal ini bisa memicu terjadinya pengeroposan pada gigi.
Walau erosi gigi jarang terjadi pada ibu hamil, ini bisa menimpa bumil yang mengalami hiperemesis gravidarum. Sebab, kondisi tersebut dapat menyebabkan mual maupun muntah yang lebih lama dan lebih parah.
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan, untuk mempertahankan berat badan yang diinginkan.
Kondisi ini bisa mengganggu sistem pencernaan serta membuat gigi terpapar asam lambung yang menjadikannya keropos.
Suatu tinjauan sistematis dalam The British Journal of Psychiatry, menemukan bahwa pasien bulimia memiliki risiko erosi gigi sekitar 5-7 kali lebih tinggi.
Kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan gigi, termasuk amelogenesis imperfecta (gangguan pembentukan lapisan enamel gigi) dan hipoplasia enamel (cacat pada pembentukan matriks enamel gigi), bisa menyebabkan enamel gigi rapuh.
Untuk memastikan diagnosis erosi gigi, dokter gigi akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan pada gigi. Berikut penjelasannya:
Dokter akan melakukan tanya jawab menyeluruh mengenai gejala dan keluhan yang dialami oleh pasien, kondisi medis lain yang dapat menjadi penyebab erosi gigi, serta riwayat makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien.
Dokter akan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk mencari tanda-tanda erosi pada gigi.
Advertisement
Cara mengobati erosi gigi umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut.
Pada gigi yang erosinya belum parah, dokter masih bisa menambal gigi tersebut agar lapisan dentin kembali tertutup dan rasa nyeri hilang. Perawatan veneer juga bisa dilakukan untuk melapisi enamel yang sudah rusak.
Apabila sudah terjadi erosi gigi yang parah, dokter gigi akan menyarankan prosedur pemasangan crown guna melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
Jika tidak ditangani dengan benar, erosi gigi bisa menyebabkan komplikasi hilangnya permukaan gigi secara progresif.
Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah erosi gigi meliputi:
Segera kunjungi dokter gigi apabila Anda mengalami tanda atau gejala erosi gigi yang telah disebutkan di atas. Meskipun tidak ada keluhan, pemeriksaan gigi secara rutin (setiap enam bulan sekali) sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi gigi untuk memastikan diagnosis erosi gigi. Dengan ini, pengobatan pun bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved