1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Epididimis terjadi pada saluran epididimis yang terletak di belakang testis
Epididimitis adalah infeksi atau peradangan epididimis. Epididimis merupakan saluran yang terletak di bagian belakang testis.
Saluran epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma dan memberi waktu bagi sperma untuk matang.
Tiap epididimis melekat langsung ke testis. Jadi jika epididimis mengalami infeksi atau peradangan, testis juga dapat mengalami hal yang sama. Kombinasi kedua kondisi ini dinamakan dengan epididymo-orchitis.
Secara umum, penderita akan merasakan ketidaknyamanan dan sakit di buah zakar (testis) atau pangkal paha, mengalami demam, dan muncul darah pada urine.
Epididimitis dapat menyerang pria dari segala usia. Tapi penyakit ini paling umum terjadi pada laki-laki berusia 14 hingga 35 tahun.
Radang epididimis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau penyakit menular seksual. Kondisi ini umumnya dapat diobati dengan pemberian obat antibiotik.
Umumnya, gejala epididimitis dimulai secara bertahap dan semakin berat dalam 24 jam. Keluhan penderita biasanya berupa:
Baca Jawaban Dokter: Nyeri salah satu testis
Penyebab epididimitis bisa berbeda-beda pada tiap penderita. beberapa pemicunya dapat meliputi:
Infeksi bakteri merupakan penyebab utama dari epididimitis. Bakteri biasanya sampai ke epididimis melalui uretra, prostat, dan vas deferens. Contohnya, karena mengalami infeksi saluran kemih.
Di samping itu, beberapa infeksi bakteri lain pun bisa memicu penyakit ini. Misalnya, E.coli dalam usus, gondongan, dan tuberkulosis (TBC). Namun epididimitis akibat TBC termasuk jarang.
Epididimitis bisa pula disebabkan oleh penyakit menular seksual. Contohnya, klamidia dan gonore.
Kondisi ini bisa terjadi karena meregang secara berlebihan atau mengangkat beban berat.
Cedera atau trauma pada area kelamin dan sekitarnya juga dapat memicu epididimitis.
Torsio testis adalah testis yang terpuntir, sehingga aliran darah ke buah zakar terhambat. Kondisi ini memicu nyeri dan pembengkakan di testis.
Meski jarang, tuberkulosis bisa menjadi salah satu penyebab epididimitis.
Para pakar juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang pria untuk mengalami kondisi ini. Beberapa faktor risiko epididmitis tersebut meliputi:
Diagnosis epididimitis biasanya membutuhkan bantuan dokter spesialis urologi. Dokter akan melakukan, bisa memastikan diagnosis melalui:
Advertisement
Cara mengobati epididimitis dilakukan untuk dan meredakan gejala dan mengatasi penyebabnya. Oleh karena itu, dokter akan memberikan penanganan berdasarkan kondisi medis yang mendasarinya.
Beberapa jenis obat yang bisa diresepkan oleh dokter meliputi:
Di samping obat-obatan tersebut, dokter juga dapat menyarankan sederet langkah di bawah ini untuk meringankan tanda-tanda epididimitis:
Apabila epididimitis tidak juga membaik meski pasien sudah menjalani pengobatan, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Langkah ini juga dianjurkan jika terdapat nanah pada epididimis.
Jenis operasi tersebut dapat meliputi pengangkatan sebagian atau seluruh epididimis. Pembedahan juga biasa dilakukan jika terdapat kelainan anatomi pada saluran epididimis.
Jika tidak ditangani dengan saksama, epididimitis dapat menyebabkan komplikasi yang meliputi:
Baca Juga: Gejala Infertilitas pada Pria yang Harus Anda Waspadai
Cara mencegah epididimitis bisa dilakukan dengan:
Periksakanlah diri Anda ke dokter apabila Anda mengalami:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis epididimitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved