1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ensefalopati hepatik disebabkan oleh penumpukan zat beracun akibat karena hati tidak berfungsi normal
Ensefalopati hepatik adalah kondisi yang terjadi ketika hati tidak mampu lagi membuang zat-zat racun dari dalam tubuh. Akibatnya, muncul penumpukan zat racun dalam otak, yang kemudian menyebabkan gangguan fungsi otak.
Hati merupakan salah satu organ penting bagi tubuh. Organ ini berfungsi membuang zat beracun dari dalam darah.
Ensefalopati jenis ini dapat memburuk secara perlahan-lahan maupun cepat. Kondisi ini mempengaruhi banyak hal, seperti perilaku, perasaan, cara berbicara, pola tidur, dan koordinasi gerakan penderita.
Kemungkinan terburuk dari ensefalopati hepatik adalah koma. Namun kemungkinan ini dapat dicegah bila penderita memperoleh pengobatan sejak dini.
Gejala ensefalopati hepatik tergantung pada stadium atau derajatnya. Mari simak penjelasannya di bawah ini:
Pada derajat 1, penderita mungkin mengalami gangguan bicara, gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.
Pada derajat 2, penderita sering kelelahan, mengalami perubahan kepribadian (misalnya, melakukan sesuatu yang aneh dan tidak biasa), kebingungan, dan melupakan sesuatu.
Pada derajat 3, penderita biasanya akan merasa bingung atau linglung, dan berbicara melantur. Penderita juga mungkin saja tidak sadarkan diri, namun masih bisa dibangunkan.
Pada fase ini, penderita mungkin mengalami penurunan kesadaran dan sulit dibangunkan atau mengalami koma.
Penyebab ensefalopati hepatik adalah kerusakan hati yang berlangsung lama (kronis). Kerusakan ini bisa disebabkan oleh:
Untuk memastikan diagnosis ensefalopati hepatik, dokter bisa melakukan beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala yang Anda alami. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari ada tidaknya indikasi gangguan fungsi otak.
Dokter juga bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang berupa tes darah. Langkah ini bertujuan mengukur kadar amonia dalam darah sekaligus memastikan diagnosis ensefalopati hepatik.
Pada ensefalopati derajat 1, pemeriksaan yang mungkin dokter anjurkan adalah pemeriksaan saraf dan mental. Pasalnya, gejalanya sulit dikenali.
Advertisement
Pengobatan ensefalopati hepatik dapat berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Perbedaan ini tergantung pada penyebab, tingkat keparahan gejala, dan usia pasien.
Dokter mungkin menganjurkan dua jenis obat di bawah ini untuk mengurangi kadar zat beracun dalam tubuh pengidap:
Obat ini mengandung gula yang dapat memperlancar buang air besar. Dengan pemberian laktulosa, zat beracun diharapkan dapat dibuang keluar tubuh.
Neomisin dan rifamisin merupakan contoh obat antibiotik yang bisa diresepkan oleh dokter. Antibiotik akan membunuh bakteri penghasil zat beracun dalam tubuh penderita.
Untuk memperbaiki gejala-gejala yang dialami popeh penderita, dokter juga dapat menganjurkan perubahan pola hidup berikut:
Anda akan diminta untuk mengurangi konsumsi daging. Pasalnya, daging mengandung kadar amonia yang tinggi.
Anda masih bisa mendapatkan sumber energi dari bahan pangan lain seperti sayur-sayuran dan produk hewani lain (misalnya, telur maupun susu).
Konsumsi minuman beralkohol dalam waktu lama (bahkan dengan dosis kecil pun) dapat mengakibatkan kerusakan pada hati. Oleh sebab itu, kebiasaan ini harus Anda hentikan.
Jenis obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi lagi oleh penderita meliputi obat golongan sedatif atau narkotika. kedua obat ini dapat menyebabkan kerusakan hati.
Anda butuh membuang zat beracun secara rutin dari tubuh. Salah satunya dengan buang air besar yang teratur.
Untuk itu, perbanyaklah konsumsi serat seperti sayur dan buah serta kurangi makan daging-dagingan. Langkah ini bertujuan memperlancar buang air besar Anda.
Jika pengobatan dilakukan dengan baik, ensefalopati jenis ini hanya akan memasuki derajat 1 dan 2. Namun bila tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat berkembang hingga ke fase 3 dan 4. Kekambuhan juga bisa terjadi.
Cara mencegah ensefalopati hepatik dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gangguan kesadaran dan mental. Misalnya, perubahan kepribadian, linglung, sering mengantuk, bahkan tidak sadarkan diri.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Ketika merasakan gejala, Anda mungkin akan ke dokter umum terlebih dulu. Bila mencurigai kondisi Anda sebagai ensefalopati hepatik, dokter umum bisa merujuk Anda ke doker spesialis penyakit dalam. Dengan ini, Anda akan mendapatkan diagnosis dan penanganan yang lebih komprehensif.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved