1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gejala ensefalopati bisa bervariasi
Encephalopathy atau snsefalopati adalah istilah yang digunakan untuk kerusakan atau malfungsi otak. Gejalanya bisa bervariasi, dari yang ringan hingga parah.
Gejala ensefalopati ringan dapat berupa hilang ingatan atau perubahan kepribadian. Sementara pada kondisi yang lebih parah, keluhannya bisa meliputi demensia (pikun), kejang, koma, dan kematian.
Dalam banyak kasus, klasifikasi penyakit ini tergantung pada penyebab atau kondisi khusus yang memicu malfungsi otak. Contohnya, ensefalopati anoksia yang berarti kerusakan otak karena kekurangan oksigen dan ensefalopati hepatik yang berarti kerusakan otak akibat penyakit hati.
Selain itu, klasifikasi ensefalopati ini juga menjelaskan kondisi tubuh atau sindrom yang mengarah pada serangkaian kerusakan otak tertentu. Hal tersebut misalnya terkajadi pada ensefalopati metabolik dan ensefalopati Wernicke.
Gejala ensefalopati dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
Penderita ensefalopati dapat mengalami gangguan ingatan atau kesulitan fokus. Kesulitan dalam menyelesaikan masalah pun bisa terjadi. Gejala-gejala ini biasanya disadari oleh orang di sekeliling pengidap.
Perubahan kepribadian juga merupakan salah satu gejala ensefalopati. Contohnya, penderita yang menjadi lebih terbuka, merasa lesu, dan mengantuk.
Beberapa kondisi medis bisa menjadi penyebab ensefalopati meliputi:
Diagnosis ensefalopati yang dilakukan akan tergantung pada gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan. Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini antara lain:
Tes darah dapat menyediakan informasi mengenai infeksi, anemia, kekurangan vitamin, kadar elektrolit, glukosa, serta fungsi ginjal dan hati.
Jika memungkinkan, pemeriksaan narkoba dan alkohol dapat disarankan guna memastikan kondisi ini.
Pemeriksaan pencitraan yang bisa dilakukan meliputi X-ray, CT scan dan MRI.
Lumbal pungsi merupakan pengambilan sampel cairan dari tulang belakang. Tes ini dapat membantu dalam mendeteksi infeksi, perdarahan, dan peradangan, juga kadar protein, zat kimia, dan serta yang abnormal.
Advertisement
Cara mengobati ensefalopati bervariasi dan sangat tergantung pada penyebabnya. Bentuk penanganannya bisa berupa:
Obat diberikan oleh dokter untuk menangani gejala.
Operasi juga bisa direkomendasikan untuk mengatasi penyebab ensefalopati.
Dokter dapat merekomendasikan suplemen nutrisi untuk memperlambat kerusakan pada otak.
Dokter dapat menyarankan pola makan khusus bagi pasien guna mengatasi penyebab yang spesifik.
Dalam kasus tertentu, misalnya otak tidak menerima cukup oksigen, penderita bisa mengalami koma. Pada kondisi ini, dokter akan menganjurkan penggunaan alat-alat khusus guna mempertahankan fungsi tubuh pasien.
Komplikasi yang muncul akan tergantung pada penyebab utama penyakit ini. Beberapa contohnya meliputi:
Ensefalopati yang diturunkan tidak dapat dicegah, sementara jenis lainnya bisa dicegah. Cara mencegah ensefalopati yang bisa dilakukan meliputi:
Konsultasikan ke dokter bila mengalami gejala ensefalopati. Jika sudah menjalani pengobatan untuk penyakit otak, waspadai tanda-tanda seert kebingungan yang berat, disorientasi berat, serta koma.
Pasalnya, gejala-gejala tersebut bisa menandakan kondisi gawat darurat dan membutuhkan bantuan medis secepat mungkin.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis ensefalopati agar penanganan yang tepat bisa diberikan
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved