logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kandungan

Eklampsia

1 Jun 2021

| Maria Yuniar

Ditinjau oleh dr. Widiastuti

Eklampsia dapat menyebabkan kejang pada masa kehamilan

Eklampsia adalah komplikasi berat dari pre-eklampsia.

Pengertian eklampsia

Eklampsia adalah komplikasi parah dari preeklampsia yang mengakibatkan ibu hamil mengalami kejang-kejang akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).

Eklampsia umumnya terjadi setelah usia kehamilan setelah 20 minggu. Kondisi ini tergolong langka dan hanya berdampak pada 3 persen pasien preeklampsia. 

Eklampsia bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan memerlukan tindakan medis sesegera mungkin.

Tanda dan gejala eklampsia

Karena preeklampsia bisa berujung pada eklampsia, penderitanya kemungkinan mengalami gejala dari kedua kondisi medis tersebut. 

Berikut adalah sejumlah gejala preeklampsia yang umumnya terjadi. 

  • Tekanan darah meningkat
  • Bengkak di wajah, kaki, dan tangan
  • Sakit kepala
  • Peningkatan berat badan yang berlebihan
  • Mual dan muntah
  • Gangguan penglihatan, termasuk hilang penglihatan atau penglihatan kabur
  • Sulit buang air kecil
  • Sakit perut, khususnya di bagian kanan atas. 

Penderita eklampsia bisa mengalami berbagai gejala di atas, atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali sebelum kondisi ini muncul. 

Apabila preeklampsia berkembang menjadi eklampsia, berikut adalah sejumlah gejala yang dapat dialami penderitanya. 

  • Kejang
  • Hilang kesadaran
  • Gelisah.

Dalam beberapa kasus, ibu hamil bisa mengalami impending eclampsia yang ditandai dengan gejala-gejala berikut ini.

  • Tekanan darah yang semakin tinggi
  • Sakit kepala yang semakin parah
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut, khususnya di bagian kanan atas
  • Tangan dan kaki membengkak
  • Masalah penglihatan
  • Frekuensi dan jumlah urine berkurang
  • Peningkatan kadar protein dalam urine. 

BACA JUGA: Memahami Preeklamsia dan Eklamsia, Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Penyebab eklampsia

Penyebab eklampsia belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa hal yang berpotensi memicu masalah ini.

  • Masalah pada pembuluh darah
  • Gangguan pada otak dan sistem saraf 
  • Pola makan
  • Faktor genetik. 

Faktor risiko eklampsia

Sementara itu, berikut adalah beberapa faktor risiko eklampsia. 

  • Pernah menderita preeklampsia sebelumnya
  • Mengidap hipertensi gestasional atau kronis
  • Riwayat keluarga dengan preeklampsia atau eklampsia
  • Obesitas
  • Berusia lebih dari 35 tahun atau lebih muda dari 20 tahun
  • Hamil kembar dua atau tiga
  • Hamil untuk yang pertama kalinya
  • Mengidap diabetes atau kondisi lain yang berdampak pada pembuluh darah
  • Menderita penyakit ginjal. 

Diagnosis eklampsia

Dokter kandungan akan mendiagnosis eklampsia berdasarkan gejala kejang yang dialami ibu hamil. 

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan, tes darah dan pemantauan tekanan darah secara teratur. 

Berikut adalah beberapa tes penunjang yang umumnya direkomendasikan untuk mendiagnosis eklampsia. 

  • Tes darah. Dokter akan melakukan beberapa tipe tes darah untuk mendiagnosis eklampsia, misalnya hitung darah lengkap yang mengukur banyaknya sel darah merah yang terdapat dalam darah, serta penghitungan trombosit untuk menghitung fungsi pembekuan darah. Tes ini juga membantu memeriksa fungsi ginjal dan hati
  • Tes kreatinin. Kreatinin adalah produk buangan yang dihasilkan otot. Ginjal akan menyaring kreatinin dari darah. Namun, kadar kreatinin berlebih tetap berada di dalam darah jika glomerulus atau penyaring di ginjal rusak. Tingginya kadar kreatinin dalam darah dapat mengindikasikan preeklampsia meskipun tidak mutlak.
  • Tes urine. Dokter akan melakukan tes urine untuk memeriksa protein dan laju ekskresi.

Advertisement

Cara mengobati eklampsia

Penanganan eklampsia yang terbaik adalah persalinan. Apabila janin berusia 37 minggu atau lebih, menginduksi persalinan dianggap sebagai opsi penanganan terbaik. 

Namun, ibu hamil mungkin masih bisa melahirkan secara normal atau lewat vagina apabila ia dan janinnya berada dalam kondisi yang stabil. 

Di samping itu, terdapat beberapa obat yang dapat diberikan dokter untuk mengatasi eklampsia selama kehamilan.

  • Obat-obatan antikonvulsan atau infus magnesium sulfat untuk mencegah kejang. 
  • Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. 
  • Obat-obatan kortikosteroid untuk membantu mengembangkan dan memperkuat paru-paru janin. 

BACA JUGA: 10 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Komplikasi eklampsia

Ibu hamil yang menderita eklampsia berisiko mengalami berbagai komplikasi berikut.

  • Solusio plasenta
  • Lahir prematur
  • Masalah pada pembekuan darah
  • Stroke
  • Bayi terlahir dalam keadaan meninggal dunia
  • Kematian. 

Cara mencegah eklampsia

Penanganan preeklampsia yang tepat dapat menurunkan risiko terjadinya eklampsia. 

Selain itu, menghadiri pemeriksaan prenatal secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat, juga bisa membantu mengurangi risiko eklampsia. 

Kendati demikian, terdapat beberapa kondisi medis (sebagiannya tidak dapat dikontrol atau dicegah) yang bisa meningkatkan risiko preeklampsia dan eklampsia. 

Jika ini kasusnya, dokter bisa menyarankan konsumsi aspirin dalam dosis kecil di trimester pertama kehamilan untuk mengurangi risiko preeklampsia. 

BACA JUGA: 10 Jus Penurun Darah Tinggi saat Hamil yang Aman Dikonsumsi

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera kunjungi rumah sakit apabila Anda mengalami kasus kejang baru selama kehamilan. 

Selain itu, berikut adalah gejala lain yang memerlukan tindakan medis sesegera mungkin.

  • Sakit kepala parah
  • Perdarahan vagina
  • Hilangnya penglihatan atau penglihatan ganda
  • Sakit perut parah
  • Muntah
  • Merasa bahwa janin lebih jarang bergerak atau tidak bergerak sama sekali.

Advertisement

ibu dan anakkesehatan kandungankehamilanmenjaga kehamilanmasalah kehamilanpreeklampsiaeklampsia

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved