1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Widiastuti
Eklampsia adalah komplikasi berat dari pre-eklampsia.
Eklampsia adalah komplikasi parah dari preeklampsia yang mengakibatkan ibu hamil mengalami kejang-kejang akibat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Eklampsia umumnya terjadi setelah usia kehamilan setelah 20 minggu. Kondisi ini tergolong langka dan hanya berdampak pada 3 persen pasien preeklampsia.
Eklampsia bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan memerlukan tindakan medis sesegera mungkin.
Karena preeklampsia bisa berujung pada eklampsia, penderitanya kemungkinan mengalami gejala dari kedua kondisi medis tersebut.
Berikut adalah sejumlah gejala preeklampsia yang umumnya terjadi.
Penderita eklampsia bisa mengalami berbagai gejala di atas, atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali sebelum kondisi ini muncul.
Apabila preeklampsia berkembang menjadi eklampsia, berikut adalah sejumlah gejala yang dapat dialami penderitanya.
Dalam beberapa kasus, ibu hamil bisa mengalami impending eclampsia yang ditandai dengan gejala-gejala berikut ini.
BACA JUGA: Memahami Preeklamsia dan Eklamsia, Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Penyebab eklampsia belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa hal yang berpotensi memicu masalah ini.
Sementara itu, berikut adalah beberapa faktor risiko eklampsia.
Dokter kandungan akan mendiagnosis eklampsia berdasarkan gejala kejang yang dialami ibu hamil.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan, tes darah dan pemantauan tekanan darah secara teratur.
Berikut adalah beberapa tes penunjang yang umumnya direkomendasikan untuk mendiagnosis eklampsia.
Advertisement
Penanganan eklampsia yang terbaik adalah persalinan. Apabila janin berusia 37 minggu atau lebih, menginduksi persalinan dianggap sebagai opsi penanganan terbaik.
Namun, ibu hamil mungkin masih bisa melahirkan secara normal atau lewat vagina apabila ia dan janinnya berada dalam kondisi yang stabil.
Di samping itu, terdapat beberapa obat yang dapat diberikan dokter untuk mengatasi eklampsia selama kehamilan.
BACA JUGA: 10 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang menderita eklampsia berisiko mengalami berbagai komplikasi berikut.
Penanganan preeklampsia yang tepat dapat menurunkan risiko terjadinya eklampsia.
Selain itu, menghadiri pemeriksaan prenatal secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat, juga bisa membantu mengurangi risiko eklampsia.
Kendati demikian, terdapat beberapa kondisi medis (sebagiannya tidak dapat dikontrol atau dicegah) yang bisa meningkatkan risiko preeklampsia dan eklampsia.
Jika ini kasusnya, dokter bisa menyarankan konsumsi aspirin dalam dosis kecil di trimester pertama kehamilan untuk mengurangi risiko preeklampsia.
BACA JUGA: 10 Jus Penurun Darah Tinggi saat Hamil yang Aman Dikonsumsi
Segera kunjungi rumah sakit apabila Anda mengalami kasus kejang baru selama kehamilan.
Selain itu, berikut adalah gejala lain yang memerlukan tindakan medis sesegera mungkin.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved