1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Widiastuti
Eklampsia adalah komplikasi berat dari pre-eklampsia.
Eklampsia adalah komplikasi berat dari pre-eklampsia. Meski jarang ditemui, ini merupakan kondisi serius, saat tekanan darah tinggi menyebabkan kejang pada masa kehamilan. Kejang disebabkan oleh gangguan pada aktivitas otak yang dapat menyebabkan penurunan kewaspadaan dan kejang (gemetar hebat). Eklampsia dialami satu dari 200 wanita yang terkena pre-eklampsia. Orang dapat menderita eklampsia meskipun tidak memiliki riwayat kejang.
Karena pre-eklampsia dapat menyebabkan eklampsia, penderitanya akan mengalami gejala yang hampir serupa. Namun beberapa gejala dapat disebabkan karena kondisi lain seperti penyakit ginjal atau diabetes. Sangat penting untuk memberitahukan dokter mengenai kondisi yang dimiliki, sehingga dokter dapat mengeliminasi penyebab lain.
Berikut ini adalah gejala preeklampsia.
Call your provider or go to the emergency room if you have any symptoms of eclampsia or preeclampsia. Emergency symptoms include seizures or decreased alertness.
Seek medical care right away if you have any of the following:
Pasien dengan eklampsia dapat merasakan gejala seperti yang disebutkan diatas, atau bahkan tanpa gejala sama sekali, sebelum mengalami episode eklampsia. Yang menjadi gejala umum dari eklampsia adalah:
Eklampsia biasanya didahului oleh pre-eklampsia dengan gejala khas, yaitu hipertensi (tekanan darah yang tinggi) dan adanya protein pada urine pada saat kehamilan, dan setelah persalinan, walaupun kondisi ini sangat jarang terjadi. Jika kondisi pre-eklampsia memburuk dan mengenai otak sehingga menyebabkan kejang, kondisi ini telah memasuki eklampsia. Penyebab utama eklampsia tidak diketahui, tetapi diperkirakan akibat pembentukan dan fungsi yang abnormal dari plasenta. Wanita hamil yang pernah atau sedang mengalami pre-eklampsia, mempunyai risiko untuk terserang eklampsia.
Faktor risiko lain yang mempengaruhinya termasuk:
Komplikasi
Wanita dengan eklampsia atau pre-eklampsia memiliki risiko tinggi terhadap:
Jika seorang wanita didiagnosis mengalami pre-eklampsia atau memiliki riwayat pre-eklampsia, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan kemungkinan terjadi atau berulangnya pre-eklampsia, termasuk kondisi yang memburuk. Jika wanita hamil tersebut tidak mengalami pre-eklampsia, dokter tetap akan melakukan pemeriksaan untuk pre-eklampsia, untuk menentukan penyebab kejang. Pemeriksaan yang dilakukan termasuk:
Advertisement
Dokter bisa mempertimbangkan beratnya penyakit dan tingkat kematangan bayi ketika merekomendasikan waktu kelahiran bagi pasien. Jika didiagnosis pre-eklampsia ringan, pasien akan mendapatkan pantauan serta obat-obatan dari dokter untuk mencegah eklampsia. Langkah ini dilakukan untuk membantu menjaga tekanan darah sampai bayi sudah siap untuk dilahirkan.
Dokter akan menyarankan persalinan lebih awal pada pasien yang menderita pre-eklampsia berat atau eklampsia. Rencana perawatan pun bergantung dari kondisi kehamilan dan beratnya penyakit. Pasien akan menjalani perawatan di rumah sakit hingga melahirkan.
Pasien bisa mendapatkan obat antikejang dan obat penurun tekanan darah. Selain itu, bayi di dalam rahim akan mendapatkan suntikan steroid untuk mempercepat kematangan paru-paru sebelum dilahirkan.
Perawatan medis selama masa kehamilan sangat penting dalam mencegah komplikasi. Hal ini memungkinkan masalah seperti pre-eklampsia dapat terdeteksi dan pasien bisa mendapatkan pengobatan lebih awal. Pengobatan terhadap pre-eklampsia dapat mencegah eklampsia.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved