1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ejakulasi dini adalah masalah yang umum dan bisa diobati.
Ejakulasi dini merupakan kondisi di mana pelepasan air mani (ejakulasi) menjadi lebih cepat dari yang diharapkan. Sekitar 1 dari 3 pria berusia 18 sampai 59 tahun mengalami kondisi ini. Ejakulasi dini juga masuk ke dalam disfungsi seksual di mana seseorang tidak mampu untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang dapat memuaskan aktivitas seksual.
Gejala yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah ketidakmampuan menahan keluarnya sperma dan air mani selama lebih dari satu menit setelah penetrasi seksual. Hal tersebut juga dapat terjadi pada saat masturbasi. Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Lebih lanjut, kondisi ini dapat berakhir menjadi kondisi jangka panjang jika muncul stres atau rasa frustrasi pada kondisi psikis penderita. Selain itu, gejala psikis lain yang dapat muncul ialah menghindari berhubungan intim, rasa percaya diri terhadap hubungan jadi berkurang, kesulitan dalam berhubungan interpersonal, kegelisahan, rasa malu, serta depresi.
Penyebab ejakulasi dini dapat dibagi menjadi 2, yaitu karena faktor psikologis atau karena faktor medis (memiliki suatu kondisi/penyakit lain). Faktor psikologis yang dapat menyebabkan ejakulasi dini antara lain:
Faktor-faktor psikologis tadi dapat mempengaruhi pria yang sebelumnya tidak mengalami kondisi tersebut. Merekalah yang mengalami ejakulasi dini sekunder (didapat). Akan tetapi, kebanyakan faktor penyebab ejakulasi dini primer (jangka panjang) juga faktor psikologis. Ejakulasi dini primer juga memiliki penyebab-penyebab tertentu seperti misalnya pendidikan seksual yang ketat, pengalaman traumatis terkait hubungan seksual, atau pembiasaan (contohnya seorang remaja yang terbiasa bermasturbasi dengan cepat karena takut tertangkap basah oleh orang lain, sehingga ia terbiasa cepat pula dalam mencapai/mengalami orgasme).
Sementara faktor-faktor medis yang dapat menyebabkan ejakulasi dini, antara lain:
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ejakulasi dini, antara lain:
Untuk mendiagnosis ejakulasi dini, dokter biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, juga tes darah untuk memeriksa kadar hormon testosteron atau tes lainnya. Dokter dapat menyarankan berkonsultasi dengan ahli urologi atau spesialis dalam disfungsi seksual (andrologi).
Selain itu, ada yang disebut kriteria DSM-5 untuk menentukan apakah seseorang menderita ejakulasi dini. Kriteria DSM-5 tersebut antara lain:
Lebih lanjut, diagnosis juga dapat dilakukan untuk menentukan jenis ejakulasi dini yang dialami penderita, melalui kriteria:
Terakhir, diagnosis juga dapat dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan ejakulasi dini yang dialami penderita, melalui kriteria:
Advertisement
Terdapat beberapa hal yang dapat mengobati ejakulasi dini, seperti:
Ejakulasi dini dapat menyebabkan kondisi lain seperti:
Metode pencegahan ejakulasi dini pada dasarnya mirip dengan metode pengobatan yang telah disebutkan, yaitu pembiasaan supaya ejakulasi tidak terjadi secara prematur/dini.
Hal ini berlaku terutama pada pria yang masih berusia muda, di mana kebiasaan melakukan masturbasi dapat berujung pada ejakulasi dini nantinya jika dilakukan dengan terburu-buru. Cobalah metode-metode yang telah disebutkan di atas seperti pause-squeeze, stop-start, latihan kegel, atau masturbasi sesuai cara yang telah dianjurkan.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan. Ejakulasi dini adalah masalah yang umum dan bisa diobati, sehingga jangan sungkan atau merasa malu untuk membahas masalah kesehatan seksual. Dokter akan membantu Anda untuk mencarikan cara untuk mengobati atau merawat ejakulasi dini Anda.
Sebelum berkonsultasi dengan dokter, sebaiknya Anda membuat beberapa daftar, seperti daftar gejala yang dialami, sejarah seksual, riwayat kesehatan, informasi pribadi, dan pertanyaan untuk dokter, yang meliputi:
Pada saat berkonsultasi, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan, di antaranya adalah:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved