1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Efusi pleura terjadi karena penumpukan cairan di rongga pleura
Efusi pleura adalah suatu kondisi yang menyebabkan penumpukan cairan pada rongga pleura. Pleura merupakan area antara membran pelapis paru-paru dan rongga dada.
Adanya penumpukan cairan di paru-paru dapat menimbulkan masalah pada saluran pernapasan. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk, nyeri dada hingga kesulitan bernapas.
Secara umum, penumpukan cairan di pleura terjadi ketika pleura mengalami iritasi, pembengkakan, atau infeksi. Berbagai kondisi tersebut membagi efusi pleura menjadi dua jenis, yakni transudatif atau eksudatif. Keduanya memiliki penyebab dan pilihan pengobatan yang berbeda.
Secara umum, gejala efusi pleura meliputi:
Berdasarkan jenisnya, penyebab efusi pleura terdiri dari:
Penyebab terjadinya efusi pleura transudatif adalah adanya kebocoran cairan akibat tidak seimbangnya tekanan cairan di dalam rongga pleura. Kejadian ini dapat dipicu oleh beberapa hal seperti:
Efusi pluera eksudatif timbul dari pleura yang mengalami pembengkakan, penyumbatan pembuluh atau infeksi akibat suatu kondisi medis.
Yang termasuk kondisi medis tersebut antara lain:
Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efusi pleura.
Baca juga: 10 Pekerjaan Berisiko untuk Penyakit Paru paru
Untuk menentukan diagnosis efusi pleura, dokter dapat menganjurkan beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan, faktor risiko, serta riwayat penyakit pasien maupun keluarga.
Dokter akan mengetuk dada pasien dan mendengarkannya dengan stetoskop. Bila terdapat penumpukan cairan, bunyi redup seperti berisi cairan akan muncul.
Penumpukan cairan biasanya tampak seperti asap atau bintik-bintik putih pada foto rontgen dada.
CT scan berfungsi menggambarkan seluruh struktur dada dan paru-paru pasien. Hasil tes ini dapat memperlihatkan kondisi rongga dada yang lebih jelas daripada rontgen.
Probe USG akan diletakkan pada dada pasien untuk melihat bagian dalam rongga dada. Prosedur ini juga bisa digunakan sebagai pemandu agar dokter dapat menemukan lokasi cairan pada biopsi.
Torakosintesis dilakukan dengan memasukkan jarum dan kateter di antara tulang rusuk pasien hingga mencapai rongga pleura. Tujuannya adalah mengambil sampel cairan untuk dianalisis di laboratorium.
Baca juga: Apakah Cairan di Paru-Paru Bisa Hilang? Ini Penjelasannya
Advertisement
Cara mengobati efusi pleura yang dianjurkan oleh dokter meiputi:
Proses ini dilakukan untuk membuat paru-paru mengembang dengan baik agar pasien dapat bernapas lebih mudah. Beberapa prosedurnya meliputi:
Tak hanya untuk biopsi, prosedur ini berfungsi mengeluarkan cairan berlebih pada pleura.
Dokter akan membuat sayatan kecil di dinding dada dan memasukkan selang ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan cairan hilang. Selang ini bisa dipasang selama beberapa hari hingga cairan tersebut habis.
Jika efusi pleura terus terjadi, dokter dapat memasang kateter dalam rongga pleura untuk mengeringkan cairan yang telah menumpuk.
Kateter tersebut juga bisa digunakan secara mandiri di rumah pasien. Dokter akan mengajarkan cara dan memberitahukan waktu yang tepat untuk mengeringkan cairan.
Pleurodesis bertujuan menempelkan paru-paru pada dinding dada. Dokter akan menyuntikkan zat khusus ke dalam rongga pleura.
Zat tersebut dapat menimbulkan iritasi pada lapisan pleura, sehingga permukaannya akan lengket dan menyatu. Dengan ini, rongga yang terbentuk di antara lapisan pleura dan cairan yang menumpuk di dalamnya, akan hilang.
Selain untuk mengobati, prosedur ini juga dilakukan agar penumpukan cairan tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Pleural decortication dilakukan untuk mengangkat lapisan pleura dengan membuat sayatan kecil (torakoskopi) atau sayatan besar (torakotomi).
Agar penumpukan cairan tidak kembali terjadi, dokter akan memberikan pengobatan untuk penyebabnya. Berikut contohnya:
Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Cara mencegah efusi pleura dapat dilakukan dengan menjalani pengobatan dini pada penyakit yang berpotensi memicu penumpukan cairan di paru-paru. Namun tidak semua kasusnya bisa dihindari.
Sementara itu, guna menghindari kambuhnya kondisi ini, dokter mungkin dapat menganjurkan pleurodesis.
Segera berkonsultasi dengan dokter atau ke unit gawat darurat apabila Anda mengalami gejala efusi pelura, misalnya sulit bernapas.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter biasanya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis efusi pleura agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved