1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Edema bisa terjadi akibat trauma maupun infeksi
Edema adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan akibat penumpukan cairan pada jaringan tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma, proses peradangan, infeksi, kehamilan, obat-obatan, dan penyakit lain.
Edema bisa ditemukan di seluruh tubuh. Tetapi pembengkakan ini lebih sering terjadi pada tangan, lengan, kaki, dan pergelangan kaki.
Penggunaan obat-obatan dapat dilakukan untuk mengurangi cairan berlebih. Membatasi konsumsi garam pada makanan juga dapat mengurangi edema. Ketika kondisi ini terjadi akibat adanya penyakit yang mendasarinya, penyakit tersebut juga perlu diobati.
Edema pada umumnya terjadi ketika cairan dari dalam pembuluh darah bocor ke jaringan di sekitarnya. Cairan berlebih ini menumpuk dan menyebabkan bengkak pada jaringan. Edema dapat terjadi pada area tubuh tertentu atau bahkan pada seluruh tubuh, sehingga dibedakan menjadi beberapa jenis.
Terdapat beberapa jenis edema berikut:
Edema jenis ini biasanya mempengaruhi kaki dan pergelangan kaki, namun juga dapat terjadi pada lengan. Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah pada sistem peredaran darah, kelenjar getah bening, atau penyakit ginjal.
Edema pedal adalah bengkak yang terdapat pada kaki. Kondisi ini lebih umum ditemukan pada orang lanjut usia dan ibu hamil. Edema pedal membuat penderitanya sulit bergerak karena kaki yang bengkak.
Bengkak pada tangan dan kaki ini sering disebabkan oleh gangguan pada kelenjar getah bening, yang berfungsi menyaring zat sisa dan bakteri dari tubuh.
Kerusakan bisa disebabkan karena pengobatan kanker seperti terapi radiasi dan operasi. Kanker sendiri juga dapat menyumbat kelenjar getah bening dan menyebabkan penumpukan cairan.
Ketika cairan menumpuk pada kantong udara di paru-paru, pulmonary edema (pembengkakan paru-paru karena penumpukan cairan) dapat terjadi. Pada pasien yang mengalami edema paru, terjadi sesak napas yang memberat ketika berbaring.
Denyut jantung meningkat, rasa seperti tercekik, dan batuk dengan dahak yang berbusa bahkan seringkali bercampur darah juga dapat terjadi.
Edema serebri merupakan kondisi medis yang serius ketika cairan menumpuk di otak. Kondisi ini dapat terjadi karena trauma, pembuluh darah otak yang tersumbat atau pecah, tumor, atau reaksi alergi.
Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk pada bagian mata yang bernama makula. Makula adalah jaringan peka cahaya yang terletak di bagian tengah retina. Edema makula dapat terjadi ketika pembuluh darah retina yang rusak mengalami kebocoran cairan ke area sekitarnya.
Gejala edema tergantung dari lokasi dan jumlah akumulasi cairan yang tertahan pada jaringan. Namun, umumnya pada penderita yang mengalami edema, dapat timbul gejala seperti:
Pada edema yang berat dapat muncul gejala yang membahayakan seperti kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada.
Penyebab edema adalah cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah bocor dan keluar ke jaringan. Cairan berlebih menumpuk di jaringan sekitarnya, menyebabkan pembengkakan.
Edema dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti:
Pada kondisi tertentu, edema juga dapat disebabkan oleh kondisi penyakit yang lebih serius seperti:
Edema adalah gejala reaksi alergi yang umum. Pembuluh darah mengeluarkan cairan ke area tubuh sekitarnya sebagai respon terhadap alergen (zat yang menyebabkan alergi).
Pada pasien dengan gagal jantung, satu atau lebih rongga jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, darah dapat menumpuk di kaki dan pergelangan kaki, menimbulkan bengkak.
Gagal jantung juga dapat menyebabkan bengkak pada perut. Pada beberapa kasus, edema paru dengan gejala sesak napas juga dapat terjadi.
Sirosis hari dapat menyebabkan penumpukan cairan pada perut (asites) dan kaki.
Trauma kepala dapat menyebabkan edema serebri. Kondisi lain seperti hiponatremia (kadar natrium yang rendah di darah), tumor otak, dan hidrosefalus juga dapat menyebabkan edema serebri.
Kerusakan pada pembuluh darah kecil pada ginjal dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Pada sindrom nefrotik, kadar protein albumin yang rendah dapat menyebabkan penumpukan cairan dan edema.
Pasien dengan insufisiensi vena kronik mengalami kerusakan pada katup vena di kaki. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan di kaki dan edema kaki. Bengkak pada satu sisi kaki secara mendadak disertai nyeri pada betis bisa disebabkan oleh trombosis vena dalam. Bila hal ini terjadi, hubungi dokter sesegera mungkin.
Pembuluh darah limfatik membantu membuang cairan berlebih dari jaringan. Gangguan pada sistem pembuluh darah limfatik menyebabkan edema.
Adanya defisiensi protein dari makanan pada watu yang lama dapat menyebabkan penumpukan cairan dan edema.
Faktor risiko edema dapat berupa:
Umumnya edema tidak memerlukan diagnosis. Diagnosis edema lebih ditekankan pada kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya kondisi ini. Untuk memahami hal tersebut, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.
Bila perlu, pemeriksaan lain seperti foto rontgen dada, USG, MRI, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan urine akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti penyakit yang menimbulkan edema.
Advertisement
Cara mengobati edema akan ditentukan berdasarkan penyebabnya, sehingga kondisi ini dapat ditangani dengan baik.
Beberapa penanganan edema yang bisa dianjurkan oleh dokter meliputi:
Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi edema antara lain:
Berdiskusilah dahulu dengan dokter sebelum melakukan pengobatan mandiri di rumah.
Pengobatan medis tergantung pada penyebabnya.
Edema karena kehamilan perlu diperiksa lebih lanjut karena penumpukan cairan yang signifikan dapat berbahaya.
Obat jenis diuretik dapat diberikan bersamaan dengan obat-obatan lain untuk meningkatkan fungsi jantung.
Menghentikan konsumsi alkohol, mengurangi asupan garam, dan obat diuretik dapat memperbaiki gejala.
Obat diuretik dapat membantu pada lymphedema awal. Stoking kompresi juga disarankan.
Obat yang menyebabkan edema dapat diganti atau dihentikan.
Komplikasi edema dapat berupa:
Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah edema terjadi kembali. Namun, selalu konsultasikan tindakan-tindakan ini pada dokter yang merawat Anda sebelum melakukan tindakan-tindakan pencegahan tersebut. Cara pencegahan edema dapat berupa:
Menggerakkan otot pada daerah yang terkena edema, bisa membantu memompa kelebihan cairan kembali ke jantung. Tanyakan pada dokter mengenai gerakan yang dapat dilakukan dan aman untuk mengurangi edema pada anggota tubuh Anda.
Elevasi atau meninggikan anggota tubuh yang terkena edema lebih tinggi dari posisi jantung, selama beberapa kali dalam sehari.
Langkah ini dilakukan untuk membantu dalam menggerakkan kelebihan cairan yang timbul karena edema
Jika salah satu anggota tubuh Anda terkena edema, dokter akan menyarankan Anda untuk memakai stoking kompresi atau sarung tangan yang biasanya dipakai setelah edema mereda, untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut.
Mengurangi konsumsi garam juga bisa dipraktikkan. pasalnya garam memiliki dampak menahan cairan tubuh dan dapat memperparah edema.
Berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda mengalami bengkak, kulit yang mengendur atau mengkilap, atau terbentu cekungan pada kulit ketika kulit yang mengalami edema ditekan selama beberapa detik.
Segeralah menghubungi dokter bila Anda mengalami sesak napas dan nyeri dada. Kondisi ini bisa menjadi tanda edema paru yang membutuhkan penanganan segera.
Bila Anda mengalami nyeri kaki dan bengkak yang tidak membaik setelah duduk dalam jangka waktu lama, segera hubungi dokter. Hal ini dapat menandakan adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah kaki (trombosis vena dalam).
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis edema. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved