1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Dwarfisme memicu kondisi kerdil
Dwarfisme adalah kondisi yang ditandai dengan perawakan tubuh yang terlampau pendek. Mereka yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki tinggi badan saat dewasa di bawah 147 cm.
Kondisi ini mungkin akan memengaruhi psikologis penderitanya. Oleh karena itu, penting sekali menggambarkan situasi ini dengan baik agar tidak menyinggung. Umumnya, kata-kata perawakan pendek atau kecil lebih diterima.
Hindarilah menggunakan panggilan kerdil kepada mereka yang menderita dwarfisme. Panggilan tersebut biasa dianggap melecehkan dan menghina para penderita gangguan ini.
Gangguan ini sendiri berbeda dengan perawakan pendek familial. Istilah tersebut mengacu pada kondisi tinggi badan seseorang yang pendek namun masih masuk kategori normal. Sebab, penderita keadaan tersebut memiliki perkembangan tulang yang normal.
Ada dua tipe dwarfisme, yaitu:
Pengidap dwarfisme proporsional memiliki tubuh sesuai proporsi dengan tungkai (lengan dan kaki) yang sama seperti orang biasa, tapi ukurannya lebih kecil.
Sesuai namanya, penderita drarfisme ini memiliki beberapa bagian tubuh yang kecil, sementara bagian tubuh lain berukuran normal atau di atas rata-rata.
Tanda dan gejala dwarfisme, selain perawakan pendek, dapat bervariasi tergantung dari jenis kelainan yang muncul.
Kebanyakan orang dengan dwarfisme memiliki kelainan yang menyebabkan perawakan pendek yang tidak proporsional. Biasanya, orang tersebut memiliki ukuran badan yang rata-rata dan kaki atau tangan yang pendek, tetapi beberapa orang memiliki tubuh dan tangan kaki yang pendek.
Pada kelainan ini, kepala tampak lebih besar dibandingkan dengan tubuh. Hampir semua orang dengan dwarfisme tidak proporsional memiliki tingkat kepintaran yang normal, kecuali jika ada kelainan lain, seperti kelebihan cairan di rongga otak (hidrosefalus).
Penyebab umum dwarfisme adalah akondroplasia, yang menyebabkan dwarfisme tidak proporsional. Akondroplasia merupakan kelainan genetik yang bukan diturunkan dari orangtua. Tidak jarang, penderita akondroplasia memiliki orangtua dengan tinggi rata-rata normal. Akondroplasia dapat menunjukkan gejala dan tanda, seperti:
Dwarfisme yang proporsional biasanya diakibatkan oleh penyakit saat lahir atau kanak-kanak yang menimbulkan gangguan tumbuh kembang. Hal tersebut mengakibatkan kepala, badan, dan tangan kaki berbentuk kecil, tetapi tetap proporsional satu sama lain.
Umumnya dwarfisme proporsional disebabkan oleh kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone), misalnya akibat kelenjar pituitari yang gagal memproduksi pasokan hormon pertumbuhan. Tanda dwarfisme yang proporsional meliputi:
Penyebab dwarfisme yang proporsional adalah kurangnya produksi hormon pertumbuhan yang cukup. Beberapa kelainan genetik, seperti Sindrom Turner, Sindrom Noonan, dan Sindrom Prader-Willi juga dapat menyebabkan dwarfisme yang proporsional.
Dwarfisme proporsional berbeda dari perawakan pendek. Perawakan pendek bukan berarti dwarfisme, meski tinggi tubuh di bawah rata-rata. Orang dengan perawakan pendek biasanya lahir dari orangtua yang juga pendek.
Penyebab umum dwarfisme tidak proporsional adalah kondisi genetik yang disebut akondroplasia. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tulang yang buruk sehingga lengan dan paha pendek.
Sebanyak 80% anak dengan akondroplasia memiliki orangtua dengan tinggi normal, jadi kondisi ini belum tentu diturunkan dari orangtua. Kondisi ini diturunkan secara autosomal dominan, yang berarti ada kemungkinan penderita akondroplasia menurunkan kondisi ini kepada anaknya.
Dokter anak akan memeriksa sejumlah faktor terkait dengan pertumbuhan anak, serta menentukan apakah dia memiliki penyakit dwarfisme.
Dalam beberapa kasus, dwarfisme tidak proporsional mungkin dicurigai saat pemeriksaan kehamilan dengan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa:
Bagian rutin dari pemeriksaan kesehatan bayi adalah pengukuran tinggi, berat, dan lingkar kepala. Setiap kunjungan, dokter anak akan menandai ukuran pada grafik untuk menunjukkan pertumbuhan anak.
Banyak fitur wajah dan tulang yang terkait dengan penyakit dwarfisme. Penampilan anak juga akan membantu dokter untuk membuat diagnosis.
Tes radiologi. Dokter akan melakukan pemeriksaan melalui sinar X dan MRI yang dapat menunjukkan gangguan pertumbuhan tulang dan kelainan lain, seperti kelenjar pituitari yang abnormal.
Tes genetik sering tidak dibutuhkan untuk membuat diagnosis akurat. Dokter dapat menyarankan tes hanya untuk membedakan kemungkinan diagnosis ketika bukti lain tidak jelas atau sebagai bagian dari rencana keluarga jangka panjang.
Jika dokter percaya bahwa anak memiliki sindrom Turner, tes laboratorium akan dilaksanakan dengan mengambil kromosom X yang ada di sel darah.
Dokter anak akan memeriksa riwayat dari saudara, orangtua, kakek-nenek, atau anggota keluarga lain untuk membantu menentukan apakah kisaran rata-rata tinggi di dalam keluarga.
Dokter akan melakukan tes untuk mengetahui level hormon pertumbuhan atau hormon lain yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Advertisement
Tujuan perawatan dwarfisme adalah untuk mengatasi komplikasi dan memaksimalkan fungsi tubuh. Berikut beberapa jenis perawatan yang dapat dilakukan:
Operasi dapat disarankan untuk:
Untuk individu dengan dwarfisme karena kekurangan hormon pertumbuhan, pengobatan dengan suntikan hormon dapat membantu meningkatkan tinggi badan. Pada kebanyakan kasus, anak menerima suntikan secara rutin selama beberapa tahun sampai mereka mencapai tinggi maksimum, seringkali sesuai dengan tinggi kisaran dewasa rata-rata pada keluarga mereka.
Perawatan dapat berlanjut sepanjang masa remaja dan masa dewasa awal untuk memastikan pematangan, seperti peningkatkan otot atau lemak yang layak. Beberapa individu membutuhkan terapi. Perawatan mungkin dilengkapi dengan hormon terkait lainnya jika diperlukan.
Komplikasi gangguan yang berhubungan dengan penyakit dwarfisme dapat bervariasi. Tapi beberapa jenis komplikasi sering terjadi meliputi:
Komplikasi pada dwarfisme yang tidak proporsional:
Pada kasus ini, komplikasi biasanya disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan organ. Contoh, masalah jantung atau perkembangan fisik dan fungsi sosial yang seringkali terjadi pada sindrom Turner, tidak adanya pematangan seksual (tanda pubertas) yang terkait dengan kurangnya hormon pertumbuhan.
Karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti, cara mencegah dwarfisme juga tidak tersedia.
Tanda dan gejala dari dwarfisme tidak proporsional seringkali muncul saat kelahiran atau bayi. Temui dokter anak jika Anda khawatir mengenai pertumbuhan anak dan perkembangannya.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis dwarfisme agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved