Duodenitis adalah iritasi atau peradangan pada usus dua belas jari atau duodenum. Usus ini terletak tepat di bawah lambung.
Gejala duodenitis seringkali sangat mengganggu penderitanya. Namun beruntungnya kondisi ini jarang memicu komplikasi serius dan dapat disembuhkan.
Duodenitis dapat terjadi pada siapa saja, tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Kondisi ini bisa bersifat akut (hanya berlangsung sementara) dan kronis (berlangsung dalam waktu lama).
Duodenitis memiliki gejala yang hampir sama dengan gastritis (peradangan atau iritasi pada lambung). Gejala ini umumnya meliputi:
Pada kasus yang berat, dapat terjadi perdarahan pada duodenum. Perdarahan ini menyebabkan tinja berwarna hitam dan muntahan berwarna gelap.
Penyebab duodenitis dan gastritis yang tersering adalah bakteri bernama Helicobacter pylori. Infeksi bakteri ini dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi H.pylori.
Selain penyebab paling sering tersebut, peradangan pada usus dua belas jari juga bisa terjadi akibat hal-hal di bawah ini:
Diagnosis duodenitis akan dilakukan dengan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar keluhan yang Anda rasakan.
Bagian perut yang sakit akan diperiksa oleh dokter. Dokter bisa menggunakan tangan saja, mengetuk-ketukan jari di atas perut atau mendengarkan bunyi usus dengan menggunakan stetoskop.
Kedua tes ini bertujuan mengevaluasi ada tidaknya infeksi bakteri H.pylori dalam tubuh penderita atau infeksi karena kuman lain.
Pada tes napas urea, Anda akan diminta untuk mengonsumsi tablet atau cairan, dan meniup udara ke dalam kantong. Dokter kemudian mengevaluasi apakah dalam kantong ini terdapat gas karbondioksida berlebih yang menandakan adanya infeksi H.pylori.
Dalam kasus tertentu, dokter juga bisa menganjurkan prosedur endoskopi. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk melihat lapisan lambung dan duodenum Anda secara langsung.
Endoskopi menggunakan selang endoskop yang memiliki kamera kecil di ujungnya. Selang ini kemudian dimasukkan ke dalam mulut sampai ke lambung dan duodenum penderita untuk mengevaluasi area ini.
Pada pemeriksaan endoskopi, dokter dapat sekaligus melakukan biopsi (pengambilan sampel) jaringan pada lambung atau duodenum. Sampel ini kemudian diperiksa di bawah mikroskop.
Advertisement
Duodenitis biasanya dapat sembuh tanpa menyebabkan komplikasi. Namun bukan berarti penyakit ini boleh dibiarkan begitu saja.
Jenis pengobatan duodenitis akan ditentukan berdasarkan penyebabnya. Pilihan penanganan yang mungkin dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit ini meliputi:
Bila penyebab duodenitis adalah infeksi H.pylori, antibiotik merupakan pilihan penanganan yang akan diberikan oleh dokter.
Dokter bisa meresepkan beberapa jenis antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri ini. Biasanya, obat ini harus dikonsumsi selama dua minggu atau lebih lama.
Menurunkan produksi asam lambung juga penting sebagai pengobatan duodenitis. Obat penetral asam lambung ini meliputi cimetidine, famotidine, ranitidine, serta golongan proton pump inhibitor (seperti lansoprazole, esomeprazole, dan omeprazole).
Untuk meredakan gejala sementara, dokter mungkin meresepkan obat penetral asam lambung atau antasida. Obat ini meliputi kalsium karbonat, magnesium hidroksida, atau kombinasi keduanya.
Namun perlu Anda ingat bahwa konsumsi antasida dalam jangka waktu lama tidak dianjurkan oleh dokter.
Bila mengalami duodenitis, Anda juga sebaiknya mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan seimbang. Langkah ini bisa Anda lakukan beberapa cara berikut:
Komplikasi duodenitis biasanya tidak terjadi. Hal ini terutama jika penyakit ini disebabkan oleh pemakaian obat tertentu atau karena gaya hidup.
Namun jika dibiarkan, komplikasi berupa duodenitis kronis mungkin muncul. Kondisi ini bisa berujung pada penyakit maag dan perdarahan pada lambung.
Dalam kasus yang lumayan jarang, peradangan usus dua belas jari yang kronis bisa mengubah sel dari waktu ke waktu. Perubahan sel pada lapisan perut yang terjadi berkepanjangan berisiko meningkatkan terjadinya kanker perut.
Pencegahan dudenitis bisa Anda lakukan melalui langkah-langkah di bawah ini:
Segera berkonsultasi ke dokter bila gejala yang Anda rasakan tidak membaik atau sembuh setelah dua minggu meski telah minum obat tertentu. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis duodenitis. Dengan ini, penyebabnya akan diketahui dan pengobatan yang tepat bisa Anda peroleh.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved