Duane syndrome (DS) adalah kelainan mata bawaan yang menyebabkan otot dan saraf di sekitar mata tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan terhambatnya gerakan mata.
Duane syndrome merupakan jenis mata juling (strabismus) yang mengakibatkan penderitanya sulit menggerakan mata ke arah samping (arah telinga) atau ke bawah (arah hidung). Saat penderita Duane syndrome mencoba menggerakan mata ke arah tersebut, kelopak mata akan menyempit dan menjadi setengah tertutup.
Berdasarkan jenis gerakan mata yang terganggu, sindrom Duane terbagi ke dalam tiga jenis, antara lain:
Di samping ketiga jenis Duane syndrome di atas, terdapat pula tiga subkategori DS, yang dibedakan berdasarkan arah bola mata penderitanya. Pada sub-kategori A, bola mata mengarah ke dalam (ke arah hidung), pada sub-kategori B bola mata mengarah ke luar (ke telinga), dan pada sub-kategori C bola mata mengarah lurus ke depan.
Kebanyakan kasus DS hanya memengaruhi satu mata saja, meski pada beberapa kasus kondisi ini juga bisa terjadi pada kedua mata. Meski DS tidak menyebabkan kebutaan, namun dalam kasus yang sangat jarang, penyakit ini juga telah dikaitkan dengan masalah tulang, mata, telinga, ginjal, dan sistem saraf.
Duane syndrome adalah penyakit bawaan langka yang dialami oleh penderitanya sejak lahir. Berdasarkan data National Library of Medicine, angka kejadian Duane syndrome dilaporkan berkisar pada 1 dari 1000 orang di seluruh dunia. Kondisi ini menyumbang 1-5% dari semua kasus strabismus.
Karena gerakan mata yang tidak normal, penderita Duane syndrome kerap mengalami gejela berikut:
Pada beberapa kasus, penderita DS juga dapat mengalami gejala lanjutan seperti:
Duane syndrome dapat terjadi akibat saraf yang mengontrol otot mata tidak tumbuh normal atau tidak terbentuk pada saat janin dibentuk. Menurut para ahli, kondisi ini dapat terjadi pada minggu ke-3 hingga ke-6 masa kehamilan.
Akibatnya, beberapa otot mata tidak berfungsi dengan baik. Misalnya otot mata yang seharusnya mengencang malah jadi meregang atau otot mata jadi mengendur ketika seharusnya mengencang.
Adapun yang menyebabkan terjadinya kelainan pembentukan saraf mata pada Duane syndrome tersebut dikaitkan dengan mutasi genetik pada gen CHN1. Gen ini diketahui memainkan peran penting dalam perkembangan awal sistem saraf, termasuk saraf yang mengontrol beberapa otot di sekitar mata (otot ekstraokular).
Kebanyakan kasus Duane syndrome terjadi secara acak meski penderitanya tidak memiliki keluarga dengan riwayat DS. Namun pada kasus yang lebih jarang, Duane syndrome juga dapat diturunkan lewat pola pewarisan autosomal dominan maupun autosomal resesif.
Dalam pola pewarisan autosomal dominan, seorang anak dapat mengalami DS jika mewarisi 1 salinan gen yang bermutasi dari salah satu orangtuanya. .
Sementara pada pola pewarisan autosomal resesif, DS biasanya diturunkan dari orangtua yang carrier, di mana orangtua tersebut tidak menderita sindrom ini tetapi hanya mewariskan gen yang bermutasi.
Baca jawaban dokter: Apa fungsi otot mata?
Keturunan merupakan faktor utama yang diketahui meningkatkan risiko seseorang mengalami Duane syndrome. Selain itu, menurut data Rare Disease Organization, Duane syndrome lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki, perbandingannya sebesar 60:40.
Diagnosis sindrom Duane biasanya dapat dilakukan sejak seseorang masih kanak-kanak karena gejala yang muncul pun cukup jelas.
Dalam mendiagnosis Duane syndrome, dokter akan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh yang meliputi:
Selain itu, dokter juga dapat melakukan prosedur-prosedur berikut untuk memastikan pasien menderita diagnosis Duane syndrome, antara lain:
Baca juga: Jenis Penyakit Mata yang Umum dan Cara Mencegahnya
Advertisement
Pengobatan Duane syndrome akan berfokus untuk:
Dokter biasanya akan menyarankan penggunaan alat-alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak yang dapat membantu mata bergerak lebih normal serta mengarahkan kepala ke posisi alaminya.
Dokter juga akan meresepkan penutup mata khusus yang dibuat untuk mengatasi ambliopia. Penutup mata ini nantinya akan membantu salah satu mata yang lemah agar sama kuatnya dengan mata yang normal.
Operasi otot mata pada Duane syndrome tidak selalu diperlukan karena fungsi saraf dan otot yang mengalami gangguan karena mutasi genetik biasanya tidak dapat dipulihkan.
Namun, pada kasus Duane syndrome yang parah, dokter Anda mungkin merekomendasikan operasi untuk membantu otot-otot mata yang sehat agar dapat menggantikan otot-otot yang terdampak. Dengan operasi tersebut, penderita DS nantinya dapat menyesuaikan posisi mata serta kepala dengan lebih normal.
Penderita Duane syndrome juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Jika Duane syndrome mengakibatkan mata malas pada pasien anak-anak, pemeriksaan mata perlu dilakukan setiap 3 hingga 6 bulan sekali.
Pada beberapa kasus, penderita sindrom Duane dapat juga menderita gangguan lainnya pada mata mereka, seperti:
Cara mencegah Duane syndrome belum diketahui secara pasti. Anda maupun anak Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin guna mendapatkan deteksi dini terkait gangguan mata, termasuk Duane syndrome.
Bagi orangtua yang memiliki riwayat Duane syndrome di keluarganya, Anda dapat melakukan konseling genetik untuk mendiskusikan risiko penurunannya kepada anak.
Baca juga: Kapan Harus Periksa Mata dan Bisakah Periksa Mata Pakai BPJS?
Segera konsultasikan pada dokter mata jika anak Anda memiliki tanda dan gejala Duane syndrome. Kebanyakan kasus Duane syndrome biasanya dapat terdeteksi oleh dokter pada saat anak baru dilahirkan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, pasien dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis sindrom Duane agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved