1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Distrofi otot ditandai dengan kelemahan otot progresif
Distrofi otot adalah sekelompok kelainan pada otot dipengaruhi oleh faktor keturunan. Penyakit ini ditandai dengan kelemahan otot yang progresif atau memburuk seiring waktu, serta penurunan fungsi otot rangka yang mengendalikan pergerakan.
Gangguan ini memiliki beragam jenis, berdasarkan gejala kelemahan otot yang terjadi, usia penderita ketika penyakit mulai terjadi (onset), tingkat perkembangan penyakit, serta faktor genetik.
Beberapa jenis distrofi otot bisa muncul sejak penderita masih bayi dan anak-anak, biasanya pada anak laki-laki. Sementara sebagian lainnya baru muncul setelah penderita dewasa atau lanjut usia (lansia).
Sebagian besar penderita distrofi otot juga akhirnya kehilangan kemampuan untuk berjalan. Namun hingga sekarang, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kondisi ini.
Penanganan hanya bertujuan membantu penderita untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, serta meningkatkan fungsi otot agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
Gejala distrofi otot akan berbeda-beda pada tiap jenis yang dialami oleh penderita. Berikut penjelasannya:
Distrofi otot Duchenne merupakan tipe distrofi otot yang paling sering terjadi pada anak-anak. Kebanyakan penderitanya adalah anak laki-laki dan relatif jarang dialami oleh anak perempuan.
Penderita distrofi ini umumnya memerlukan kursi roda sebelum usia remaja. Harapan hidup penderita diperkirakan sampai akhir masa remaja atau sekitar usia 20 tahun.
Gejala distrofi otot Becker mirip dengan jenis Duchenne, namun lebih ringan. Distrofi otot tipe ini juga lebih sering dialami oleh laki-laki.
Kelemahan otot kerap terjadi pada otot lengan serta tungkai, dan lebih sering muncul saat penderita berusia 11-25 tahun.
Sebagian besar penderita distrofi otot Becker baru membutuhkan penggunaan kursi roda di usia pertengahan 30 tahun atau lebih tua. Bahkan ada sebagian kecil penderita yang benar-benar tidak memerlukan kursi roda sepanjang hidupnya.
Harapan hidup penderita distrofi otot Becker lebih baik daripada distrofi otot Duchenne. Kebanyakan penderitanya bisa bertahan hidup hingga lansia.
Gejala distrofi otot kongenital biasa tampak jelas saat penderita baru lahir sampai usia dua tahun. Orang tua umumnya baru menyadarinya ketika melihat perkembangan motorik dan kontrol otot anaknya yang terlambat.
Harapan hidup penderita distrofi otot kongenita bervariasi. Beberapa penderita distrofi otot kongenital tidak dapat bertahan hidup saat masa bayi, namun juga ada beberapa yang dapat bertahan hidup sampai usia dewasa.
Distrofi otot tipe miotonik juga disebut penyakit Steinert atau distrofia miotonika. Penyakit ini ditandai dengan penderita yang tidak mampu melemaskan otot setelah berkontraksi.
Otot yang terlibat meliputi otot wajah, sistem saraf pusat, kelenjar adrenal, jantung, tiroid, mata, dan saluran pencernaan.
Distrofi otot tipe miotonik paling sering terjadi pada orang berusia 20-30 tahun. Tingkat keparahannya tergantung pada jenis otot yang terkena. Apabila melibatkan otot jantung dan paru, kondisi ini dapat berakibat fatal.
Distrofi otot tipe ini biasanya melibatkan otot wajah, bahu, dan lengan atas dengan gejala yang meliputi:
Gejala kelainan otot ini umumnya pertama muncul saat penderita berusia remaja, namun bisa juga baru muncul di usia 40 tahun.
FSHD biasanya berkembang secara lambat. Kebanyakan penderitanya bisa bertahan hidup hingga tua.
Distrofi otot tipe ini menyebabkan kelemahan dan berkurangnya massa otot. Gejala awal biasa muncul pada otot bahu serta panggul, dan meliputi:
Distrofi otot limb-girdle umumnya menyebabkan penderita mengalami disabilitas saat berusia 20 tahun. Tapi kebanyakan penderita bisa hidup hingga usia tua.
Distrofi otot okulofaringeal mengakibatkan kelemahan pada otot wajah, leher, dan bahu dengan gejala berupa:
Distrofi otot distal melibatkan otot lengan bawah, tangan, dan kaki. Terkadang, otot paru serta jantung juga terlibat. Gejalanya berkembang secara perlahan-lahan dan berupa:
Mungkin saja ada tanda dan gejala distrofi otot yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Baca Juga: Kesulitan menelan ludah dan sakit tenggorokan
Penyebab utama distrofi otot adalah mutasi atau kelainan genetik pada gen tertentu, yang berperan membuat protein untuk melindungi serat otot. Namun pemicu perubahan gen ini tidak ketahui secara pasti.
Kebanyakan mutasi gen tersebut diwariskan dalam keluarga. Namun sebagian perubahan juga bisa terjadi secara spontan sejak penderita dalam kandungan sang ibu, maupun memengaruhi sel telur dari sang ibu.
Beberapa faktor risiko yang memengaruhi terjadinya distrofi otot meliputi:
Orang dengan keluarga kandung yang menderita distrofi otot, akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya kondisi yang sama.
Sebagai contoh, distrofi otot Duchenne lebih sering dialami anak laki-laki daripada perempuan.
Sebagian distrofi otot bisa terjadi sejak anak-anak, sementara jenis lainnya dapat dialami ketika penderita sudah dewasa.
Diagnosis distrofi otot dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:
Dokter akan menanyakan gejala, riwayat medis, serta faktor risiko distrofi otot yang dimiliki oleh pasien.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda distrofi otot di tubuh pasien.
Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa kadar enzim tertentu, misalnya creatine kinase (CK). Enzim ini dilepaskan oleh otot ke dalam darah ketika otot rusak.
Pada individu tanpa cedera traumatik, kadar CK yang tinggi akan menandakan penyakit pada otot. Contohnya, distrofi otot.
Pada prosedur elektromiografi, dokter akan meletakkan elektroda di berbagai bagian tubuh pasien. Dokter lalu meminta pasien untuk perlahan-lahan mengendurkan otot-ototnya.
Elektroda tersebut terhubung dengan kabel ke mesin yang mengukur aktivitas listrik. Perubahan aktivitas listrik pada otot dapat menguatkan dugaan kelainan pada otot.
Sampel darah dapat diperiksa untuk mendeteksi ada tidaknya mutasi pada beberapa jenis gen, yang menyebabkan berbagai jenis distrofi otot.
Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari otot. Prosedur ini bisa menggunakan jarum halus maupun sayatan.
Sampel jaringan tersebut kemudian diperiksa di bawah mikroskop guna melihat ada tidaknya protein yang hilang atau rusak.
Pemeriksaan ini akan membantu dokter menhilangkan kemungkinan adanya masalah lain pada sistem saraf.
Elektrokardiogram bertujuan mengukur sinyal-sinyal listrik pada jantung dan mengidentifikasi kecepatan detak jantung.
Pemeriksaan ini bertujuan mengevaluasi fungsi paru-paru.
Prosedur MRI akan menghasilkan gambar dari organ dalam tubuh.
USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.
Advertisement
Cara mengobati distrofi otot tergantung pada jenis, penyebab, dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa metode penanganannya meliputi:
Distrofi otot pada tahap lanjut dapat menyebabkan kelemahan otot rangka, sehingga memicu tubuh yang lemah. Gangguan pernapasan juga bisa terjadi bila distrofi otot menyerang otot napas.
Untuk itu, dokter bisa menganjurkan latihan pergerakan dan bantuan pernapasan yang meliputi:
Pilihan obat dan suplemen yang biasanya diresepkan oleh dokter meliputi:
Metode-metode di bawah ini dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan menelan pada penderita distrofi otot:
Beberapa jenis distrofi otot dapat melibatkan otot jantung, sehingga penanganan komplikasi jantung juga penting. Serangkaian metodenya meliputi:
Operasi bisa dianjurkan pada kasus distrofi otot berat untuk mengatasi masalah fisik yang terjadi. Berikut contohnya:
Langkah-langkah penanganan distrofi otot di bawah ini sedang dalam tahap penelitian:
Jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, cara mencegah distrofi otot juga beum tersedia.
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda atau anak Anda sering terjatuh atau menabrak sesuatu tanpa alasan jelas.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan lainnya. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis distrofi otot agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved