1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Deteksi dan penanganan dini bisa meningkatkan kemampuan baca dan tulis anak yang mengalami disleksia
Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis dan mengeja.
Penderita disleksia biasanya akan kesulitan membaca dan mengingat kata-kata sederhana yang sering dilihat. Mereka juga lebih mudah memahami informasi yang didapat secara lisan daripada tertulis.
Disleksia bukanlah penyakit. Umumnya, kondisi ini muncul sejak lahir dan diwariskan oleg orang tua.
Kondisi disleksia tidak memengaruhi kecerdasaan seseorang. Anak-anak dengan disleksia sering kali memiliki penglihatan normal dan sama cerdasnya dengan anak tanpa kondisi disleksia.
Meski belum ada obat untuk disleksia, diagnosis sedari dini dan berbagai dukungan perawatan yang tepat dapat membantu penderitanya untuk berprestasi di sekolah atau di tempat kerja.
Tanda disleksia sulit untuk dikenali sebelum anak mencapai usia sekolah. Namun, beberapa tanda berikut ini dapat menjadi petunjuk disleksia.
Tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa serupa halnya dengan gejala pada anak-anak.
Para peneliti menggolongkan disleksia menjadi beberapa tipe di bawah ini berdasarkan gejalanya:
Phonological dyslexia memiliki nama lain berupa dysphonetic dyslexia atau auditory dyslexia.
Pada disleksia tipe ini, penderita mengalami masalah dalam mengeja kata-kaca menjadi suku kaya. Karenanya, penderita kesulitan untuk mencocokkan suara dengan bentuk tertulisnya.
Tipe ini juga disebut dyseidetic dyslexia atau visual dyslexia. Penderita akan mengalami kesulitan mengenali kata-kata saat melihatnya, sehingga kesulitan mengenali kata-kata yang dilihat dan mengingatnya.
Pada tipe ini, penderita disleksia mengalami kesulitan menamakan huruf atau angka ketika mereka melihat.
Disleksia jenis ini menyebabkan penderita kesulitan mengenali bunyi dari suatu huruf dan angka.
Kondisi ini membuat penderita sukar membedakan huruf atau angka dari kiri ke kanan.
Penyebab utama disleksia adalah cara otak memproses informasi yang berbeda dari biasanya. Gambar pemindaian pada otak penderita disleksia menunjukkan bahwa ketika membaca, bagian otak tertentu bekerja secara berbeda dibandingkan orang tanpa disleksia.
Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan bahwa otak penderita disleksia tidak bekerja secara efisien saat membaca.Belum diketahui penyebab pasti dari perbedaan tersebut.
Namun para peneliti menyatakan kondisi disleksia berhubungan dengan faktor genetik. Sebab, beberapa gen yang diturunkan dari orangtua dapat berefek terhadap gangguan perkembangan otak yang menyebabkan disleksia. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa perubahan pada gen DCDC2 ikut turut andil dalam menyebabkan gangguan membaca dan disleksia.
Selain itu komplikasi dari kondisi kesehatan seperti cedera otak atau stroke juga dapat berperan dalam perubahan cara kerja otak. Faktor yang dapat memperberat tingkat kesulitan penderita disleksia salah satunya adalah bahasa aslinya.
Sebagai contoh, akan lebih mudah bagi penderita disleksia ringan sampai sedang untuk mempelajari bahasa dengan hubungan kata yang jelas, kesamaan antara kata yang tertulis dengan bunyi yang diucapkan, atau pola bahasa yang jelas. Contoh bahasa yang memiliki karakteristik-karakteristik ini meliputi bahasa Italia atau Spanyol.
Penderita disleksia tentu akan lebih kesulitan mempelajari bahasa yang tidak memiliki kesamaan antara kata-kata yang tertulis dengan kata-kata yang diucapkan. Contohnya, kata 'cough' dan 'dough'' dalam bahasa Inggris.
Berikut ini faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi disleksia.
Baca jawaban dokter: Bagaimana cara mendeteksi disleksia pada anak?
Disleksia adalah kelainan yang sulit didiagnosis. Ada banyak faktor yang diperhatikan dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk mendiagnosis kelainan ini.
Menentukan jenis disleksia yang dialami oleh penderita merupakan salah satu faktor utama sebelum memutuskan perawatan yang paling efektif.
Dokter akan melakukan tanya jawab yang meliputi riwayat keluarga dan ada tidaknya faktor lain yang memengaruhi. Misalnya, masalah dalam keluarga dan pengaruh orang yang tinggal serumah.
Dokter kemudian memeriksa proses membaca anak, untuk melihat gangguan yang terjadi. Pengujian lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk memantau anak dalam menerima dan memproses informasi.
Beberapa tes yang biasa dilakukan meliputi:
Seorang psikolog juga mungkin akan melakukan beberapa standar tes untuk mendiagnosis disleksia, dengan menggunakan:
Advertisement
Cara mengobati disleksia umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya.
Meskipun tidak ada obat untuk disleksia, deteksi dini dan evaluasi yang tepat, dapat meningkatkan tingkat kesuksesan perawatan. Jenis perawatan disleksia biasanya dilakukan menggunakan metode pendidikan dan teknologi pendukung.
Beberapa metode penanganan disleksia adalah:
Umumnya, metode pendidikan yang diberikan pada anak disleksia berfokus pada keterampilan fonologis, yakni kemampuan ntuk mengidentifikasi dan memproses bunyi dari kata. Metode ini disebut juga sebagai metode fonik.
Pada metode fonik, anak-anak akan mempelajari cara:
Metode ini idealnya diberikan dengan cara yang sangat terstruktur dengan tiap langkah yang terus dikembangkan. Anak-anak secara teratur diminta untuk mempraktikkan yang sudah dipelajari.
Saat ini, teknologi yang ada pada komputer dapat dimanfaatkan bagi para pengidap disleksia. Metode ini biasanya direkomendasikan untuk anak-anak yang telah beranjak remaja.
Selain tampilan visualnya, berbagai fitur lain dan perawatan berikut ini juga dianggap lebih cocok bagi remaja dengan dileksia, diantaranya adalah:
Program ini biasanya memiliki pemeriksa ejaan dan alat otomatis untuk mengoreksi kata yang salah. Fitur ini dapat membantu anak dengan disleksia untuk mengetahui kesalahan dalam tulisan secara mudah.
Fitur ini tersedia di banyak browser atau perangkat lunak pengolah kata yang berfungsi untuk membaca teks pada layar. Dengan fitur tersebut, penderita disleksia dapat mendengarkan bunyi dari kata yang tertera di tulisan.
Fitur ini juga dapat digunakan untuk menerjemahkan perkataan seseorang ke dalam teks tertulis. Melalui fitur tersebut, para penderita disleksia dapat memahami bentuk tulisan hasil ucapan mereka.
Anak dengan disleksia yang mendapatkan perawatan saat berada di taman kanak-kanak atau kelas 1 SD sering kali mengalami peningkatan kemampuan membaca, dan akhirnya berhasil lulus SMA.
Sebagai orangtua, peran aktif Anda sangat berpengaruh pada kesuksesan perawatan anak dengan disleksia. Berikut ini yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak.
Kegiatan ini dapat meningkatkan kosa kata dan keterampilan mendengarkan anak, sekaligus mendorong minatnya pada buku.
Disarankan membaca dengan suara yang keras agar anak dapat mendengar dan melihat gerakan mulut serta ekspresi.
Cobalah untuk membaca suatu buku bersama anak. Selanjutnya, ajak anak berdiskusi tentang isi buku tersebut.
Anda mungkin bosan membaca buku favorit anak berulang kali. Namun, pengulangan akan memperkuat pemahaman anak. Selain itu, anak jadi semakin terbiasa dengan teks dari bacaan tersebut.
Berikan kesempatan bagi Si Kecil untuk membaca sendiri bacaan yang ingin dibacanya, untuk mendorong kemandirian dan kefasihannya.
Jadikan proses membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan hanya sekadar tugas. Pilih buku kesukaan anak dan pastikan untuk membaca buku tersebut di lingkungan yang santai dan nyaman.
Semangat dari orangtua akan membantu anak lebih percaya diri dan mempu untuk membaca dengan baik
Informasikan kepada guru di sekolah perihal kondisi diseleksia yang dialami oleh anak Anda sehingga guru akan memahami dan bersama-sama menemukan cara belajar yang tepat.
Perawatan disleksia pada anak maupun orang dewasa umumnya sama. Anda dapat memanfaatkan teknologi untuk menulis dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Anda juga dapat mencoba pendekatan multisensori. Misalnya dengan menggunakan perekam digital untuk merekam kuliah, rapat atau pembicaraan lainnya sembari menulis yang Anda dengar.
Putarlah rekaman kembali jika Anda melakukan kesalahan penulisan, atau ingin mengulang informasi. Jika erlu membuat rencana atau tulisan tentang topik tertentu, mungkin Anda dapat membuat konsepnya terlebih dahulu dalam bentuk mind map.
Tanpa perawatan yang tepat, disleksia dapat menimbulkan berbagai komplikasi, termasuk:
Karena membaca adalah keterampilan dasar untuk sebagian besar mata pelajaran di sekolah, anak dengan disleksia dapat tertinggal secara akademis.
Jika dibiarkan tanpa perawatan, disleksia dapat menyebabkan anak merasa tidak mampu dan menjadi rendah diri, sehingga muncul masalah sosial lainnya seperti kecemasan, agresi, dan penarikan diri dari teman, orangtua, dan guru.
Ketidakmampuan membaca dan memahami dapat menghalangi seseorang untuk mencapai potensinya. Hal tersebut juga dapat berdampak pada pendidikan, kehidupan sosial, dan ekonomi orang tersebut.
Kondisi ADHD ini dapat menimbulkan kesulitan konsentrasi serta perilaku hiperaktif dan impulsif, yang dapat membuat disleksia lebih sulit diatasi.
Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Karena membaca adalah keterampilan dasar untuk sebagian besar mata pelajaran di sekolah, anak dengan disleksia dapat tertinggal secara akademis.
Jika dibiarkan tanpa perawatan, disleksia dapat menyebabkan anak merasa tidak mampu dan menjadi rendah diri, sehingga muncul masalah sosial lainnya seperti kecemasan, agresi, dan penarikan diri dari teman, orangtua, dan guru.
Ketidakmampuan membaca dan memahami dapat menghalangi seseorang untuk mencapai potensinya. Hal tersebut juga dapat berdampak pada pendidikan, kehidupan sosial, dan ekonomi orang tersebut.
Kondisi ADHD ini dapat menimbulkan kesulitan konsentrasi serta perilaku hiperaktif dan impulsif, yang dapat membuat disleksia lebih sulit diatasi.
Baca juga: Anak Mengalami Disleksia? Terapkan Cara Belajar Membaca Berikut Ini
Tidak ada cara untuk mencegah disleksia. Namun Anda dapat menurunkan risiko disleksia pada anak dengan menghindari faktor risikonya.
Swbagai contoh, salah satu faktor risiko disleksia adalah berat lahir rendah ada bayi. Jadi Anda harus menjaga kehamilan agar tetap sehat.
Pastikan pula supaya nutrisi janin telah terpenuhi. Dengan ini, anak memiliki berat badan yang cukup ketika lahir.
Berkonsultasilah dengan dokter jika anak kesulitan membaca walaupun memahami penjelasan lisan, atau apabila Anda melihat tanda-tanda disleksia lainnya.
Ketika mengalami kekhawatiran pada kondisi anak Anda, berkonsultasilah dengan dokter anak. Dokter mungkin akan merujuk anak ke dokter spesialis mata, THT, saraf, dan neuropsikolog.
Langkah tersebut bertujuan memastikan bahwa kesulitan belajar yang dialami anak Anda adalah karena disleksia dan tidak disebabkan penyakit lain.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis disleksia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved