1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salah satu cara untuk mengurangi risiko disfagia adalah dengan makan dengan perlahan
Disfagia adalah istilah medis untuk kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan menelan atau tidak dapat menelan sama sekali. Disfagia dapat terjadi pada semua usia, tapi seringkali terjadi pada orang dewasa.
Jika sulit menelan terjadi karena makan terlalu cepat atau mengunyah makanan terburu-buru, maka hal itu tak perlu dikhawatirkan. Kondisi medis serius bisa jadi latar belakang disfagia jika terjadi secara terus-menerus.
Meski sederhana, proses menelan sendiri merupakan proses yang rumit dan melibatkan berbagai bagian tubuh. Otak, beberapa saraf dan otot, dua katup otot, dan kerongkongan harus bekerja sama.
Selain itu, kerongkongan harus terbuka dan bekerja dengan baik agar menelan bisa berjalan lancar.
Gejala disfagia diantaranya meliputi:
Disfagia biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, seperti:
Kesulitan menelan bisa dikelompokkan dalam beberapa jenis berikut:
Disfagia esofagus mengacu pada sensasi makanan menempel atau tergantung di dasar tenggorokan saat menelan. Beberapa penyebab disfagia esofagus, di antaranya adalah:
Akalasia terjadi ketika otot esofagus bawah tidak rileks saat makanan bergerak masuk ke perut. Hal ini menyebabkan makanan terbawa kembali ke tenggorokan.
Kondisi ini menghasilkan beberapa tekanan tinggi, kontraksi yang buruk dari esofagus pada saat setelah menelan. Spasme difus memengaruhi otot tak sadar di dinding bagian bawah esofagus.
Esofagus yang sempit akan menahan potongan-potongan makanan yang besar.
Kesulitan menelan cenderung semakin memburuk ketika tumor esofagus muncul.
Terkadang, makanan atau benda lain dapat menghalangi tenggorokan atau sebagian kerongkongan.
Suatu daerah tipis dari penyempitan kerongkongan di bagian bawah dapat menyebabkan kesulitan menelan makanan padat.
Kerusakan jaringan esofagus dari asam lambung yang masuk ke esofagus dapat menyebabkan spasme atau jaringan parut, dan penyempitan bawah esofagus.
Kondisi ini terkait dengan alergi makanan yang disebabkan oleh eosinofil di esofagus.
Scleroderma adalah pengembangan jaringan yang menyerupai bekas luka akan menyebabkan pengerasan jaringan dan melemahkan sfingter bagian bawah esofagus.
Kondisi tertentu dapat melemahkan otot-otot tenggorokan, sehingga sulit untuk memindahkan makanan dari mulut ke tenggorokan ketika menelan. Seseorang yang mengalami kondisi ini dapat tersedak, muntah, atau batuk. Kondisi ini dapat menyebabkan pneumonia.
Penyebab disfagia orofaringeal, diantaranya adalah:
Gangguan tertentu, seperti sklerosis multipel, distrofi otot, dan penyakit parkinson dapat menyebabkan disfagia.
Kerusakan neurologis yang mendadak, seperti stroke atau cedera otak dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk menelan.
Kantong kecil yang membentuk dan mengumpulkan partikel makanan di tenggorokan yang berada di atas kerongkongan, dapat menyebabkan kesulitan menelan, bau mulut, dan batuk.
Beberapa kanker dan beberapa perawatan kanker dapat menyebabkan kesulitan menelan.
Disfagia biasanya adalah gejala dari suatu penyakit. Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan di bawah ini untuk mendiagnosis penyebabnya:
Dalam tes pencitraan ini, pasien akan diminta untuk menelan barium cair sebelum menjalani pemeriksaan radiografi dengan sinar X. Mesin X-ray akan merekam bentuk esofagus yang dilewati oleh barium.
Endoskopi dilakukan dengan memasukkan tabung kecil dan lentur lewat mulut hingga mencapai esofagus. Selanjutnya, dokter akan mengamati gambar bagian dalam faring dan esofagus melalui layar.
Tes ini mengukur waktu dan kekuatan kontraksi esofagus, serta relaksasi otot katup.
Tes ini menentukan pengaruh refluks asam lambung dalam kesulitan menelan.
Advertisement
Pengobatan disfagia tergantung pada jenis dan penyebabnya. Berepa apengobatan yang bisa diberikan berdasakan jenis kondisi ini, antara lain:
Untuk disfagia orofaringeal, dokter dapat merujuk pasien kepada terapis. Dokter/terapis dapat merekomendasikan beberapa pilihan terapi sebagai berikut:
Pendekatan pengobatan untuk disfagia esofagus, di antaranya adalah:
Dokter dapat menggunakan endoskopi dengan balon khusus yang dipasang, untuk meregangkan dengan lembut dan memperluas esofagus.
Tumor esofagus, akalasia (gangguan pergerakan esofagus), atau divertikulum faringoesofagus (kantong abnormal di esofagus), membutuhkan prosedur operasi untuk memperbaiki jalur esofagus.
Kesulitan menelan yang berhubungan dengan GERD dapat diobati dengan obat oral yang diresepkan untuk mengurangi asam lambung.
Jika kesulitan menelan mengganggu makan dan minum, dokter dapat merekomendasikan opsi-opsi berikut ini:
Pengobatan ini dapat membantu Anda menjaga berat badan dan menghindari dehidrasi.
Dalam kasus disfagia yang berat, feeding tube yang biasanya dimasukkan lewat hidung dan masuk ke lambung, dapat diperlukan untuk membantu mekanisme menelan yang tidak berfungsi normal.
Jika dibiarkan, komplikasi disfagia bukan tidak mungkin akan mendera. Adapun beberapa komplikasi yang bisa terjadi antara lain:
Susah menelan bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan berat badan dan dehidrasi. Hal ini bisa terjadi karena disfagia akan mempersulit asupan nutrisi dan cairan, serta berujung pada kondisi malnutrisi.
Ketika makanan atau minuman masuk ke dalam saluran napas karena sulit menelan, hal ini bisa menyebabkan pneumonia aspirasi. Sebab, bakteri yang ada dalam makanan dan minuman bisa saja masuk ke paru-paru.
Mengalami kesulitan saat menelan bisa menyebabkan seseorang tersedak. Hal ini mungkin terjadi terutama saat makanan tersangkut di tenggorokan.
Jangan anggap enteng tersedak karena bisa berujung kematian terutama ketika makanan benar-benar menghalangi jalan napas.
Disfagia tidak dapat dicegah, tapi ada cara untuk mengurangi risiko kesulitan menelan, yaitu dengan makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik. Deteksi dini dan pengobatan efektif GERD dapat menurunkan risiko disfagia.
Temui dokter jika Anda sering mengalami kesulitan menelan atau mengalami disfagia yang disertai dengan penurunan berat badan, muntah, atau regurgitasi (memuntahkan kembali) makanan. Bila Anda tidak dapat menelan karena ada makanan yang tersangkut di kerongkongan atau dada (tersedak), segera cari bantuan medis darurat.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis disfagia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved