Disartria adalah kesulitan berbicara karena kerusakan otak atau perubahan otak dalam perkembanganya. Otot pada bibir, lidah, pita suara dan diafragma bekerja bersama untuk membantu berbicara dengan jelas. Akibat disartria, bagian dari otak yang mengontrol seluruh organ tersebut, tidak bekerja dengan baik, dan menyulitkan penderita untuk menggerakan otot-otot ini secara benar. Kondisi ini lah yang menyebabkan cadel atau lambat dalam berbicara. Kondisi ini menyebabkan perkataan sulit dimengerti orang lain. Beberapa orang dengan disartria memiliki masalah kecil dalam berbicara. Sementara itu, yang lain mengalami masalah ketika mengeluarkan kata-kata. Pengobatan disartria dilakukan untuk menyembuhkan penyebab mendasar kondisi ini jika memungkinkan, yang dapat memperbaiki cara atau kemampuan berbicara. Selain itu, terapis wicara dapat membantu individu yang mengalami disartria.
Pengobatan yang dilakukan, tergantung pada penyebab dan beratnya gejala, serta tipe dari disartria. Dokter akan mengobati penyebab dari disartria bila memungkinkan, yang akan meningkatkan kemampuan berbicara penderita. Jika disartria disebabkan oleh obat resep, konsultasikan pada dokter mengenai perubahan atau hentikan penggunaan obat. Dokter juga dapat menyarankan pembedahan apabila disartria disebabkan oleh tumor atau lesi pada otak atau tulang belakang, yang dapat diangkat. Terapi bahasa dan wicara Penderita akan disarankan menjalani terapi bahasa dan wicara untuk membantu memulihkan dan meningkatkan kemampuan berbicara, serta berkomunikasi. Tujuan dari terapi wicara adalah untuk menyesuaikan kecepatan bicara, menguatkan otot, meningkatkan kekuatan napas, memperbaiki artikulasi, dan berkomunikasi dengan keluarga. Terapis wicara akan merekomendasikan metode komunikasi untuk membantu berkomunikasi, jika terapi bahasa dan wicara tidak efektif. Metode komunikasi ini bisa mencakup isyarat visual, gestur, penggunaan papan huruf dan teknologi berbasis komputer.