1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 4 minggu
Diare kronis adalah diare yang terjadi lebih dari empat minggu. Diare didefinisikan sebagai gangguan pencernaan yang ditandai dengan konistensi (bentuk tinja) yang berubah, peningkatan frekuensi buang air besar, hingga perasaan mendesak untuk buang air besar.
Secara umum konsistensi diare dibagi menjadi tiga kategori dasar yakni:
Diare yang terjadi dalam jangka pendek biasanya tidak berbahaya. Namun, diare kronis yang berlangsung sangat lama dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Pada orang yang awalnya sehat, diare kronis bisa berkembang menjadi masalah kesehatan lainnya. Sementara itu bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, diare kronis dapat menjadi penyakit yang mengancam jiwa.
Diare kronis dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti gaya hidup yang tidak sehat dan sebagai gejala dari berbagai penyakit tertentu. Radang usus dan alergi makanan adalah penyakit yang paling sering memicu diare kronis.
Penting untuk mengetahui penyebab mendasar terjadinya diare kronis untuk mendapatkan penanganan yang efektif.
Gejala diare kronis yang utama adalah buang air besar dalam bentuk encer. Namun pada diare jangka panjang ini, mencret berlangsung selama berminggu-minggu.
Selain itu, gejala lain dari diare kronis sama saja seperti diare pada umumnya, antara lain:
Terdapat banyak penyebab diare kronis, Beberapa di antaranya meliputi:
Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein (seperti kopi atau minuman bersoda) dapat menyebabkan buang air besar cair. Demikian pula dengan minum alkohol teralu banyak.
Konsumsi beberapa jenis gula dan pemanis tertentu diketahui dapat menyebabkan diare, apalagi jika dilakukan setiap hari. Misalnya, sorbitol, manitol, fruktosa, serta laktosa.
Ramuan herbal maupun teh herbal bisa mengandung pencahar alami. Contohnya, teh daun jati cina. Bila mengonsumsinya secara berlebihan, Anda dapat mengalami diare kronis.
Diare kronis juga dapat terjadi karena penggunaan obat-obatan, baik obat resep maupun obat bebas. Beberapa jenis obat ini meliputi:
Diare jangka panjang juga bisa disebabkan oleh infeksi parasite, bakteri atau virus seperti:
Beberapa kondisi medis di bawah ini juga bisa menjadi dalang di balik diare kronis:
Beberapa faktor berikut, dapat meningkatkan terjadinya diare, antara lain:
Diagnosis diare kronis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan proses tanya jawab, pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang.
Dokter akan menanyakan beberapa hal terkait keluhan yang Anda rasakan.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik, misalnya mengecek kondisi perut Anda, tekanan darah, atau detak nadi dan jantung.
Dokter juga bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebab dari diare kronis yang Anda alami. Beberapa jenis pemeriksaan ini dapat meliputi:
Bila dokter tidak bisa menentukan penyebab diare kronis yang Anda alami meski Anda sudah menjalani pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter dapat mendiagnosis kondisi Anda sebagai irritable bowel syndrome (IBS).
IBS merupakan kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh keliru dan menyerang sel-sel cerna yang sehat. Akibatnya, terjadi berbagai gangguan pencernaan. Salah satunya diare kronis.
Baca jawaban dokter: Bagaimana menangani diare pada anak?
Advertisement
Pengobatan diare kronis tergantung dari penyebab dasarnya. Beberapa pilihan penanganan penyakit ini bisa meliputi:
Penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter tentang rencana pengobatan yang baik untuk mengatasi diare dan penyakit penyertanya. Sebagai contoh:
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh diare, seperti:
Selain obat antidiare, dokter bisa memberikan obat tambahan berdasarkan jenis pemicu diare. Berikut contohnya:
Diare kronis akan meningkatkan risiko dehidrasi pada penderitanya. Oleh sebab itu, Anda harus menambah asupan cairan lebih dari biasanya saat mengalami mencret.
Anda bisa mengonsumsi banyak air putih maupun kaldu atau sup dengan garam yang rendah. Ingatlah juga untuk menghindari minuman berkafein.
Anda dapat menjalani perubahan pola makan untuk mengurangi gejala diare kronis meliputi dengan menghentikan konsumsi alkohol maupun mengendalikan porsi makan.
Bila tidak ditangani, penderita bisa mengalami komplikasi diare kronis, terutama dehidrasi. Kondisi kekurangan cairan ini dapat membahayakan jiwa penderita jika tidak segera diatasi.
Gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai meliputi warna urine menjadi lebih pekat, pusing, tubuh gemetaran, rasa haus berlebihan, kelelahan, serta demam.
Baca juga: 5 Jenis Buah untuk Penderita Diare yang Bisa Dikonsumsi
Komplikasi diare kronis akan bervariasi berdasarkan penyebabnya. Namun secara umum, komplikasi utama yang muncul pada semua pasien dengan diare kronis adalah:
Tidak semua kasus diare kronis dapat dicegah. Namun beberapa langkah berikut dapat Anda lakukan untuk sebagai pencegahannya:
Baca juga: Hindari Pantangan Diare Berikut Agar Usus Cepat Pulih
Segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari. Demikian pula jika diare disertai gejala lain, seperti demam, rasa lelah yang berlebihan, serta gejala dehidrasi.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis diare kronis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved