31 Agt 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah tinggi
Pengobatan diabetes melitus akan menyesuaikan dengan jenis diabetes yang dialami. Mulai dari memantau kadar gula darah, minum obat, suntik insulin, hingga prosedur medis.
Berikut beberapa perawatan dan pengobatan untuk mengelola kondisi diabetes:
Melansir World Journal of Diabetes, perubahan gaya hidup menjadi cara utama dalam pengobatan diabetes melitus, khususnya diabetes tipe 2.
Beberapa perubahan gaya hidup, seperti melakukan diet diabetes, yang umumnya rendah gula serta berolahraga rutin.
Pola makan yang dianjurkan untuk orang diabetes antara lain berserat, rendah lemak, dan rendah kalori. Hindari juga makanan manis, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan.
Diabetesi juga dianjurkan berolahraga untuk pasien diabetes sekitar 30 menit dalam sehari.
Saat perubahan pola hidup belum cukup untuk menurunkan kadar gula darah, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian obat diabetes oral untuk pasien diabetes tipe 2.
Obat diabetes berfungsi untuk membantu mengatur kadar gula darah, membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin, dan membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin.
Berikut beberapa jenis obat diabetes oral yang mungkin diresepkan dokter:
Suntik insulin utamanya dipakai dalam pengobatan diabetes tipe 1. Meski demikian, melansir dari American Diabetes Association, orang dengan diabetes tipe 2 juga mungkin saja membutuhkan suntik insulin pada beberapa kasus.
Diabetes tipe 1 terjadi karena masalah autoimun yang merusak sel pankreas. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi cukup hormon insulin, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Orang diabetes tipe 1 akan sangat tergantung pada insulin. Penggunaan insulin pump (pompa insulin) dapat membantu pemberian insulin untuk mengendalikan kadar gula darah. Ini karena insulin pump didesain menjadi “pankreas buatan” bagi diabetesi tipe 1.
Insulin tidak selalu diberikan pada penderita diabetes tipe 2. Biasanya, suntik insulin baru disarankan untuk kondisi yang sudah parah, agar kadar gula darah dalam tubuh bisa dikontrol.
Mengelola gula darah secara efektif sangat penting dalam mengurangi risiko komplikasi diabetes di masa depan.
Baca Juga: Mengenal Pompa Insulin untuk Mengobati Diabetes
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Pharmacy and BioAllied Sciences menyatakan bahwa sekitar 75% diabetesi di Kanada mengonsumsi pengobatan alternatif yang tidak diresepkan dokter.
Pengobatan alternatif diabetes itu bisa berupa bahan herbal, akupunktur, hingga suplemen vitamin dan mineral. Pengobatan ini digunakan sebagai tambahan.
Di Indonesia sendiri, beberapa pengobatan alami diabetes yang terkenal, antara lain daun insulin atau kayu manis. Sementara itu, suplemen kromium juga kerap digunakan.
Meski demikian, obat herbal diabetes atau suplemen lainnya bukan pengganti pengobatan utama. Jangan menghentikan obat dari dokter tanpa berkonsultasi karena bisa meningkatkan risiko komplikasi.
Operasi adalah pilihan terakhir jika seluruh pengobatan di atas tidak memberikan hasil. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), ada beberapa prosedur untuk pengobatan diabetes, yakni:
Operasi bariatrik dilakukan jika diabetesi juga mengalami obesitas yang dilakukan dengan mengecilkan kapasitas lambung untuk membantu menurunkan berat badan. Obesitas diketahui menjadi salah satu penyebab diabetes.
Beberapa orang yang punya diabetes mungkin tidak lagi membutuhkan obat diabetes setelah menjalani operasi ini.
Sesuai namanya, pankreas buatan digunakan untuk menggantikan fungsi organ yang sudah rusak. Prosedur ini bisa menggantikan cek gula darah dan pompa insulin.
Biasanya ini diberikan untuk diabetesi tipe 1. Pankreas buatan akan memonitor kadar gula darah kamu dan mengeluarkan insulin secara otomatis sesuai kebutuhan.
Transplantasi pankreas lebih umum dilakukan untuk pengobatan diabetes tipe 1.
Mengingat risiko komplikasi yang muncul cukup signifikan, Mayo Clinic menyebut, prosedur transplantasi pankreas biasanya diberikan kepada diabetesi tipe 1 dengan komplikasi diabetes serius.
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved