logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kandungan

Diabetes Gestasional

25 Mar 2023

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan

Pengertian diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah tipe diabetes yang terjadi saat kehamilan berlangsung. Sama seperti diabetes pada umumnya, kondisi ini menyebabkan kadar gula darah tinggi pada penderitanya. Namun yang menjadi perbedaan, kenaikan gula darah pada diabetes gestasional hanya terjadi pada masa kehamilan dan biasanya dapat kembali normal setelah melahirkan.

Kondisi diabetes pada ibu hamil dapat terjadi di semua trimester kehamilan, meski lebih sering terjadi pada trimester ke-2. Penyebab diabetes gestasional masih belum jelas. Namun kenaikan hormon yang terjadi saat kehamilan diduga menjadi pemicunya

Ibu hamil diindikasikan menderita diabetes gestasional saat kadar gula darah mencapai 190 miligram per desiliter (mg/dL) atau setara dengan 10,6 millimole per liter (mmol/L). Tes ini dilakukan dengan cara ibu hamil akan diberikan larutan gula untuk diminum, kemudian satu jam setelahnya ahli kesehatan akan mengambil sampel darah untuk mengukur kadar gula darah. Saat kadar gula darah lebih tinggi dari normal, ibu hamil akan membutuhkan tes toleransi glukosa lainnya untuk mendiagnosis kondisi diabetes gestasional. 

Diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah kesehatan untuk ibu dan janin. Misalnya, janin tumbuh terlalu besar, preeklampsia (hipertensi), hingga kelahiran prematur. Untuk mengatasinya, deteksi dini yang disertai pola hidup sehat untuk mengontrol gula darah dapat menjaga ibu dan janin agar tetap sehat.

Tanda dan gejala diabetes gestasional

Diabetes gestasional biasanya tidak menimbulkan gejala. Adapun gejala atau ciri-ciri diabetes gestasional pada ibu hamil yang paling umum meliputi:

  • Kelelahan
  • Pandangan buram
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Rasa ingin buang air kecil yang berlebihan
  • Sering merasa lapar

 

Penyebab diabetes gestasional

Penyebab diabetes gestasional pada masa kehamilan tidak diketahui secara pasti, tapi perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan tampaknya berperan dalam kondisi ini. Saat hamil, tubuh membentuk plasenta yang berfungsi mengantarkan zat-zat yang dibutuhkan oleh janin.

Selain itu, plasenta juga memroduksi berbagai hormon yang dibutuhkan selama kehamilan. Di sisi lain, hormon-hormon yang dihasilkan seperti estrogen, kortisol, dan Human placental lactogen (hPL) dapat menghalangi produksi hormon insulin. Hal ini disebut dengan efek kontra-insulin.

Insulin merupakan hormon yang diperlukan tubuh untuk menyalurkan glukosa (gula) dalam darah ke dalam sel tubuh untuk dipakai sebagai sumber energi. Adanya efek kontra-insulin tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengolah glukosa menjadi energi sehingga kadar gula darah akan semakin meningkat.

Tidak semua kehamilan dapat menyebabkan terjadinya diabetes. Namun, beberapa faktor berikut ini dipercaya dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional pada ibu hamil:

  • Berusia lebih dari 25 tahun
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat diabetes pada keluarga
  • Kelebihan berat badan sebelum hamil
  • Kelebihan berat badan ketika hamil
  • Memiliki lebih dari satu bayi
  • Riwayat melahirkan bayi dengan berat >4 kg
  • Riwayat diabetes gestasional sebelumnya
  • Riwayat keguguran atau kelahiran mati
  • Riwayat konsumsi obat steroid
  • Riwayat sindrom polikistik ovarium, acanthosis nigricans, atau kondisi lain yang berhubungan dengan resistensi insulin

Baca juga: Mengenal Diabetes Basah dan Kering, Apa Bedanya?

 

Diagnosis diabetes gestasional

Mayoritas wanita hamil akan menjalani tes darah pada usia kehamilan 24-28 minggu. Namun jika memiliki faktor risiko, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih awal.

Diabetes gestasional pada masa kehamilan didiagnosis melalui tes darah khusus berupa:

  • Tes toleransi glukosa Oral (TTGO)

Tes TTGO adalah pemeriksaan berfungsi untuk mengukur kemampuan tubuh dalam menyerap zat gula (glukosa) setelah pasien mengonsumsi gula dalam kadar tertentu. Hasil TTGO akan ditunjukkan dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Pada wanita hamil, kadar gula darah 140 mg/dL atau lebih tergolong tidak normal.

  • Pemeriksaan  HbA1c

HbA1c adalah tes lain yang dilakukan dengan tujuan untuk memonitor kadar glukosa darah jangka panjang pada penderita diabetes. Jika hasil tes menunjukkan kadar HbA1c ≥ 6,5% pada dua kali pemeriksaan terpisah, maka dokter dapat mendeteksi adanya diabetes.

 

Advertisement

Cara mengobati diabetes gestasional

Penanganan diabetes gestasional berfokus untuk mengelola kadar gula darah agar ibu hamil dan janin di dalam kandungan tetap sehat. 

Cara mengobati diabetes gestasional yang tepat adalah:

1. Menjalankan diet sehat 

Pola makan dan aktivitas fisik yang sehat adalah bagian penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal. Menurunkan berat badan selama kehamilan tidak disarankan, tetapi pasien dapat mengelola berat badan agar penambahannya sesuai dengan usia kehamilan, dengan cara diet sehat. Atur pola makan sehat yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak. Batasi karbohidrat olahan, termasuk makanan manis.

2. Lakukan aktivitas fisik rutin

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan kandungannya. Olahraga juga dapat menurunkan gula darah. Dokter mungkin akan menyarankan olahraga yang cocok bagi ibu hamil. Misalnya, berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Kegiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah dan berkebun juga dapat dianggap sebagai aktivitas fisik yang baik.

3. Pantau selalu kadar gula darah

Dengan memeriksakan gula darah secara teratur, pasien dapat memastikan kadar gula darah masih berada di tahap yang sehat.

4. Obat-obatan dan hormon

Jika diet dan olahraga tidak cukup, ibu hamil mungkin memerlukan beberapa obat untuk menurunkan kadar gula darah seperti:

  • Suntikan insulin. Suntikan ini diberikan untuk menurunkan gula darah. Terapi insulin dianggap jenis pengobatan yang paling efektif untuk mengendalikan diabetes gestasional.
  • Obat antidiabetes. Dokter juga dapat meresepkan obat minum untuk mengontrol gula darah, seperti metformin atau glyburide.

5. Melakukan pemeriksaan janin dengan rutin

Pemeriksaan pada janin merupakan bagian penting dari rencana perawatan diabetes gestasional. Dokter akan memeriksa pertumbuhan dan perkembangan janin dengan  pemeriksaan ultrasound atau tes lainnya. Jika pasien belum juga melahirkan sesuai hari perkiraan lahir (HPL) dokter mungkin perlu menginduksi persalinan.

6. Penanganan lanjutan setelah melahirkan

Dokter akan memeriksa gula darah pasien setelah melahirkan yang akan diulang dalam 6- 12 minggu untuk memastikan bahwa kadar gula dara telah kembali normal. Jika tes menunjukkan hasil yang normal, pasien tetap harus rutin memeriksakan dirinya selama 3 tahun ke depan. Pasalnya, ibu hamil yang sebelumnya mengalami diabetes gestasional, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 setelah melahirkan.

Komplikasi diabetes gestasional

Tanpa penanganan yang tepat, diabetes gestasional dapat mengakibatkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang berupa:

1. Komplikasi jangka pendek

  • Berat berlebih pada bayi, karena tingginya gula darah dapat menyebabkan bayi yang dikandung memiliki berat badan lebih besar dari seharusnya. Kondisi ini dapat mempersulit persalinan karena ukuran bayi yang besar cenderung akan terjepit di jalur persalinan.
  • Kelahiran dini (prematur), karena gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko wanita melahirkan lebih awal.
  • Kesulitan bernapas. Bayi yang lahir lebih awal dari ibu dengan diabetes gestasional mungkin mengalami sindrom gangguan pernapasan.
  • Operasi Caesar.  Wanita dengan diabetes gestasional memiliki kemungkinan melahirkan secara sectio (operasi) karena ukuran bayi yang besar.
  • Gula darah rendah (hipoglikemia) pada bayi. Terkadang bayi yang dilahirkan dari ibu dengan diabetes gestasional dapat mengalami hipoglikemia dan dapat memicu kejang-kejang.
  • Tekanan darah tinggi. Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yaitu sebuah kondisi kehamilan dengan karakteristik tekanan darah tinggi dan adanya protein pada urine.
  • Diabetes tipe 2. Wanita dengan diabetes gestasional berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 setelah kehamilan.
  • Bayi lahir meninggal (stillbirth), diabetes gestasional yang tidak ditangani dapat mengakibatkan bayi meninggal saat dilahirkan.

2. Komplikasi jangka panjang

Diabetes gestasional juga bisa menyebabkan efek jangka panjang pada ibu hamil setelah melahirkan. Beberapa efek jangka panjang diabetes gestasional yang perlu diwaspadai adalah:

  • Menyebabkan diabetes gestasional kembali pada kehamilan berikutnya
  • Meningkatkan risiko diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Ini merupakan jenis diabetes seumur hidup yang tidak bisa disembuhkan

Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus melakukan tes darah untuk memeriksa diabetes 6 sampai 13 minggu setelah melahirkan, dan setiap tahun sekali setelah itu jika hasilnya normal.

Temui dokter umum jika Anda mengalami gejala gula darah tinggi, seperti rasa haus yang meningkat, sering lapar, perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan mulut kering.

Cara mencegah diabetes gestasional

Menjaga kesehatan ibu dan bayi saat kehamilan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya diabetes gestasional, yang bisa dilakukan dengan:

  • Mengonsumsi makanan sehat. Pilih makanan tinggi serat, rendah lemak dan kalori. Utamakan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Perhatikan juga porsi dari makanan.
  • Tetap aktif. Berolahraga selama kehamilan dapat melindungi Anda dari diabetes gestasional. Habiskan waktu selama 30 menit setiap hari selama seminggu untuk menjalani aktivitas sedang seperti jalan kaki atau melakukan pekerjaan rumah.
  • Memiliki berat badan yang ideal. Jika Anda berencana untuk hamil, memiliki berat badan ideal sebelum memulai kehamilan dapat membantu menjalani kehamilan yang sehat.

Baca jawaban dokter: Adakah Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil?

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jalani kontrol teratur selama kehamilan agar dokter dapat mengevaluasi risiko terkena diabetes gestasional.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait diabetes gestasional?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis diabetes gestasional agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

menjaga kehamilankehamilantrimester pertama kehamilandiabetesgula darahdiabetes gestasional

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved