logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Diabetes

23 Mei 2023

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah tinggi

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah tinggi

Pengertian diabetes

Diabetes adalah penyakit metabolik yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Penyakit gula ini berkaitan dengan hormon insulin yang berperan memindahkan gula dari dalam tubuh ke dalam sel untuk disimpan menjadi energi.

Pada penderita kencing manis, pankreas memproduksi insulin yang sangat sedikit, atau tubuh tidak memberikan respons insulin secara tepat.

Ketika pengidap diabetes tidak menjalani pengobatan dengan benar, tubuhmnya tidak dapat menggunakan insulin seperti seharusnya. Kondisi ini akan menyebabkan terlalu banyak gula dalam darah (gula darah tinggi). Karena itu, penyakit kencing manis dapat memicu masalah kesehatan serius yang mengancam nyawa.

Diabetes merupakan penyakit seumur hidup. Sekitar 80% kasusnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi sedini mungkin. Namun pada kenyataannya, 1 dari 2 pengidap tidak tahu bahwa dirinya memiliki penyakit kencing manis.

Berdasarkan data WHO, pada tahun 2015 terdapat 415 juta penyandang diabetes di seluruh dunia, dan angka tersebut diprediksi bertambah menjadi 642 juta penyandang pada tahun 2040.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit diabetes. Namun dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup, penyakit ini dapat terkontrol dan pasien dapat mengalami hidup sehat.

Jenis-jenis diabetes

Berikut ini beberapa tipe diabetes yang dibedakan berdasarkan karakteristik penyakitnya:

  • Diabetes tipe 1

Kondisi ini disebabkan oleh sel beta di dalam kelenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin mengalami kerusakan. Pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit atau bahkan tidak menghasilkan insulin sama sekali, sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai tenaga.

Pasien dengan diabetes tipe 1 perlu menggunakan suntik insulin untuk mengendalikan kadar gula darah. Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling sering ditemukan pada orang berusia di bawah 30 tahun, namun dialami oleh siapa saja.

  • Diabetes tipe 2

Pada diabetes tipe 2, pankreas tidak cukup menghasilkan insulin atau insulin tidak berfungsi dengan baik. 9 dari 10 orang dengan diabetes mengalami diabetes tipe 2. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang berusia 40 tahun ke atas.

Diabetes tipe 2 biasanya dapat dikendalikan dengan pola makan, berat badan, dan olahraga. Akan tetapi, pengobatan juga meliputi obat makan atau suntik insulin.

  • Diabetes gestastional

Selain itu, diabetes juga dapat terjadi pada kehamilan yang dikenal dengan sebutan diabetes gestasional. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan.

Plasenta menghasilkan hormon yang membuat sel kurang peka terhadap efek insulin. Hal ini memicu tingginya gula darah selama kehamilan.

Tanda dan gejala diabetes

Gejala diabetes bervariasi tergantung pada seberapa tinggi kadar gula darah. Sebagian orang dengan atau diabetes tipe 2 mungkin tidak mengalami gejala awal. Namun pada diabetes tipe 1, gejala cenderung datang dengan cepat dan lebih parah.

Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan 2 adalah:

  • Rasa haus berlebihan
  • Sering buang air kecil
  • Rasa kelaparan berlebihan
  • Mulut kering
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
  • Adanya keton (hasil dari kerusakan otot dan lemak yang terjadi ketika tidak tersedia cukup insulin) dalam urin
  • Kelelahan
  • Cepat marah
  • Penglihatan kabur
  • Penyembuhan luka menjadi lebih lambat
  • Infeksi yang sering terjadi di gusi, kulit atau vagina
  • Baal atau kesemutan pada tangan atau kaki
  • Kulit kering dan gatal

Penyebab diabetes

Penyebab diabetes adalah gangguan fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin. Pankreas memproduksi insulin yang berfungsi sebagai pengontrol gula dalam darah.

Ketika makanan dicerna dan memasuki aliran darah, insulin memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel, sehingga dapat diproses untuk menjadi energi.

Pada penderita diabetes, tubuh kesulitan mengubah glukosa menjadi energi karena insulin tidak cukup atau insulin tidak berfungsi dengan benar.

Faktor risiko diabetes

Faktor risiko diabetes berbeda-beda tergantung jenisnya di bawah ini:

Pada diabetes tipe 1, faktor risikonya meliputi:

  • Berusia anak-anak atau remaja
  • Memiliki orangtua atau saudara dengan kondisi serupa
  • Memiliki gen yang terkait diabetes tipe 1

Faktor risiko diabetes tipe 2 antara lain:

  • Berat badan berlebih
  • Berusia 45 tahun ke atas
  • Memiliki orangtua atau saudara dengan kondisi serupa
  • Jarang berolahraga
  • Pernah mengalami diabetes gestasional

Diagnosis diabetes

Diagnosis diabetes dapat dipastikan oleh dokter melalui dengan beberapa metode tes darah di bawah ini:

  • Tes glycated hemoglobin (A1C)

Tes A1C akan menunjukkan tingkat gula darah rata-rata selama dua atau tiga bulan terakhir. Tes ini bertujuan mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah, sehingga tidak jarang disebut sebagai pemeriksaan HbA1C.

Jika A1C 6,5% atau lebih tinggi menunjukkan bahwa Anda menderita Diabetes. Jika A1C antara 5,7-6,4% menunjukkan bahwa Anda pradiabetes. Jika A1C berada lebih dari 5,7%, berarti kondisi pasien normal.

  • Tes gula sewaktu-waktu

Dalam tes ini, sampel darah akan diambil pada waktu acak. Kadar gula darah 200 mg/dL atau lebih tinggi menunjukkan kondisi diabetes.

  • Tes gula darah puasa

Sampel darah akan diambil setelah puasa 8-12 jam. Tingkat gula darah puasa <100mg/dl adalah normal. Jika 100 mg/dl - 125 mg/dl menunjukkan bahwa Anda pradiabetes. Jika kadar gula darah puasa 126 mg/dl atau lebih tinggi menunjukan Anda diabetes.

  • Tes toleransi glukosa oral (TTGO)

Dalam tes ini, Anda berpuasa semalaman, dan kadar gula darah puasa Anda diukur, kemudian meminum cairan yang dicampur dengan gula, dan diukur kembali setelah dua jam kemudian.

Jika kadar gula darah <140 mg/dl adalah normal. Sementara 140 mg/dl-199 mg/dL menandakan pradiabetes, dan kadar gula darah >200 mg/dL setelah dua jam berarti diabetes.

Tes untuk diabetes gestasional

Pada awal kehamilan, dokter akan mengevaluasi faktor risiko diabetes gestasional, khususnya bagi seseorang yang mengalami kondisi:

  • Obesitas pada awal kehamilan
  • Riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
  • Riwayat keturunan penyakit diabetes di keluarga

Jika seseorang memiliki risiko diabetes gestasional, kemungkinan ia akan menjalani tes skrining selama kehamilan trimester kedua. Dokter akan menggunakan tes skrining berikut:

  • Tes toleransi glukosa oral tahap awal

Pasien akan meminum larutan glukosa dan satu jam kemudian akan menjalani tes darah untuk mengukur kadar gula darah.

  • Tes toleransi glukosa oral tahap lanjut

Kadar gula darah puasa pasien akan diukur. Dokter lalu meminta pasien untuk meminum larutan manis dan kembali mengadakan pemeriksaan adar gula setiap jam selama tiga jam.

Advertisement

Cara mengobati diabetes

Cara mengobati diabetes dilakukan dengan beberapa jenis obat. Ada sebagian obat diabetes yang diminum, dan seabgaian lainnya tersedia dalam bentuk injeksi (suntikan).

Penanganan diabetes juga berbeda-beda dan tergantung pada jenisnya di bawah ini:

Penanganan diabetes tipe 1

Pengobatan diabetes tipe 1 adalah obat insulin injeksi yang berfungsi menggantikan hormon insulin yang tidak diproduksi oleh tubuh.

Terdapat 4 jenis insulin berdasarkan seberapa cepat kerjanya dan berapa lama efeknya bertahan di dalam tubuh, yaitu:

  • Insulin kerja cepat, yang mulai bekerja dalam 15 menit dan efeknya bertahan selama 3-4 jam di dalam tubuh.
  • Insulin kerja pendek, yang mulai bekerja dalam 30 menit dan efeknya bertahan selama 6-8 jam di dalam tubuh.
  • Insulin kerja sedang, yang mulai bekerja dalam 1-2 jam dan efeknya bertahan selama 12-18 jam di dalam tubuh.
  • Insulin kerja lambat, yang mulai bekerja dalam beberapa jam setelah suntikan dan efeknya bertahan selama 24 jam atau lebih di dalam tubuh.

Penanganan diabetes tipe 2

Pola makan yang baik dan olahraga dapat membantu dalam mengendalikan diabetes tipe 2. Apabila perubahan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar gula darah pasien, obat diabetes mungkin diperlukan.

Selain obat minum (oral), beberapa pasien dengan diabetes tipe 2 juga mungkin membutuhkan insulin suntik.

Penanganan diabetes gestasional

Pasien dengan diabetes jenis ini perlu memantau kadar gula darah beberapa kali selama kehamilan. Bila terlalu tinggi, perubahan pola makan dan olahraga mungkin tidak dapat menurunkan kadar gula darah.

Sekitar 10-20% pasien dengan diabetes gestasional memerlukan insulin untuk mengatasi diabetes. Insulin aman bagi janin.

Komplikasi diabetes

Komplikasi diabetes atau kadar gula yang tinggi dalam darah antara lain:

  • Retinopati (kelainan mata)

Komplikasi diabetes pada mata bisa dicegah apabila pasien melakukan kontrol rutin ke dokter mata setiap tahun. Pasien diabetes yang memiliki penyakit mata atau gejala seperti penglihatan yang buram di salah satu mata perlu berkonsultasi dengan dokter mata lebih sering.

  • Nefropati (penyakit ginjal)

Pemeriksaan urin perlu dilakukan setiap tahun. Pemeriksaan tekanan darah berkala juga sangat penting karena pengobatan hipertensi dapat memperlambat perkembangan penyakit ginjal.

Adanya bengkak pada kaki juga merupakan gejala penyakit ginjal yang perlu dikonsultasikan dengan dokter.

  • Neuropati (penyakit saraf)

Adanya rasa baal atau kesemutan pada kaki perlu dilaporkan pada dokter setiap kali kontrol. Periksa kondisi kaki untuk mendeteksi adanya kemerahan, kulit pecah-pecah, kapalan, atau kerusakan kulit. Segera hubungi dokter bila mengalaminya.

  • Komplikasi lainnya

Di samping komplikasi di atas, diabetes juga bisa memicu kondisi berupa glaukoma, katarak, kerusakan gigi, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, serta masalah kesehatan seksual.

 

Cara mencegah diabetes

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Namun gaya hidup yang sehat dapat mengobati diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional.

Beberapa upaya pencegahan diabetes tersebut antara lain:

  • Menerapkan pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah lemak, rendah kalori, dan tinggi serat
  • Rutin berolahraga, sertidaknya 30 menit setiap hari atau 2,5 jam per minggu
  • Menurunkan berat badan dan menjaganya agar tetap dalam batas ideal

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Bila Anda merasakan gejala-gejala diabetes, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam. Makin dini kondisi ini diketahui, penanganannya akan juga makin efektif.

Sementara bagi orang yang telah didiagnosis mengidap diabetes, ia memerlukan bantuan dokter untuk mengendalikan penyakit kencing manis ini. Dengan begitu, komplikasi bisa dihindari.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter

Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait diabetes?
  • Apakah ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda dengan gejala yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis kencing manis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

diabeteskomplikasi diabeteshipoglikemiagula darah

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved