1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Dermatitis seboroik banyak terjadi pada daerah sekitar kulit kepala.
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang menyebabkan peradangan menahun pada daerah dengan kelenjar minyak (kelenjar sebacea) seperti kulit kepala. Kondisi ini juga disebut ketombe, eksim seboroik, dan proriasis seboroik.
Selain kulit kepala, dermatitis seboroik juga bisa menyerang area tubuh yang berminyak lain. Contohnya, wajah, hidung, alis, telinga, lipatan mata dan dada.
Kondisi ini tidak menular ataupun berbahaya, tapi bisa memicu kulit bersisik, berwarna merah, dan berketombe.
Dermatitis seboroik dapat menghilang tanpa pengobatan. Namun penanganan sebanyak beberapa kali mungkin dibutuhkan sebelum gejala hilang dan muncul kembali.
Pada bayi, dermatitis seboroik dinamakan cradle cap. Kondisi ini menyebabkan kulit bersisik atau berkerak tebal, serta berminyak pada kulit kepala, area popok, atau bagian tubuh lain.
Cradle cap timbul pada minggu pertama kelahiran dan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa bulan di antara usia enam bulan hingga satu tahun.
Gejala dermatitis seboroik dapat berupa:
Tanda dan gejala dapat menjadi lebih berat jika penderita sedang mengalami stres, dan cenderung untuk meluas pada cuaca dingin serta kering.
Penyebab dermatitis seboroik tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa kondisi yang diduga dapat berkaitan.
Faktor risiko dermatitis seboroik tersebut meliputi:
Harap diingat bahwa dermatitis seboroik bukan berasal dari alergi atau kulit yang tidak bersih. Jadi mengidap penyakit ini tidak menandakan bahwa penderitanya tidak menjaga kebersihan.
Dokter dapat menentukan diagnosis dermatitis seboroik dengan metode pemeriksaan berikut:
Dokter akan memeriksa kulit pasien yang mengalami gejala.
Dokter lalu melaksanakan biopsi kulit. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari kulit yang bermasalah kemudian diperiksa di laboratorium.
Biopsi kulit bertujuan mendeteksi penyebab sekaligus menyingkirkan penyakit kulit lain dengan gejala serupa dermatitis seboroik. Misalnya, psoriasis, dermatitis atopik, panu, serta rosacea.
Advertisement
Penanganan dermatitis seboroik bertujuan untuk mengangkat sisik, mencegah infeksi kulit, dan meringankan pembengkakan serta rasa gatal.
Dokter dapat menganjurkan pasien untuk melakukan cara mengobati dermatitis seboroik di bawah ini:
Langkah ini dilakukan dengan memakai pengobatan berupa sampo antiketombe yang dijual bebas. Sampo ketombe yang digunakan perlu mengandung salah satu dari bahan-bahan berikut:
Bila pengobatan mandiri tidak mampu mengatasi gejala, dokter umumnya akan meresepkan obat-obatan berupa:
Obat antiradang jenis kortikosteroid dapat diberikan pada kulit kepala atau area kulit lain. Contohnya, seperti hidrokortison, fluocinolone, clobetasole, dan deonid.
Obat jenis ini efektif dan mudah digunakan, namun hanya dipakai untuk jangka pendek. pasalnya penggunaan jangka panjang bisa memicu efek samping berupa penipisan kulit atau munculnya garis-garis pada kulit.
Tergantung pada luas dan tingkat keparahan dermatitis seboroik, dokter akan meresepkan obat jamur yang mengandung ketoconazole 2% atau ciclopirox 1%.
Bila gejala tidak membaik meski pasien sudah memakai obat oles maupun sampo, dokter dpaat meresepkan obat jamur untuk diminum (oral).
Meski begitu, obat antijamur oral tidak dianjurkan sebagai penanganan awal. Pasalnya, obat ini memiliki risiko efek samping dan bisa menyebabkan interaksi tak diinginkan dengan obat lain.
Selain penanganan umum tersebut, cara mengobati dermatitis seboroik dapat diberikan berdasarkan usia pasien dan lokasi kemunculannya. Apa sajakah itu?
Cradle cap biasanya dapat hilang sendiri tanpa pengobatan. Namun langkah-langkah di bawah ini bisa dilakukan bila dibutuhkan:
Jika diperlukan, dokter bisa memberikan obat oles untuk kulit bayi yang terkena dermatitis seboroik.
Dermatitis seboroik pada remaja dan dewasa biasanya membutuhkan pengobatan berupa:
Pengobatan dermatitis seboroik umumnya akan mengombinasikan dua atau lebih metode tersebut.
Dermatitis seboroik biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius. Namun infeksi bakteri pada area lipatan dan kelopak mata mungki saja terjadi.
Di samping itu, dermatitis seboroik yang muncul di kulit bokong bayi rentan terkena infeksi jamur Candida.
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, cara mencegah dermatitis seboroik juga tidak ada.
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala dermatitis seboroik yang tidak membaik setelah pengobatan mandiri, timbul nyeri, kemerahan, bengkak, atau nanah pada kulit.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dermatitis seboroik. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved